JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus memastikan pasokan dan distribusi BBM bagi masyarakat terpenuhi, termasuk kelancaran penyaluran BBM di wilayah timur Indonesia, Papua.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati menyampaikan, BPH Migas melakukan pemantauan di Sorong, Papua Barat Daya, untuk melihat pasokan BBM dan kesiapan SPBU dalam program BBM Satu Harga tahun 2024.
Ia mengatakan bahwasanya pihaknya tentu ingin mengetahui kondisi terkini dari penyediaan dan pendistribusian BBM, khususnya untuk area Papua dan Maluku dengan ragam tantangan yang dimiliki.
BACA JUGA:Jadwal Salat Jenazah Ustaz Yazid Jawas Pagi Ini di Masjid Agung At-Tohiriyah
BACA JUGA:Hari Ini! Link dan Cara Beli Tiket Konser THE BOYZ di Tennis Indoor Senayan, Mulai Pukul 14.00 WIB
"Hingga saat ini, kondisi stok BBM di Papua Barat Daya dalam kondisi aman,” tutur Erika Jumat 12 Juli 2024.
Erika juga membahas perkembangan Program BBM Satu Harga yang telah berjalan sejak tahun 2017.
Ia meminta kepada Pertamina untuk selalu memantau operasional dan keberlanjutan dari lembaga penyalur BBM Satu Harga yang berada di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
BACA JUGA:Mulai Produksi Lokal, GWM Indonesia Akan Luncurkan Haval Jolion HEV di GIIAS 2024
Ia meminta apabila ada kendala, pihaknya segera bisa koordinasikan dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
"Kita ingin program BBM Satu Harga berjalan sesuai tujuan awal program ini dilaksanakan,” imbuhnya.
Senada, Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra mengungkapkan tantangan Pertamina dalam menyalurkan BBM di daerah timur Indonesia, seperti kompleksitas rantai pasok penyediaan BBM kepada masyarakat.
“Antisipasi harus dipersiapkan dan dilakukan apabila terjadi kendala suplai. Ini bertujuan agar distribusi BBM tidak terganggu, sehingga kebutuhan konsumen di Papua dan Maluku dapat terpenuhi,” ungkapnya.