Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, H.E. Dr. Vasyl Hamianin, merasa terhormat dan tersentuh atas peluncuran buku tersebut. “Saya sangat merasa terhormat berada di sini. Acara ini sangat menyentuh saya. Prof. Yuddy berhasil menulis buku yang berkaitan dengan hubungan diplomatik Indonesia-Ukraina. Saya berharap akan ada banyak buku lainnya tentang Ukraina, mungkin dari segi keilmuan, travel, hingga bidang aktivisme,” ujarnya.
Di dalam buku tersebut juga dibahas misi memediasi perang Ukraina-Rusia pada 29 Juni 2022 ketika Presiden Indonesia, Joko Widodo, bertolak ke Ukraina untuk membawa misi perdamaian.
BACA JUGA:Buku ‘Cawe-cawe Presiden Jokowi’ Karya SBY Ramaikan Sosmed Kala Pelantikan AHY Sebagai Menteri ATR
Satu tahun kemudian, di sela-sela KTT G7 di Hiroshima pada 21 Mei 2023, Jokowi dan Presiden Volodymyr Zelensky kembali bertemu untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara.
Ketua BKSAP DPR RI, Dr. Fadli Zon, S.S., M.Sc., juga mengatakan bahwa hubungan Ukraina-Indonesia menjadi salah satu topik diskusi yang menarik.
“Tentunya kita ikut mendukung dalam misi perdamaian dunia melalui diplomasi negara dalam jalur parlemen. Seperti saat ini yang masih terjadi adalah kerusuhan yang terjadi antara Israel dan Gaza. Isu tersebut sangat kompleks dan semakin sulit untuk mencapai perdamaian global. Perang Ukraina-Rusia yang saat itu terjadi juga menjadi perhatian penuh karena keduanya adalah sahabat baik Republik Indonesia,” tuturnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Dirjen Amerika Eropa Kemenlu RI, Dr. Umar Hadi; Akademisi Ukraina, Dr. Anton Galushka-Adaykin; serta Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Prof. Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M.; dan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan SDM, Prof. Dr. Drs. Eko Sugiyanto, M.Si.