BACA JUGA:Optimalisasi Kesehatan Pencernaan Anak Lewat Ajang World Microbiome Day
Reaksi Tubuh Manusia Terhadap Antibiotik
Di sisi lain, Stephen membahas respon bakteri terhadap stres di dalam tubuh manusia serta reaksi terhadap antibiotik.
Hasil penelitian menunjukkan resistensi antibiotik ditemukan akibat perubahan karakteristik bakteri secara genetik. Ia juga menyoroti pentingnya riset untuk inovasi dalam pengembangan antibiotik yang lebih efektif, sejalan dengan upaya mendorong kemajuan industri dan infrastruktur kesehatan.
Lalita memaparkan hasil penelitiannya yang menggunakan bahan alami seperti daun mimba, pare, dan serai, menunjukkan karakteristik antibakteri yang konsisten.
BACA JUGA:HUT ke-56 BPJS Kesehatan, 2.500 Peserta Ramaikan Prolanis Day
Penelitiannya ini sejalan dengan prinsip konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, berfokus pada penggunaan bahan alami sebagai alternatif antibiotik yang ramah lingkungan.
Ia percaya bahwa penelitian yang lebih mendalam mengenai metode ekstraksi serta pemahaman tentang struktur senyawa tanaman dapat mengembangkan alternatif antibiotik berbasis tanaman, sehingga dapat diproduksi dan dikonsumsi secara massal di masa depan.
Hal lain terkait antibiotik disampaikan Anshoo.
BACA JUGA:Heru Budi: Akta Kelahiran dan KIA Permudah Anak Dapatkan Akses Layanan Kesehatan dan Pendidikan
Ia menyatakan resistensi antibiotik seringkali muncul akibat penggunaan yang tidak tepat, membuat konsumsi antibiotik tidak lagi menunjukkan khasiatnya untuk menghadapi bakteri.
Ditambahkannya, antibiotik tidak dapat mengobati penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau jamur.
“Pengetahuan yang cukup bagi masyarakat untuk memahami fungsi antibiotik dapat mengurangi kemungkinan penyalahgunaan antibiotik sehingga dapat meminimalisir potensi resistensi antibiotik,” tegasnya.