Penyebab lain dari potensi hujan saat musim kemarau adalah adanya aktivitas konveksi yang disebabkan oleh perbedaan suhu dan kelembaban udara di atmosfer.
Jadi saat udara hangat dan lembap naik ke ketinggian, kondensasi uap air akan terjadi dan menyebabkan terbentuknya awan hujan.
Fenomena ini umumnya terjadi pada siang hari ketika suhu udara mencapai puncaknya dan menyebabkan udara panas naik ke atas.
Dengan demikian, meskipun faktor-faktor global seperti IOD, SOI, dan Nino 3.4 tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap curah hujan di Indonesia, faktor-faktor lokal seperti pola angin, topografi, dan aktivitas konveksi tetap memegang peranan penting dalam menentukan potensi hujan saat musim kemarau.