Dari Kunjungan Muhibbah ke Baghdad: Menghidupkan Spiritualitas Thariqat Al Qadiriyah di Dunia Modern

Minggu 26-05-2024,20:54 WIB
Oleh: Prof M. Mas'ud Said*

AKHIR pekan ini, Sabtu, 25-29 Mei 2024 saya ikut rombongan Ibu Khofifah Indar Parawansa memenuhi undangan Syeich Afifuddin Al Jailani RA, tokoh sentral Darul Jailani International dan Al Wariseen Trust.

Syeich Afifuddin Al Jailani adalah cicit dan pendiri  thoriqoh Qadiriyah yang masyhur di Asia, Timur Tengah dan di Indonesia.

Ketua Umum PP Muslimat NU itu memiliki hubungan baik sejak lama, yaitu sekitar 20 tahunan terhitung sejak membantu Gus Dur sebagai salah satu menteri di Kabinet Persatuan Nasional. Penulis juga beberapa kali berjumpa beliau di majelis dzikir Al Khidmah maupun di beberapa acara lain.

Bersama rombongan PP Muslimat NU, serta sahabat serta beberapa tokoh, Ibu Khofifah disambut di bandara oleh utusan Perdana Menteri Iraq. Sesaat kemudian di hotel tempat menginap berjumpa dengan Dubes RI untuk negara Iraq, Pak Erwan Iwan Lubis dan para diplomat Indonesia di Iraq.

Kami berdiskusi satu jam penuh tentang perkembangan ekonomi, politik, sosial dan bagaimana negeri yang dialiri sungai Tigris dan Efrat ini memperjuangkan keutuhan dan persatuan antar faksi politik dan etnis di negaranya yang belum sepenuhnya selesai.

Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 memberi memberi informasi kepada dubes mengenai perkembangan politik dan ekonomi pasca Pemilu 2024. Intinya adalah pentingnya menjaga persatuan dan membangun bangsa melalui provinsi Jawa Timur yang merupakan salah satu provinsi sentral gravity di Indonesia.

Dalam pikiran kita, betapa penting Indonesia belajar dari carut marut konflik politik dan etnosentrisme di beberapa negara Timur Tengah. Bahwa perbedaan adalah biasa, namun kalau kita tak bisa mengendalikannya dg falsafah kesatuan demi kepentingan rakyat dan jati diri bangsa, maka akan sulit menjadi negara modern, maju dan memiliki kepribadian kesatuan nasional.

Bila persatuan dan kesatuan terkoyak oleh "ananiyah", maka sendi sendi administrasi negara, jalannya pemerintahan yang kuat, pengelolaan sumber sumber alam strategis bisa terkoyak.

Kehadiran Khofifah dan rombongan di kompleks disambut langsung oleh tuan rumah Syeich Afifuddin Jailani di ruang penerimaan tamu tamu penting. 

Kompleks pemakaman Syeich Abdul Qadir Al Jailani berkembang 2 menjadi lembaga yang sangat dihormati di Iraq. 


Prof Mas'ud Said di makam Syeich Abdul Qadir Al Jailani.--Dokumentasi Pribadi

Menurut syeich Masjid Utama pertama dibangun 900 tahun lalu pada dinasti Abbasiyah. Kompleks ini terdiri dari bangunan Masjid, lembaga pendidikan, yayasan sosial dan makbarah dengan lapisan perak yang sekeliling atasnya ada ornamen langit langit dihiasi dengan kristal dan tempat khalwat.

Syeich Abd Qadir Al Jailani ( 1077- 1166 M.) adalah peletak dasar thoriqoh Al Qadiriyah yang menekankan tauhid dan akhlakul karimah yang paling banyak pengikutnya di Indonesia karena diyakini sanad thoriqohnya sambung dengan amaliyah Rasulullah SAW. 

Itu terlihat dari buku buku manaqib yang dibaca oleh kebanyakan kaum muslimin di Indonesia dan besarnya jamaah thoriqoh dengan segala cabang dan mursyidnya bertahan selama ratusan tahun.   

Beberapa kali Syeich Afifuddin melawat ke Indonesia dan hadir dalam berbagai acara majelis dzikir, majelis ilmu dan acara keagamaan bahkan acara haul keluarga kami.

Kategori :