JAKARTA, DISWAY.ID - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin resmi meluncurkan lembaga amil zakat Ruang Amal Indonesia (RAI) di kantor Istana Wapres, Jakarta, Selasa 14 Mei 2024.
Peresmian peluncuran lembaga tersebut juga disaksikan oleh Staf Khusus (Stafsus) Presiden Angkie Yudistia, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, pimpinan Baznas Achmad Sudrajat, dan Ketua Yayasan RAI, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa.
Dalam sambutannya, Ma'ruf menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada RAI dan berharap lembaga-lembaga amil zakat dapat lebih diperbanyak, mengingat potensi wakaf dan zakat di Indonesia sangat tinggi.
BACA JUGA:A1! Jokowi Ungkap Pembentukan Pansel Capim KPK Rampung Juni
Selain itu, Wakil Presiden tersebut juga menilai bahwa masih banyak lembaga amil zakat yang belum terkelola dan terpungut dengan baik.
"Saya sangat mendukung adanya lembaga-lembaga yang bergerak untuk kebaikan dalam arti mengumpulkan dana potensinya memang ada," kata Ma'ruf.
Ma'ruf mengungkapkan bahwa potensi zakat di Indonesia sebenarnya begitu besar, yakni mencapai Rp327 Triliyun rupiah.
Demikian itu belum termasuk potensi wakaf uang yang mencapai Rp180 triliyun. Artinya, masih banyak sekali potensi atau peluang yang bisa kita bersama-sama kerjakan untuk membangun Indonesia ke depan.
"Karena itu perlu ada penambahan lembaga amil zakat yang kredibel, bukan hanya banyak tapi selektif dan perlu inovasi serta ide kreatif untuk mengumpulkan potensi dana yang besar itu sekaligus pemanfaatannya," katanya.
Hal senada dikatakan oleh Pembina Yayasan RAI Taufiq R Abdullah.
Selain memiliki potensi zakat dan wakaf yang sangat tinggi, Indonesia juga memiliki budaya kepedulian yang sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan Predikat Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia selama 6 tahun berturut-turut.
BACA JUGA:Sekjen PDI Perjuangan Tanggapi Pernyataan Prabowo Yang Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai
Taufiq menjelaskan RAI akan fokus pada pembangunan sosial kemanusiaan, keagamaan, pendidikan dan lingkungan melalui pengelolaan zakat, infak, sodaqoh, wakaf, CSR, dan dana sosial lainnya.
Untuk itu, RAI telah merancang program sebagai respon dan antisipasi atas berbagai kondisi dan realitas yang ada di masyarakat.