JAKARTA, DISWAY.ID-- Mahalnya biaya pendidikan masih menjadi polemik bagi masyarakat Indonesia, terutama di kalangan kurang mampu.
Penetapan besaran uang kuliah tunggal (UKT) dan iuran pembangunan institusi (IPI) berdasarkan Permendikbud No. 2 Tahun 2024 dinilai menjadi akar permasalahan.
BACA JUGA:Prabowo Subianto Ingin Gratiskan UKT di PTN, Hotman Paris: Apa Cukup Uang APBN?
BACA JUGA:UKT Mahal, Begini Solusi Wapres Terkait Biaya Perguruan Tinggi
Protes dilayangkan oleh berbagai kelompok mahasiswa telah menarik perhatian sejumlah pihak, mulai dari akademisi hingga politikus.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri turut angkat bicara mengenai polemik ini.
Hal ini disampaikannya ketika berpidato di Rakernas V PDIP di Beach Coty International Stadium Ancol, Jakarta pada Jumat, 24 Mei 2024.
Menurutnya, pemerintah harus bisa memperhitungkan kebijakan sebelum diterapkan.
Bahkan, seharusnya pemerintah membiayai kuliah agar generasi muda bisa melanjutkan pendidikan tinggi.
BACA JUGA:Anas Urbaningrum Bilang Kenaikan UKT Bikin Kampus Jadi Pendidikan Tersier
BACA JUGA:Sudah Lolos PTN, Siti Aisyah Malah Mundur dari Unri Tak Sanggup UKT Mahal
"Urusan pendidikan (UKT) sekarang saya saja ngelihat koran pusing. Kenapa sih? Enggak ada apa hitungan bahwa kalau untuk anak-anak yang tidak berpunya, negara itu harus membiayai. Kenapa sih kok kayak enggak ada?" ungkapnya.
Padahal, ia menekankan, para mahasiswa tersebut merupakan generasi penerus bangsa.
"Semuanya dimahalkan anak-anak kita yang akan menggantikan kita, terjadi regenerasi," sambungnya.
Ia pun meminta para kadernya turut bergerak memperjuangkan kepentingan rakyat, termasuk di bidang pendidikan.