Haji Ramah Lansia Bukan Sekadar Slogan, Ini Faktanya

Sabtu 25-05-2024,20:58 WIB
Reporter : Tomy Gutomo
Editor : Tomy Gutomo

BACA JUGA:Cerita Burhanudin 13 Tahun Menunggu Naik Haji, Tak Bisa Bahasa Indonesia

BACA JUGA:Jamaah Haji Lansia Harus Tahu, Ini Ciri-Ciri Jasa Dorong Kursi Roda yang Resmi

“PPIH juga siapkan kamar khusus lansia dan pendampingnya serta hotel khusus bagi jemaah lansia yang akan mengikuti safari wukuf,” sambungnya.

Layanan katering juga spesial. Ada menu khusus bagi jamaah lansia. 

Terkait layanan kesehatan, disiapkan alat bantu berjalan bagi lansia yang mengalami penurunan kekuatan otot, cedera, serta mengalami gangguan keseimbangan. Kedua, memberikan visitasi khusus lansia. Juga ada dokter geriatri, psikiater, dan tenaga medis lainnya.;

Saat umrah wajib, PPIH menyediakan memberi perlindungan bagi jamaah lansia. Jamaah lansia yang membutuhkan kursi roda, diimbau dan difasilitasi untuk jasa sewa kursi roda yang resmi di Masjidil Haram. Agar prosesnya bisa terpantau dengan baik, diterapkan kartu kendali:

Safari Wukuf Khusus

PPIH mengagendakan program safari wukuf khusus bagi jamaah haji lansia dan disabilitas Peserta program ini adalah jamaah dengan kondisi kesehatan yang perlu perhatian khusus. Mereka umumnya membutuhkan bantuan dalam memenuhi keperluan pribadi, mulai dari makan, mandi, dan lainnya.

Sebelum diberangkatkan ke Arafah, jamaah lansia dan disabilitas akan ditempatkan di hotel khusus untuk mendapat pendampingan dari dokter dan perawat yang tergabung dalam tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH), tim pembimbing ibadah, dan petugas layanan lansia. Setelah menjalani safari wukuf, mereka juga akan kembali ke hotel yang telah disiapkan sampai dengan selesainya proses puncak ibadah haji.

"Safari wukuf khusus ini kita siapkan bagi jamaah lansia dan disabilitas dengan keterbatasan aktivitas yang tidak tertampung di Klinik Kesehatan Haji Indonesia atau KKHI,” jelas Anna.

“Bagi jemaah lansia yang tidak mengikuti safari wukuf, PPIH juga menyiapkan rencana skema pergerakan mereka saat berada di Armuzna. Jemaah lansia direncanakan akan berangkat dari Arafah dengan bus terakhir, melewati muzdalifah (tidak turun dari bus), dan langsung menuju Mina,” sambungnya. 

Tanazul Lansia

PPIH juga memfasilitasi jamaah lansia yang tanazul atau pulang dini.   “Jika ada open seat pada penerbangan kepulangan, maka itu akan diprioritaskan bagi jAmaah lansia. Tentu prosesnya berdasarkan persetujuan dari jemaah yang bersangkutan,” sebut Anna.

"Sesampainya di tanah air, kita juga meminta agar tidak perlu ada seremonial penyambutan sehingga jemaah bisa langsung kembali ke kediamannya untuk beristirahat,” tandasnya (*)

 

Kategori :