JAKARTA, DISWAY.ID -- Investor keuangan dan penulis buku keuangan pribadi terlaris 'Rich Dad Poor Dad', Robert Kiyosaki telah memperingatkan, bahwa dolar kemungkinan akan kehilangan statusnya sebagai mata uang cadangan global.
Bahkan, prediksi Robert Kiyosaki dolar akan jatuh dalam waktu dekat ,karena mata uang BRICS yang baru akan mengancam dominasi globalnya.
Kiyosaki yang saat ini berada di Afrika Selatan, menulis di X bahwa jika negara-negara BRICS menetapkan mata uang cadangan baru.
BACA JUGA:Status Palestina Setelah 143 negara Dukung Masuk Anggota PBB
Hal ini kemungkinan besar akan berdampak signifikan terhadap dolar AS , yang berpotensi menyebabkan hiperinflasi di Amerika, yang pada akhirnya menghancurkan dolar AS.
Saat ini di Afrika Selatan adalah negara yang saya cintai. Menonton dan mendengarkan rumor tentang apa yang akan terjadi ketika negara-negara BRICS, Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan memproduksi kripto BRICS, yang kemungkinan didukung oleh emas.
Jika kripto emas BRICS menghasilkan triliunan uang palsu, fiat dolar AS akan mengalir deras kembali ke Amerika menyebabkan hiperinflasi di Amerika, yang pada akhirnya menghancurkan dolar AS.
Beli emas, perak, dan Bitcoin asli sekarang, dan lindungi diri Anda dari jatuhnya dolar AS.
BACA JUGA:Hizbullah Gunakan Rudal Lebih Besar Serang Israel, Wilayah Utara Ingin Dirikan Negara Sendiri
BACA JUGA:Ada Fenomena Aurora Borealis di Langit Amerika dan Eropa, Kenapa di Indonesia Tidak Muncul?
Kiyosaki, yang belakangan ini semakin memperkuat prediksinya yang mengkhawatirkan, mengatakan ia yakin kehancuran dolar AS telah dimulai, dan situasinya terus memburuk.
Dia juga mendesak para pengikutnya untuk mengamankan keuangan mereka dengan berinvestasi pada aset alternatif seperti emas, perak, dan Bitcoin (BTC) untuk melindungi diri mereka dari dampak kehancuran ini.
“Beli emas, perak, dan Bitcoin asli sekarang, dan lindungi diri Anda dari jatuhnya dolar AS,"kata Kiyosaki.
Baru-baru ini, Kiyosaki memberikan nasihat strategis bagi para pengikutnya selama masa-masa penuh gejolak ini, mendorong kewaspadaan dan tindakan strategis.