Hasil Lab SPPG Keluar, Makanan MBG di Meruya Selatan Dipastikan Bebas Bakteri

Hasil Lab SPPG Keluar, Makanan MBG di Meruya Selatan Dipastikan Bebas Bakteri

Hasil uji laboratorium makanan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Selatan, Jakarta Barat, akhirnya keluar.--Candra Pratama

JAKARTA, DISWAY.ID - Hasil uji laboratorium makanan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Selatan, Jakarta Barat, akhirnya keluar.

Kepala SPPG Meruya Selatan, Satria Jaya Putra, mengatakan bahwa hasil uji laboaratorium itu diterima pada Selasa, 11 November 2025.

Dari hasil tersebut, Satria memastikan bahwa makanan dari SPPG Meruya Selatan tidak ditemukan adanya kontaminasi bakteri patogen dalam sampel makanan.

"Hasil pengujian mikrobiologi menunjukkan sampel makanan negatif dari bakteri penyebab keracunan seperti Salmonella, E. coli, maupun Staphylococcus aureus," ujarnya kepada Disway.id, Rabu, 17 Desember 2025.

BACA JUGA:Usai Tragedi Siswa Ditabrak Mobil SPPG, Prabowo Minta Sopir Pengantar MBG Harus Dalam Keadaan Fit

Dia mengatakan, sampel makanan yang dikonsumsi pada saat kejadian telah diambil dan diuji secara komprehensif di laboratorium forensik independen yang terakreditasi.

"Dari hasil uji laboratorium yang sudah dibawa oleh pihak puskesmas, itu sekitar lima porsi yang dibawa, semua dari hasilnya itu tidak ada mikrobiologi yang menyatakan bahwasanya sampel tersebut mengalami positif dari bakterinya," tegas Satria.

Selain itu, kata Satria, hasil uji kimia toksikologi juga memastikan, makanan tersebut bebas dari bahan kimia berbahaya atau racun. Baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

BACA JUGA:Setiap SPPG Harus Memberikan Pendidikan Gizi ke Sekolah-sekolah

Dengan hasil tersebut, SPPG Meruya Selatan menyatakan bahwa dugaan keracunan makanan akibat kontaminasi bakteri atau bahan kimia tidak terbukti. 

Meski begitu, pihaknya tetap berkoordinasi dengan tenaga medis dan dinas kesehatan untuk menelusuri kemungkinan penyebab lain.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak medis dan dinas kesehatan untuk menelusuri kemungkinan penyebab lain dari gejala yang timbul," tuturnya.

"Yang mungkin bersifat non-infeksi (seperti intoleransi makanan, alergi, atau food sensitivity)," sambung Satria.

BACA JUGA:Kepala SPPG Wajib Memantau Proses Memasak dan Distribusi MBG

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads