JAKARTA, DISWAY.ID -- Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO), Budihardjo Iduansjah beserta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, sukses menyelenggarakan INABUYER KEMENKOP Award 2024 dan INABUYER LKPP Award.
Dalam acara tersebut, HIPPINDO berhasil meraih transaksi hingga sekitar RP950 miliar dalam kurun waktu dua hari, pada Jumat (17/05).
Saat penutupan acara, Budiharjo menyampaikan bahwa acara ini menjadi kesempatan bagi mereka, untuk mengkampanyekan Program Beli Buatan Indonesia yang sebelumnya sudah diumumkan oleh Teten Masduki tahun lalu.
BACA JUGA:Bapanas Dukung Pemanfaatan Pangan Lokal, Kolaborasi dengan Berbagai Pihak
BACA JUGA:Polemik Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Ini Tanggapan Kemenkes
Program ini bertujuan untuk mengedepankan kebanggaan memakai produk lokal atau produk buatan Indonesia.
"Program Beli Buatan Indonesia sudah diumumkan Pak Teten Masduki tahun lalu. Perlu konsisten dijalankan, tidak hanya bangga tapi beli dan pakai produk UMKM. Ini sudah dibuktikan RP950 hasil dari penjualan produk lokal di INABUYER B2B2G EXPO," Jelas Budihardjo.
Budihardjo menambahkan, salah satu faktor yang mendasari kampanye ini adalah karena kondisi ekonomi global yang saat ini sedang naik turun dan tidak stabil.
"Kita akan memastikan sebagai off taker (buyer) untuk belanja di Indonesia saja. Jadi, uang berputar di dalam negeri. Konsumen harus belanja didalam negeri, untuk beli oleh-oleh misalnya, saat berwisata," jelas Budihardjo.
Dengan cara ini, uang berputar didalam saja, baik online maupun offline.
BACA JUGA:Dorong Kinerja di Bidang Industri Manufaktur, Kemenperin Gelar Industrial Vocational Fair
BACA JUGA:Gelar Diseminasi, Kemenaker Tekankan Hal Ini Kepada PMI
Selain dengan Kemenkop dan UKM dan Kemenperin, HIPPINDO juga berkolaborasi dengan Kemendikbudristek untuk mengintegrasikan pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri.
Melalui pelatihan dan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri, program ini akan membantu menciptakan tenaga kerja yang siap terjun ke industri ritel dan bersaing di pasar global.
Langkah tersebut juga dilakukan demi menunjang Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap.