JAKARTA, DISWAY.ID-- Roti Aoka dan Okko ramai diperbincangkan lantaran diduga mengandung pengawet natrium dehidroasetat sehingga memiliki masa simpan jauh lebih lama dibanding roti lain. Zat ini biasa digunakan pada kosmetik.
Di luar negeri natrium dehidroasetat digunakan untuk beberapa jenis pangan, seperti margarin dan olahan labu.
BACA JUGA:Benarkah Roti Aoka Mengandung Pengawet Kosmetik? Ini Temuan BPOM
BACA JUGA:GAPMMI Angkat Bicara soal Viralnya Roti Aoka Disebut Pakai Bahan Kosmetik
Namun, di Indonesia zat tersebut belum diatur penggunaannya untuk makanan karena masih dalam kajian terkait keamanannya.
Berbeda dengan roti Okko yang ditemukan menggunakan natrium dehidroasetat, BPOM menyatakan bahwa roti Aoka sama sekali tidak mengandung natrium dehidroasetat.
Lantas, bagaimana roti Aoka bisa tahan lama?
Plt. Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM Ema Setyawati menjelaskan, terdapat beberapa kemungkinan yang membuat roti Aoka tahan lama tanpa menggunakan dehidroasetat.
BACA JUGA:Produsen Roti Aoka Akan Diajak Gabung GAPMMI, Ketum: Kami Ingin Anggota Patuh pada Ketentuan
Menurutnya, terdapat berbagai macam teknologi pengawetan makanan, salah satunya pemberian bahan pengawet.
Selain itu, ada pula teknologi pengawetan melalui cara produksi pangan olahan yang baik, seperti pemanasan.
"Masih ingat kita punya sterilisasi, pasteurisasi, retort dengan nilai F0. Ada juga teknologi dengan menerapkan produksi secara aseptis dan teknologi lainnya," ungkap Ema dalam diskusi daring, Kamis, 25 Juli 2024.
Ia juga menyebut teknologi membunuh bakteri dengan sinar-sinar tertentu, seperti UV juga bisa menambah masa simpan makanan.
"Sepanjang keamanan dan mutunya pada saat expired masih dapat dijamin dan kemudian tidak melebihi batas penggunaan, tentu saja diperbolehkan," tuturnya.