Pada era globalisasi, tantangan utama terdiri berbagai gejolak sosial mulai dari tawuran, ketidakpuasan terhadap hasil pilkada dan konflik atas sumber daya. Karena itu, ada beberapa nilai utama yang dapat membangun karakter untuk menghadapi tantangan tersebut, meliputi:
- Cinta tanah air, yakni dengan melestarikan dan menjaga sumber daya alam dan budaya bangsa.
- Pancasila, dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai pemersatu bangsa.
- Kesadaran berbangsa dan bernegara, yakni dengan menghargai keberagaman dan mempromosikan persatuan di lingkungan masyarakat.
- Rela berkoban untuk bangsa dan negara, yakni dengan menunjukkan dedikasi serta pengabdian yang besar untuk kemajuan bangsa.
Implementasi dalam Kehidupan
- Melalui Sifat Nasionalisme dan patriotisme: Menghindari sikap ekstremisme, provinsialisme, chauvinisme, dan sukuisme. Selain itu, sikap patriotisme dapat diwujudkan lewat pengorbanan dan keberhasilan di bidang kehidupan, salah satunya bidang ekonomi dan olahraga.
- Melalui Pendidikan: Dapat melakukan sosialisasi kewarganegaraan di sekolah maupun masyarakat yang cukup penting untuk membangun kesadaran dalam berbangsa dan bernegara sejak dini. Hal tersebut mencakup dalam pemahaman toleransi pada perbedaan serta etika multikulturalisme.
- Melalui Kegiatan Sehari-hari:
- Di dalam keluarga: Mendorong kegiatan perkuat rasa cinta tanah air dengan menonton film perjuangan ataupun mengibarkan bendera dalam hari tertentu.
- Di sekolah: Ikut melaksanakan upacara bendera, memberikan contoh nyata dengan berprestasi dan keberhasilan nasional, serta mengintegrasikan nilai-nilai perjuangan dalam kurikulum.
- Di masyarakat: mencoba bangun kesetiakawanan sosial, memelihara kerukunan antarwarga dan mendukung kebijakan pemerintah yang progresif serta keberlanjutan lingkungan hidup.
- Dalam Kehidupan Berbangsa: Mengembangkan persatuan dan kesatuan melalui ketaatan terhadap Pancasila dan UUD 1945 dan mematuhi hukum serta menghormati hukum negara.
3. Materi Wawasan Wiyata Mandala
Dalam materi wawasan Wiyata Mandala ini mengacu dengan sikap menghargai serta bertanggung jawab untuk lingkungan sekolah sebagai tempat belajar.
Wawasan sendiri diartikan dengan sikap mendalam terhadap hakikat atau esensi. Lalu, 'Wiyata' diartikan sebagai pendidikan serta Mandala sebagai lingkungan.
Adapun, sekolah memiliki fungsi sebagai tempat untuk belajar dengan sejumlah aturan supaya bisa mencapai tujuan pendidikan.
Dengan adanya prinsip Wiyata Mandala ini, tak hanya dapat bertumpu pada masyarakat sekitar, namun untuk mencegah konflik serta menjadi teladan untuk lingkungan.
Di satu sisi, penataan Wiyata Mandala dilaksanakan untuk meningkatkan koordinasi warga sekolah, menerapkan tata tertib sekolah secara konsisten serta mengadakan sebuah kegiatan dalam mendukung ketahana sekolah.
4. Materi Kepramukaan
Terakhir, dalam materi MPLS SMP dengan konsep Kurikulum Merdeka ini ada materi Kepramukaan yang bertujuan untuk membentuk setiap pramuka mempunyai kepribadian beriman, berakhlak mulia, berjiwa patriotik dan jadi warga negara yang setiap pada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu, dengan adanya materi kepramukaan ini bisa membentuk karakter yang unggul, mampu berkontribusi membangun bangsa dan negara serta berkecakapan hidup, sehat rohani dan jasmani.