JAKARTA, DISWAY.ID-- Per 13 Juni 2024 ini, sudah ada total sebanyak 13.800 pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang terjadi di industri tekstil.
PHK massal yang tengah melanda ini disebut-sebut dikarenakan adanya persaingan harga di tengah-tengah gempuran produk tekstil impor, khususnya dari China.
BACA JUGA:Diisukan Lay Off Banyak Pegawai, Pemprov DKI Jakarta Belum Tahu Isu PHK Karyawan Tokopedia
BACA JUGA:Mengejutkan! Maverick Vinales Resmi Pindah ke KTM Tech3 Bersama Enea Bastianini Pada MotoGP 2025
Hingga saat ini, industri TPT yang mampu bertahan adalah yang berorientasi pasar ekspor.
Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi, PHK massal ini tersebar di beberapa wilayah perusahaan tekstil, dengan jumlah yang jauh lebih masih di daerah Jawa Tengah.
"Kurang lebih dari periode Januari 2024 sampai awal Juni (2024) sekitar 13.800 (buruh tekstil di-PHK). Itu data KSPN, yang kami punya. Yang kecil-kecil, puluhan (PHK) belum kami input, karena ada juga PHK atau efisiensi," ujar Ristadi dalam keterangan tertulis resminya pada Kamis 13 Juni 2024.
Berdasarkan data dari KSPN, berikut daftar rincian pabrik tekstil hingga awal Juni 2024:
Pabrik tutup
1. PT Dupantex, Jawa Tengah PHK sekitar 700 karyawan
2. PT Alenatex, Jawa Barat PHK sekitar 700 karyawan
3. PT Kusumahadi Santosa, Jawa Tengah PHK sekitar 500 orang
4. PT Pamor Spinning Mills, Jawa Tengah PHK sekitar 700 orang