Menelusuri Mozaik Islam di Turki
Kami berlima terdiri dari lima akademisi dari tiga kampus ternama, yaitu, Prof. Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si. – Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, Dr. Muhtadi, M.Si. – Wakil Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, Dr. Dede--istimewa
TURKI, DISWAY.ID - TURKI selalu menghadirkan perpaduan unik antara sejarah panjang, spiritualitas yang mendalam, dan dinamika modernitas yang terus bergerak.
Di negeri tempat peradaban besar bertemu, langkah para peneliti Indonesia menemukan ruang refleksi yang luas: dari masjid para sahabat Nabi, peninggalan Kekaisaran Bizantium dan Kesultanan Utsmani, hingga puncak salju Gunung Erciyes yang menghadirkan keheningan spiritual.
Rangkaian kunjungan akademik ini bukan sekadar perjalanan ilmiah, melainkan ziarah intelektual dan batin yang menyentuh berlapis-lapis sejarah Islam di Anatolia.
Melalui catatan yang terekam dalam berbagai situs kuno dan fenomena alam yang ditemui, tampak jelas bahwa sejarah Turki bukan hanya tersimpan dalam bangunan megah, tetapi juga dalam atmosfer spiritual yang menyelimuti setiap tapak peninggalan Islam.
Kami berlima terdiri dari lima akademisi dari tiga kampus ternama, yaitu, Prof. Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si. – Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, Dr. Muhtadi, M.Si. – Wakil Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, Dr. Deden Mauli Darajat, M.Sc. – Kepala Pusat Informasi dan Humas UIN Jakarta, Dr. Asep Shodiqin, MA – Wakil Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu UIN Bandung, dan Dr. Tata Septayuda Purnama, M.Si. – Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia.
Masjid Sultan Ayub: Jejak Abadi Sahabat Nabi di Jantung Istanbul
Kunjungan para peneliti Indonesia ke Masjid Sultan Ayub (Eyüp Sultan Mosque) membuka tirai sejarah Islam awal di daratan yang kini dikenal sebagai Turki.
Di tempat inilah makam Abu Ayyub al-Anshari, sahabat karib Rasulullah SAW, menjadi magnet spiritual bagi umat Muslim dari seluruh dunia.
Narasi yang muncul dari kunjungan ini menunjukkan bahwa warisan Islam di Turki tidak semata-mata tentang kejayaan dinasti Utsmani, tetapi jauh melampaui itu: sampai pada peradaban Islam generasi sahabat.
Refleksi para peneliti di makam Sultan Ayub menggambarkan bahwa dakwah sebagai dedikasi seumur hidup benar-benar termanifestasi pada sosok tersebut.
Prof. Gun Gun Heryanto menyebut perjuangan Sultan Ayub sebagai “energi spiritual bagi dakwah dan dunia akademik”.
Pesan ini menegaskan bahwa sejarah Islam di Turki dibangun oleh figur-figur yang menggabungkan spiritualitas, keteguhan dakwah, dan keberanian menjangkau batas-batas baru penyebaran Islam.
BACA JUGA:Skandal Besar Sepak Bola Turki Hebohkan Dunia, 152 Wasit Terlibat Judi dan Taruhan
Aya Sofya: 1.500 Tahun Peradaban dalam Satu Ruang
Tidak ada bangunan lain di dunia yang memadukan warisan Bizantium dan Islam sedalam Aya Sofya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: