JAKARTA, DISWAY.ID -- Arsenal bertandang melawan Manchester United di Old Trafford, laga kedua terakhir Liga Premier musim ini 2023/2024, Minggu malam, 12 Mei 2024.
Tanpa ada margin untuk kesalahan melawan Manchester United dalam perburuan gelar Liga Premier, Arsenal akan merebut gelar ke 14.
Dari 10.000 simulasi pra-pertandingan yang dilakukan oleh superkomputer Opta, Arsenal mengalahkan Manchester United dalam 42,8 persen skenario, kalah dalam 29,0 persen.
BACA JUGA: David Beckham Bisikkan Erik ten Hag Cara Selamatkan Posisinya di MU
Man United telah kalah dalam 18 pertandingan di semua kompetisi musim ini, kekalahan terakhir lebih banyak dalam satu musim ketika mereka mengalami 19 kekalahan pada musim 1977-1978.
Dengan perburuan gelar Liga Premier masih di tangan Manchester City menjelang Pekan 37, Arsenal mungkin tidak cukup untuk mengakhiri penantian 20 tahun The Gunners menjadi juara Liga primer.
Pasukan Mikel Arteta menjaga City tetap jujur dengan memenangkan empat pertandingan terakhir mereka.
Tetapi hari pertandingan Minggu dengan rival lama Manchester United bisa jadi sulit, bahkan dengan tim Erik ten Hag dalam performa yang buruk.
Dalam mengalahkan rival London Utara Tottenham dan Bournemouth yang sedang dalam performa terbaiknya dalam dua pertandingan terakhir mereka.
BACA JUGA: Liverpool Alihkan Target 80 Poin, Jurgen Klopp Nyerah Buru Gelar Liga Premier Inggris?
BACA JUGA: Memalukan! Manchester United Terbantai di Kandang Crystal Palace 4-0
Arsenal telah mengatasi dua ujian berat terhadap kredensial mereka, namun superkomputer Opta masih membuat mereka berada di luar gelar, dengan harapan The Gunners dinilai sebesar 35,5 persen dibandingkan Man City. 64,5 persen.
Bukayo Saka, Leandro Trossard dan Declan Rice mencetak gol dalam kemenangan 3-0 Arsenal atas The Cherries pekan lalu, meskipun The Gunners bisa dibilang beruntung dengan dua keputusan besar di kedua babak.
Andoni Iraola dibuat marah ketika Kai Havertz mencengkeram kakinya untuk memenangkan penalti untuk gol pembuka Saka, kemudian gol Bournemouth dianulir karena pelanggaran ringan terhadap David Raya saat tertinggal 2-0.