Kelas lansia dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Kota Depok, dan Mars Lansia yang dilanjutkan dengan senam otak selama 10 menit dari Bu Rasti selaku pengurus Alzhi Sawangan.
Sebelum dimulai paparan oleh narasumber, didistribusikan lembar kuis pre-test bagi 20 peserta dalam 10 pertanyaan pilihan ganda.
Di akhir kelas lansia juga disebarkan kembali lembar kuis post-test untuk menilai sejauhmana perubahan pengetahuan lansia tentang adaptasi perubahan iklim dan mitigasi bencana.
Seluruh kegiatan ditutup dengan pemeriksaan kadar gula darah dan tensi oleh perawat Puskesmas Kelurahan Pasir Putih.
BACA JUGA:Doktor FKUI Ungkap 22,91 Persen Siswa SMA di Jakarta Berisiko Terpapar Infeksi Menular Seks
BACA JUGA:Wah Gila Sih! Mahasiswi FTUI Nulis Skripsi Hingga 971 Halaman
Dalam paparannya, narasumber mengajak para lansia untuk aktif melalukukan gerakan penghematan listik, aktif melakukan penanaman pohon untuk menyerap CO2, beralih menggunakan transportasi listrik, mengelola sampah dnegan tepat, dan membuat sumur resapan.
Hal itu untuk mengurangi dampak perubahan iklim bagi lingkungan yang bersih khususnya bagi lansia.
Diharapkan pelaksanaan kelas lansia tentang perubahan iklim ini dapat menambah wawasan pengetahuan lansia, kader posyandu lansia aktif, pengurus Alzhi yang sering berhadapan dengan lansia dementia yang juga berisiko tinggi terhadap dampak peruahan iklim.
Bila tidak tertangani segera, maka lambat laun penyakit infeksi saluran napas, diare, dan lain-lain yang muncul akibat perubahan iklim dapat menjadi ancaman bencana kesehatan MAsyarakat.