Karenanya, Darmawan menegaskan komitmen PLN untuk terus mengakselerasi transisi energi di Indonesia
"PLN mendukung penuh langkah Pemerintah untuk mengakselerasi transisi energi demi mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat," ungkap Darmawan.
BACA JUGA:Peringati Hari Anak Nasional, Srikandi PLN Luncurkan Program Pengembangan Pendidikan Sahabat Anak
BACA JUGA: Setor Pajak Hingga Rp52.39 Triliun, Dirjen Pajak Apresiasi Kontribusi Besar PLN Pada Negara
Komitmen PLN tersebut dibuktikan dengan berbagai upaya, salah satunya pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Hingga tahun 2023, pengembangan pembangkit EBT telah mencapai 8.786 megawatt (MW).
Dengan rincian pembangkit berbasis hidro (PLTA/PLTMH) sebesar 5.777 MW, pembangkit berbasis panas bumi (PLTP) sebesar 2.519 MW, dan sisanya berasal dari surya (PLTS), angin (PLTB) dan biomassa.
Dalam komitmennya, PLN juga menyediakan layanan listrik hijau lewat Renewable Energy Certificate (REC) yang diakui secara internasional. Setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik per megawatt hour (MWh) yang digunakan berasal dari pembangkit EBT atau non-fosil.
"REC diakui secara internasional sehingga setiap listrik yang pelanggan peroleh itu merupakan listrik dari energi bersih PLN. Ke depannya, PLN akan terus membangun Energi Baru Terbarukan (EBT) yang lebih masif di Indonesia," kata Darmawan.