Ahli Psikolog Forensik Ungkap Ada 2 Kemungkinan Motif dalam Kasus Vina Cirebon

Rabu 31-07-2024,14:12 WIB
Reporter : Dimas Chandra Permana
Editor : Dimas Chandra Permana

Contohnya seperti perampasan harta atau warisan. Perkara ini banyak sekali terjadi di Indonesia.

"Tetapi motif instrumental adalah bagaimana seseorang mendapatkan manfaat atau keuntungan tertentu dari tindak kejahatan yang dilakukannya.

BACA JUGA:Ini Alasan Orangtua Asuh Tega Aniaya Balita Kakak Beradik di Cilincing hingga Kritis

"Misal untuk mendapatkan harta, untuk mendapatkan popularitas, ataupun motif-motif lain yang tidak berkaitan suasana hati si pelaku," terang Reza Indragiri.

"Ringkasnya ada kemungkinan ada dua motif emosional atau motif instrumental," jelasnya lagi.

Dalam kasus Vina Cirebon ini Reza Indragiri menilai perkara ini sangat unik.

Namun dia tak bisa memberi kesimpulan karena kapasitasnya hanya ditanya berdasarkan keilmuannya.

Reza melanjutkan, seorang pelaku kejahatan tidak mungkin akan kembali ke lokasi proses kejahatan itu terjadi.

Hanya saja hal itu dapat dilakukan jika memang seorang pelaku sudah ditangkap dan memberikan pernyataan yang benar berdasarkan lokasi kejadian.

"Kenapa seorang pelaku kejahatan... justru harus kembali ke lokasi di mana dia (pelaku) melakukan aksi kejahatan tersebut," paparnya.

BACA JUGA:Profil Ismail Haniyeh, Sosok Pemimpin Hamas yang Tewas di Iran

Motif dan Misi Pelaku dalam Kondisi Waras

Reza Indragiri sempat bertanya kepada Fahat Abbas mengenai kondisi mental dan kejiwaan Saka Tatal saat terjerat kasus pembunuhan Vina Cirebon pada 2016.

"Saya izin bertanya Yang Mulia. Ini pelaku yang dimaksud penasihat hukum orang waras atau tidak?" tanya Reza kepada tim kuasa hukum.

"Saat ini waras tidak dikatakan gila," jawab Farhat Abbas.

Pria yang hadir dengan berpakaian batik berwarna hitam dan keemasan itu punya beberapa asumsi.

Kategori :