Turki Blokir Instagram Setelah Hapus Ucapan Belasungkawa Kematian Ismail Haniyeh

Jumat 02-08-2024,13:44 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID – Pemerintah Turki blokir Instagram sehingga aplikasi sosial media tersebut tidak dapat diakses oleh warganya.

Keputusan pemerintah Turki setelah salah satu pejabat telekomunikasinya yang bernama Fahrettin Altun yang menyebutkan bahwa istagram telah memblokir ucapan belasungkawa atas kematian Ismail Haniyeh di Iran beberapa waktu lalu.

Altun menyebutkan bahwa pemblokiran atas ucapan belasungkawa atas kematian salah satu pimpinan Hamas tersebut merupakan tidakan penyensoran dari Instagram.

BACA JUGA:5 Promo KFC Agustus 2024 Terbaru, Makan Enak Gak Bikin Kantong Boros!

BACA JUGA:Profil dan Biodata Imane Khelif, Sosok Petinju Wanita Aljazair yang Dituding Transgender

"Ini adalah penyensoran, murni dan sederhana," kata Altun yang menjabart sebagai Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki seperti dilansir reuters.

Altun di akun X-nya juga menyampaikan bahwa Instagram tidak mengutip pelanggaran kebijakan apa pun atas tindakannya.

Hingga saat ini pihak Meta Platforms Inca atau META.O masih belum memberikan tanggapannya atas pemblokiran oleh Turki.

BACA JUGA:Desta Rogoh Rp120 Juta Demi Ubah Penampilan dengan Brewok, Natasha Rizki: Suka-suka Dia Lah!

BACA JUGA:Rencana Penghapusan Jalur Mandiri Penerimaan Mahasiswa Baru, Pengamat: Ajang Komersialisasi Pendidikan

Sedangkan beberapa waktu lalu, TRT yang merupakan kantor berita Turki menyampaikan bahwa Meta akan melarang menggunakan kata ‘Zionisme’ jika tidak sesuai dengan konteks politik.

Menurutnya, hal tersebut dalam upaya untuk memerangi anti-Semitisme secara online dan Meta hanya akan mengizinkan istilah ‘Zionis’ untuk digunakan dalam diskusi politik yang ‘secara eksplisit’ merujuk pada Zionisme sebagai gerakan politik.

Akan tetapi pada bulan Oktober, Meta harus meminta maaf karena menambahkan kata ‘teroris’ ke beberapa profil pengguna Palestina di Instagram. 

Sebuah laporan Human Rights Watch pada bulan Desember kemudian menuduh Meta melakukan penyensoran ‘sistemik’ dan ‘global’ terhadap konten pro-Palestina di Instagram dan Facebook.

Kategori :