JAKARTA, DISWAY.ID – Berbagai kritikan yang disampaikan oleh Bung Towel dengan nama lengkap Tommy Welly terhadap dunia sepakbola Tanah Air.
Tidak hanya tentang pertandingan, pemain serta organisasi, namun Bung Towel juga bicara tentang hak siaran sebuah pertandingan.
Saat melakukan podcast bersama Novel Baswedan, Bung Towel bongkar keanehan hak siar penyisihan Piala Dunia 2026.
BACA JUGA:Pemprov DKI Gelar Jakarta International Marathon 2024, CFD Hari Ini Ditiadakan
BACA JUGA:Update Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Minggu 23 Juni 2024
“Ini tak lazin karena adanya even yang sama disiarkan dua stasiun televisi yang berbeda,” terangnya.
Menurut Bung Towel hak siar merupakan sebuah sumber pendapatan bagi PSSI.
“Lucunya yang kemarin itu kalau saya tangkap fakta kasarnya, waktu lawan Irak ditayangkan oleh RCTI atau MNC Group, namun waktu lawan Filipina di pegang oleh MTEK,” jelasnya.
Menurut Bung Towel hal ini tidak lazim karena even yang sama namun disiarkan oleh dua group televisi atau broadcast yang berbeda.
BACA JUGA:Petugas Gabungan Jaga Ketat Rute Jakarta International Marathon 2024, Puluhan Ruas Jalan Ditutup
“Secara jejak digital pada Januari 2024 PSSI mengikat kontrak dengan MTEK,” terangnya.
Bung Towel juga menghubungkan ketidak laziman hak siar ini dengan adanya kenaikan tiket.
“Namun ada indikator lain yang tiba-tiba harga tiket menjadi lebih mahal dan saya mendapatkan benang merahnya, sehingga adanya dugaan kenaikan tiket karena adanya permasalahan dalam hak siar tersebut,” paparnya.
“Dugaan saya, saat itu PSSI menaikkan harga tiket supaya dapat revenue, hal itu karena hak siarnya bermasalah,” jelasnya.