JAKARTA, DISWAY.ID - Perum BULOG bertekad menjadi BUMN rantai pasok pangan yang terpercaya.
Untuk meraih tujuan itu, tak dipungkiri sepanjang perjalanannya, kerap diwarnai dengan berbagai hal yang sempat mencoreng nama besar Perum BULOG.
Fungsi Perum BULOG yang berubah dari pembuat regulasi pangan dan operator distribusi pangan pada masa Orde Baru, lalu setelah reformasi hanya menjadi operator distribusi pangan, kadang membuat rancu persepsi masyarakat.
BACA JUGA:Ada Dugaan Mark Up Impor Beras, Komisi VI DPR Bakal Panggil Bulog
Kerancuan masyarakat atas fungsi Perum BULOG, juga terjadi pada isu impor beras.
Di mana sebenarnya penentuan kebutuhan impor beras dilakukan melalui koordinasi antara berbagai lembaga pemerintah, termasuk Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Badan Pangan Nasional.
Izin impor dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan.
Perum BULOG hanyalah sekedar operator pelaksana.
Transformasi yang Dilakukan BULOG
Keraguan masyarakat atas integritas kegiatan impor itu muncul dari reputasi Perum BULOG di masa lalu.
Dibutuhkan proses transformasi yang tidak mudah dengan figur pemimpin yang tangguh, visioner dan mengerti ekosistem rantai pasok pangan untuk bisa memperbaiki reputasi Perum BULOG.
Tim manajemen Bulog yang dilantik bulan Desember 2023 lalu, memberikan secercah harapan baru buat Perum BULOG untuk menjadi lebih terpercaya dengan layanan yang lebih profesional dan meningkatkan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia lewat kepemimpinannya di era transformasi.
BACA JUGA:Perum Bulog Beberkan Soal Mark Up Harga Impor Beras
“BULOG memiliki sejarah dan reputasi masa lalu yang khas. Ke depannya, kami mengidentifikasikan diri menjadi perusahaan rantai pasok pangan. Kami tidak memiliki produksi dan konsumsi, tetapi kami menghubungkan produksi dan konsumsi pangan itu dengan suatu rantai pasok pangan yang handal, karenanya slogan baru kami adalah Mengantarkan Kebaikan,” ucap Bayu Krishnamurthi, Dirut Perum Bulog.