Pemain Timnas Albania itu sebelumnya pernah tampil bersama Swiss U-21 saat berusia 21/22 tahun.
Namun sidang di FIFA sempat menolaknya karena Yurisprudensinya atau presedennya atau kasus yang mirip tapi ditolak FIFA.
Akan tetapi saat Nedim Bajrami banding sidang CAS akhirnya dikabulkan dan menang.
"Tapi ada beberapa yang komen kurang paham atau seperti apa langsung berkomentar 'wah, jangan ungkapkan hoax dulu dong bung'. Bukan hoax, ini kan dikasih otak untuk berpikir bahwa ada kejadian yang serupa jadi mungkin ini bisa menjadi benchmarking atau parameter terhadap kasus Maarten Paes. Itulah mungkin menjadi alasannya kenapa Bang Yunus Nusi optimis," papar Bung Harpa.
BACA JUGA:Erick Thohir Jamin Maarten Paes Bela Timnas Indonesia September 2024? Bung Ropan Ungkap Faktanya
Alasan lainnya Maarten Paes bisa menang di sidang CAS karena adanya sosok kuat Erick Thohir dalam memenangkan pertarungan ini.
Terlebih, kata Bung Harpa, ada kemungkinan Erick Thohir menyewa lawyer atau pengacara internasional yang pernah menangani kasus yang sama.
"Dan mungkin juga ada kolaborasi dengan internasional lawyer, terutama yang pernah bertarung di ajang yang sama dan bukan tidak mungkin ya, ini hanya analisa gue, ini kita menyewa atau menghire lawyer internasional yang sudah berpengalaman dan pernah menang dalam kasus serupa," imbuh Bung Harpa.
"Karena memang ini, ya itu tadi Maarten paes sebenarnya secara statuta FIFA dia melanggar Pasal 9B Ayat yang ketiga tentang federasi asosiasi huruf B ayat 3 yang berbunyi ketika diturunkan dalam pertandingan resminya dalam kompetisi apapun untuk asosiasinya saat itu ia belum menginjak 21 tahun, jadi kalau sudah 21 tahun dia main di satu negara ya, jadi tidak masalah kalau dia mau main di U-21, U-23 kalau dia sudah 21 tahun mengenakan jersey suatu negara itu dia habis itu pindah enggak boleh menurut aturan FIFA," lanjutnya.