Nabi Baru

Nabi Baru

--

Indonesia punya nabi dan rasul baru yang berlatar belakang pendidikan fisika. Sayangnya jumlah umatnya tidak bertambah-tambah. Sejak deklarasi rasul di tahun 2015 baru sekitar 1.000 orang yang sudah beriman kepadanya. Itu sudah termasuk yang di Malaysia.

Saya bertemu rasul baru itu dua minggu lalu. Baru di penerbangan berjam-jam dari Beijing ini sempat saya tuliskan.

Hari itu saya ke Medan bersama Prof Dr Al Makin –ahli tafsir Quran lulusan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta; McGill, Kanada; dan Heidelberg, Jerman.

Al Makin pernah jadi rektor termuda UIN Yogyakarta. Ia juga ahli tentang nabi-nabi di Indonesia. Menurut Al Makin lebih 600 nabi ada di Indonesia, belum termasuk nabi baru yang di Medan ini.

Nama nabi baru yang dari Medan ini: Al Jabir bin Amir Abdullah. Pernah juga minta dipanggil Thoha –nama lain nabi Muhammad SAW. Dan sekarang umatnya memanggilnya Nabi Muhammad. Lengkapnya: Muhammad Al Jabir bin Amir Abdullah. Di KTP: Jabir Amir Abdullah.

Umurnya masih muda –dibanding saya: 55 tahun. Rambutnya panjang. Lurus. Melebihi bahu. Mirip gaya rambut John Lennon-nya The Beatles. Tidak pakai kacamata. Ada tahi lalat di bagian samping hidungnya yang besar dan mancung –untuk ukuran Medan.

Kulit wajahnya cokelat. Bentuknya lonjong. Rautnya sedikit mirip wajah penyair W.S. Rendra. Giginya rapi seperti tidak pernah merokok.

Postur badannya langsing, tinggi. Ia memang menjalani banyak puasa khusus –setelah berbuka di saat matahari tenggelam tidak makan apa-apa lagi. Sampai berbuka berikutnya.

Bajunya didesain khusus mirip beskap warna putih dengan celana sewarna.

Rumah rasul Muhammad ini di Labuhan, dekat Belawan. Pagi itu saya dan Pror Al Makin meninggalkan hotel sederhana di Medan untuk menyusuri jalan utama non-tol menuju Belawan. Lalu lintasnya padat. Banyak sekali truk dan trailer.

Setelah satu jam dari Medan kami sampai di masjid tertua di Sumut: masjid Usmani –mengambil nama salah satu Sultan Deli. Kami mampir sebentar di situ. Ayah nabi Muhammad adalah imam besar masjid raya ini.

Sang ayah meninggal saat nabi Muhammad masih kuliah di Universitas Sumatera Utara (USU). Muazin masjid Usmani minta si anak menggantikan bapaknya sebagai imam. Si anak menolak. Alasannya: ia belum kawin. ''Bagaimana orang belum kawin diminta jadi imam''.

Akhirnya kompromi. Sang muazin yang jadi imam tapi Muhammad berdiri tepat di belakangnya. "Kalau ada bacaan imam yang salah saya yang membetulkan," katanya –mengingat kejadian lama.

Suatu saat turun hujan yang deras di masjid Usmani. Tak kunjung reda. Salat Jumat sudah selesai. Jemaah tidak bisa segera meninggalkan masjid.

Saat itulah Muhammad Jabir minta tongkat khotib diberikan kepadanya. Ia berdiri dengan tongkat itu. Ia hentakkan tongkat itu ke lantai. Tiga kali. Suara hentakan itu keras. Mengalahkan suara hujan. Perhatian Jamaah terpusat ke suara itu. Juga ke orang yang menggedokkannya. Hening sejenak. Jabir lantas menyampaikan satu ayat dalam Quran: "Telah datang padamu rasul ....". Dan Anda sudah tahu terusannya.

Sampai pidato selesai tidak ada jamaah yang bersuara. Diam. Hujan pun reda. Jemaah meninggalkan masjid. Tidak ada kejadian apa-apa.

"Mengapa tidak ada anggota jamaah yang merespons negatif?"

"Jamaah melihat Jabir adalah putra imam besar yang sangat dihormati. Umat melihat siapa ayahnya," ujar Harmain, kakak Jabir.

Harmain adalah salah satu yang sangat awal percaya tentang kenabian adiknya itu. Sampai sekarang. Pun sembilan bersaudaranya.

Sang ayah sangat karismatis. Ia seorang mursyid (pemimpin spiritual) tarekat Syatariyah. Banyak sekali pengikutnya.

Reaksi negatif baru datang beberapa hari setelah deklarasi di hari Jumat yang hujan itu. Bisik-bisik mulai menyebar. Meluas. Jadi kasak-kusuk. Memanas. Sekumpulan orang pun menyerbu rumah Jabir. Setiap tingkatan MUI memanggil mereka. Hampir saja rumah Jabir dibakar.

Dari masjid warna serba kuning mencolok ini kami kembali ke jalan raya. Kami meneruskan bermobil ke arah Belawan. Hanya sekitar 200 meter dari masjid ada pertigaan. Ada jalan kecil masuk ke kanan.

Kami memasuki jalan kecil itu. Tidak sampai 100 meter ada parit besar yang kotor. Sebelum parit itulah rumah nabi Muhammad. Yakni bangunan rumah biasa, dua lantai, ukuran sekitar 8 x 16 meter. Halamannya kecil, tidak terawat, tanpa pagar.

Kami tidak masuk ke rumah itu. Kami menyusuri halaman becek di sebelah rumah, menuju bangunan khusus di belakang rumah. Yakni bangunan kayu yang sangat sederhana.  Berkolong. Beratap daun rumbia. Mereka menyebut bangunan gubuk itu sebagai pendapa.

Lebar pendapa itu sekitar delapan meter. Panjangnya 20 meter. Ada tiang-tiang kayu kecil menyangga bagian tengahnya. Lantainya dilapisi sajadah tipis berjajar-jajar.

Di lantai itulah kami ngobrol panjang: lebih dua jam. Umatnya berdatangan ikut duduk mendengarkan. Akhirnya sekitar 10 orang berkumpul. Salah satunya sudah tidak jadi umatnya lagi –tapi masih berhubungan baik.


--

Awalnya kami duduk bersila. Tapi karena pembicaraan amat panjang, sekali sekali kaki kami berselonjor. Sedang nabi Muhammad duduk bersimpuh dengan ujung telapak tegak.

Cara duduk seperti itu ada maksudnya: untuk mengenang kejadian ketika ia dan pengikutnya ditahan di penjara di Makkah. Tangan dan kakinya diborgol. Waktu salat pun borgol tidak dibuka.

Selama di penjara ia salat tanpa bisa melakukan posisi duduk tahiat dengan semestinya. Tahiat adalah satu gerakan bersimpuh dalam salat. Borgol di kakinya menghalanginya untuk bertahiat dengan benar.

Hampir sebulan nabi Muhammad berada di penjara. Dengan selalu duduk seperti itu. Demikian juga 10 orang yang menyertainya. Mereka dipenjara di tempat yang terpisah.

Sepuluh orang itu ditangkap saat melakukan deklarasi kenabian di dekat Kakbah. Sebetulnya 11 orang. Yang satu berhasil lolos –dengan cara melepas seragam. Membaur dengan jemaah umrah dari berbagai negara. Jabir sendiri yang memintanya kabur. Agar dokumentasi yang sudah dibuat tidak terampas.

Sebenarnya 12 orang yang berangkat ke Makkah. Yang seorang, wanita, sedang datang bulan. Tidak ikut ke Masjidilharam. Mereka semua baru sekali itu ke Makkah.

Itu tahun 2015.

Di tahun itu terjadi perbedaan Hari Raya Idulfitri. Makkah beridulfitri sehari sebelum Indonesia. Sehari kemudian 11 orang dari Medan itu melakukan salat Idul Fitri sendiri. Di dekat Kakbah. Sekalian deklarasi kenabian Muhammad.

Pagi itu mereka salat subuh di hotel –di kawasan Misfalah. Selesai salat subuh mereka mengenakan pakaian khusus. Bagian dalamnya gamis putih. Luarnya: jas panjang model Bung Karno. Warna hitam. Penutup kepalanya tanjak model serban yang tengahnya lancip ke atas –mirip yang biasa dikenakan tuan guru Basilam di Langkat. Disebut juga serban gaya Annazir.

Di Makkah, kelompok deklarasi ini mencolok sekali. Terutama dibandingkan orang-orang lain yang memasuki Masjidilharam.

Sampai di dalam masjid, mereka melakukan tawaf –mengelilingi Kakbah tujuh kali. Berkelompok. Hitam semua. Necis dan rapi semua. Keren. Matahari belum terbit.

Saat tawaf, 11 orang tersebut membentuk satu lingkaran. Jabir di tengah. Bacaan doa tawaf dikumandangkan keras-keras. Sambil mengelilingi Kakbah. Setiap satu bacaan doa diselingi satu bacaan yang membuat pelaku tawaf lainnya terkesima. Bacaan tambahan itu bunyinya begini: "Qod ja-a imamul muslimin ... wa hua Al Mahdi Al Muntadhor... Ismuha Al Jabir". Artinya Anda sudah tahu: telah datang pemimpin untuk orang Islam seluruh dunia, Al Mahdi, Al Muntadhor, dan ia itu bernama Al Jabir.

Itu diucapkan terus menerus sambil mengelilingi Kakbah di sela-sela doa tawaf.

Masih ada satu bacaan yang juga dikumandangkan seirama dengan doa tawaf: "Qod ja-a rosulun min anfusikum ... wa  hua Al Mahdi, Al Muntadhor, wa  ismuha Al Jabir..". Artinya lebih tegas. Soal kerasulan Al Jabir: "Telah datang rasul dari golongan kamu sendiri... Al Mahdi, Al Muntadhor, dan nama rasul itu adalah Al Jabir".

Sampai selesai mengelilingi Kakbah, tujuh kali, mereka aman.  Matahari sudah terbit. Mereka mencari tempat untuk melaksanakan salat Idulfitri. Mereka pilih lokasi antara Hajar Aswad (pojokan Kakbah yang berbatu hitam) dengan makam Ibrahim. Nabi Muhammad yang jadi imam. Salat dua rakaat pun selesai. Aman. Tapi polisi Masjidilharam mulai memperhatikan mereka. Antara lain karena arus orang tawaf mulai tersendat di situ.

Usai jadi imam, nabi Muhammad bangkit. Meraih tongkat. Mereka membawa tongkat itu dari Medan. Muhammad pun mulai khotbah. Di situlah ia mendeklarasikan sebagai rasul dan nabi. Lengkap dengan argumentasi ayat-ayat Qurannnya. Dan suara lantangnya. Termasuk saat menyerukan "Ud 'u ni" –jadilah pengikutku. Itu diucapkan dalam bahasa Arab, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris.

Belum sampai khotbah itu selesai, polisi kian banyak. Mereka ditangkap. Diborgol. Tangan. Kaki. Dimasukkan mobil. Ditahan.

Selama 28 hari mereka tidak bisa mandi. Tidak ganti baju. Borgol terkunci permanen di tangan dan kaki. Jubahnya sudah disita. Pun tongkatnya. Tinggal baju putih panjang lengan panjang. "Sampai warnanya menjadi hijau berlumut," ujar Harmain.

Mereka beberapa kali diambil darah. Diperiksa. Kelihatannya akan dilihat apakah ada ditemukan kelainan jiwa. Hasilnya: sehat semua.

Di setiap pemeriksaan mereka tetap berpegang pada ayat bahwa harus ada nabi dan rasul di setiap kaum. Atau ayat akan turunnya Imam Mahdi –dan itu Al Jabir.

Bahwa nama Imam Mahdi itu Al Jabir dari Medan, mereka berhujah apa bedanya dengan ayat tentang akan munculnya nabi bernama Ahmad dan yang muncul kemudian ternyata bernama Muhammad SAW.

Mereka juga berhujah bahwa setiap zaman harus muncul rasul dan nabi. Untuk memperbaiki akhlak yang rusak –seperti sekarang ini.

"Kenapa harus ada nabi. Kan sudah ada ulama?" tanya saya.

"Tidak ada perintah dalam Quran untuk mengikuti ulama. Yang ada adalah perintah untuk mengikuti Allah dan rasul," ujar Harmain. Apalagi pendapat ulama berbeda-beda. Beda tafsir. Beda kepentingan.

Maka, menurut logika mereka, harus ada rasul. Barulah ummat menjadi baik lantaran ada perintah langsung Quran untuk taat kepada Allah dan rasul.

Logika mereka begitu. Keberadaan rasul suatu keharusan agar ada yang ditaati.

Saya pun beralih ke soal pribadi nabi Muhammad.

"Waktu kuliah dulu siapa yang menyuruh nabi Muhammad pilih prodi fisika murni?" tanya saya.

"Saya sendiri. Waktu SMP saya suka biologi. Waktu SMA sangat suka fisika. Lalu masuk fisika di USU," katanya.

"Semua nabi dan rasul kan punya kitab suci. Apakah sudah punya kitab suci?" tanya Al Makin. Guru besar UIN Yogyakarta ini baru pulang mengajar tiga bulan di Kyoto. Ia orang Bojonegoro. Warga NU. Pernah mondok di Tambak Beras, Jombang. SMA-nya di Madrasah Aliyah Negeri Jember.

Nabi Muhammad Medan ini ternyata belum menerbitkan kitab suci. Kitab yang pernah diterbitkan mirip kumpulan hujah kenabiannya saja. Yang menyusun kitab itu Rakhmat Syawal. Sudah lama terbit. Saat Rakhmat masih mahasiswa di sebuah sekolah tinggi agama di Yogya. Kini Rakhmat baru selesai S-2 di UIN Medan, menunggu wisuda.

Buku itu berjudul Pemimpin Akhir Zaman Telah Datang. Subjudulnya: Imam Mahdi Telah Hadir di Hadapan Anda.

Buku itu tipis. Tidak sampai 100 halaman. Dua tahun lalu buku itu disempurnakan oleh Indra Syahputra, pengikut nabi Muhammad yang beriman lebih belakangan. Judulnya menjadi Selamat Datang Rasulullah.

Rakhmat sendiri dulunya anggota aliran LDII –Islam Jamaah. Ia tertarik masuk LDII karena intensifnya kajian hadis di situ. Lalu Rakhmat bertemu Al Jabir di masjid Ahmadiyah di Medan.

Di forum Ahmadiyah itu ia lihat ada seorang yang minta diberi waktu untuk pidato. Namanya Al Jabir. Pidatonya bagus. Tentang keharusan ada rasul di setiap kaum agar ada yang ditaati oleh umat.

Sejak itu Rakhmat meninggalkan LDII. Ia menjadi pemeluk nabi Muhammad Medan. Sampai pun menjadi penulis bukunya. Lalu ikut mendeklarasikan kenabian sampai di Makkah. Ikut ditahan.

Rakhmat terus mencari ilmu. Ia kuliah di S-2 UIN Medan. Ia merasa, orang itu, kian berilmu kian jauh dari kenabian Muhammad Medan. Kini ia menjadi tidak percaya apa saja –kecuali ilmu pengetahuan. Bahkan ia bermaksud mendirikan kelompok manusia berpikir bebas di Medan: Minda Merdeka. 

Dalam rangka itulah Al Makin mereka undang ke Medan.

Nama Al Makin dikenal luas di kalangan intelektual Medan. Ia pernah berbulan-bulan di Sumut. Ia melakukan penelitian mengenai nabi-nabi yang pernah ada di kalangan masyarakat Batak. Ternyata banyak juga nabi di Batak. Sebelum Batak menjadi Kristen.

Sisingamaraja, menurut Al Makin, adalah nabi. Demikian juga Parhu Dam Dam. Lalu yang lebih terkenal lagi: nabi Nasiak Bagi.

"Semua nabi di Batak memusuhi Belanda," ujar Al Makin. Memusuhi bule. Tentu bule Jerman yang menyebarkan Kristen di tanah Batak juga dianggap Belanda.

Para nabi Batak itu membawa agama Malin. Pengikut agama itu disebut Parmalin. Itulah agama asli di Batak.

"Seberapa serius kenabian Muhammad Medan ini?" tanya saya kepada Prof Makin.

"Masih jauh dibanding nabi nabi yang pernah ada di Indonesia. Mushodiq dan Lia Eden lebih nabi dari nabi Muhammad ini," ujarnya. Menurut Al Makin pemikiran Al Jabir masih sangat tarekat. "Hanya saja sudah lebih dalam dari tarekat," tambahnya.

Tentang latar belakangnya yang fisika, Al Makin menyatakan nabi-nabi yang banyak itu umumnya justru tidak datang dari kalangan agama. "Lia Eden itu seorang perangkai bunga," ujar Al Makin. "Nabi Mushadiq itu pelatih bulu tangkisnya Liem Swie King dan Haryanto Arbi," tambahnya.

Deklarasi terakhir kenabian Al Jabir terjadi bulan lalu. Saat nabi Muhammad diundang ke acara di pesantren Al Zaitun-nya Syekh Panji Gumilang di Indramayu, Jabar.

Masih ada satu deklarasi lagi yang ingin dilakukannya: di Jerusalem. Di Masjidil Aqsha. Misinya: menjadi nabi yang akan bisa membuka pintu timur Masjidil Aqsha. Itu berdasar perintah yang ia terima sebagai nabi.

Meski begitu kelihatannya ia kian realistik. Tidak mudah menembus Israel. Ia sudah tampak tidak seoptimistis dulu lagi untuk bisa segera menuntaskan misi membuka pintu timur Jerusalem.

Secara pribadi ia juga mulai berubah. Setidaknya dalam cara berpakaian. Terutama kalau sedang bepergian. "Saya sekarang pakai celana jeans," katanya sambil menunjuk celana saya.

Belakangan ia sering ke Riau. Ke Tanjung Pinang. Menemui pengikutnya di sana. Beberapa pengikutnya memang ia minta hijrah ke Tanjungpinang.

Kalau sedang di Medan nabi Muhammad selalu tampil sebagai khotib salat Jumat. Yakni salat Jumat di pendopo gubuk di belakang rumahnya itu.

Pengetahuan agamanya diperoleh dari ayahnya dan dari guru tarekat Syatariahnya. Awalnya ia mengajar kitab kuning di masjid lalu fokus hanya mengajarkan Quran --sesuai dengan ''perintah'' yang datang padanya.

Al Makin menilai nabi Muhammad Medan ini masih sangat Islam. Masih salat lima waktu. Masih bertarekat. Belum bisa dinilai sebagai aliran sesat. MUI tidak perlu turun tangan.

Sebenarnya Al Jabir mendeklarasikan kenabiannya tepat waktu. Tepat zaman.  Yakni di saat zaman sudah begini modern. Sudah serba digital. Sudah sangat jauh dari zaman Nabi Muhammad SAW di Mekah yang masih makan kurma dan naik onta.

Lalu kini ada nabi baru dengan latar belakang pendidikan fisika. Tapi kita juga tahu: dunia digital memang tidak bisa nyambung dengan dunia agama.

Kenyataan lawan keyakinan. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 18 September 2025: Cicilan Kedua

djokoLodang

-o-- KAIDAH BAHASA ... Dari reshuffle cicilan kedua membuktikan ''kubu'' PDI Perjuangan hilang sama sekali dari kabinet. ... *) Sebaiknya ditulis: Reshuffle cicilan kedua membuktikan "kubu'' PDI Perjuangan hilang sama sekali dari kabinet. atau Dari reshuffle cicilan kedua terbukti ''kubu'' PDI Perjuangan hilang sama sekali dari kabinet. --koJo.- (ingat p Badudu di TV dulu)

Muin TV

Tenang bos, masih ada excavator. Para pemuda cukup dilatih jadi operator excavator. Kalo ada yg meninggal, bisa untuk gali kubur. Kalo gak ada yang meninggal, ya.... kerja sebagai operator.

djokoLodang

-o-- CICILAN KEDUA *) Mencicil nya jangan sambil mecicil.. 1- mencicil, artinya membayar cicilan. 2- mecicil, artinya mendelik, melotot. --koJo.-

Denny Herbert

Kisah Hati, Bukan Sekadar Transaksi Pada tahun 2013, seorang pria dari Indonesia, Erick Thohir, datang ke Italia dengan sebuah mimpi: membeli klub legendaris Inter Milan. Namun, perjuangan terberatnya bukan melawan persaingan dari investor lain dari timur tengah dan Asia, melainkan menaklukkan hati Massimo Moratti, pemilik yang sudah menganggap Inter sebagai bagian dari jiwanya. Di tengah tawaran uang dari berbagai pihak, Erick tidak hanya membawa rencana bisnis. Ia datang dengan bukti nyata cintanya pada olahraga, dengan cerita tentang klub basket NBA dan klub sepak bola MLS yang pernah ia miliki. Itu adalah bukti bahwa ia bukan sekadar pembeli, tapi seorang penggemar sejati. Pada akhirnya, kesepakatan itu terjadi karena Moratti tidak menjual Inter pada penawar tertinggi, melainkan pada seseorang yang ia yakini akan menjaga cinta dan warisan klub. Erick Thohir berhasil karena ia membeli bukan hanya sebuah tim, tetapi juga hati dan sejarahnya

Mulamu

Perlu juga di masa yang akan datang di buat aturan mengenai Resuffle "Wakil Presiden" masuk dalam hak prerogatif presiden, wapres laksana "istri" bagi presiden, kalau si istri suka selingkuh dan tdk taat pada suami, ya di ajukan gugat cerai saja lalu nikah lagi dg istri baru... wkwkwkwk....????

Herry Isnurdono

PS itu sudah 4 kali maju pilpres/cawapres, baru ke 4 bisa menang menjadi RI 1 ke 8 dibantu oleh Jokowi.Fakta. PS pengusaha. Jadi jika dihitung-hitung utk jadi RI 1 berapa Trilyun yg sudah dikeluarkan. Th. 2029 PS masih mau maju lagi jadi RI 1. Jadi jangan kaget jika semua teman2 yg telah membantunya baik dari partainya sendiri atau parpol lainnya juga diajak dipemerintahannya. PDI P pun diajak, cuma yg diajak sepertinya pengin menjadi oposisi. Jadi jangan kaget jika Komut/Komisaris BUMN maupun Menteri/Wamen berisi orang2 parpol maupun teman2 PS. Baik itu yg pensiunan TNI/Polri. Jangan kaget jika ada kasus2 korupsi yg diungkap Kejagung, itupun seperti permainan sepakbola, hanyalah pergantian pemain semata. Saatnya kita kritisi semua kebijakan2 yg kira2 menuju persiapan pilpres 2029 utk mengisi logistik. Kira2 parlemen akan tambah vokal utk mengawasi pemerintah. Sepertinya semua juga sudah tahu. Kita tunggu UU Perampasan Aset diketok parlemen. Berani ?

Sadewa 19

Minggu lalu baru mampir ke salah satu perusahaan BUMN. Disana masih terpampang "standing banner" foto Pak Erick. Kemarin saya kaget, kok tiba-tiba Pak Erick jadi Menpora. Sayang banget "standing banner" yg mungkin jumlahnya ada ribuan itu. Saya punya usul, agar itu bisa dimanfaatkan untuk latihan sepak bola. Istilahnya "defensive free kick wall". Alat ini dipakai sebagai simulasi pemain lawan pada saat terjadi tendangan bebas. Mungkin sebagian bisa dikirim ke Persebaya atau Persib. Boleh di cek di toko online, 1 banner harganya 800 ribuan, sayang jika harus dibuang.

heru santoso

Format komentar pilihan yang sudah bagus itu hanya terjadi sekali kemarin. Hari ini kembali acak-kadut seperti rujak tanpa es degan. Spekulasi yang beredar bahwa akibat belum deal nya pembagian reward yang kemarin diusaulkan. Eh, ternyata cuma satu yang belum deal : Pak Bos mau PO XPeng X9 belum di-approved oleh Bu Bos yang jadi Menkeu. Akibat satu kebijakan Menkeu, sektor riil format komentar pilihan jadi kacau kembali. Pembaca harus ngos-ngosan membacanya.

Sadewa 19

Kalau tergesa-gesa kenapa sama dengan "kesusu". Mungkin karena "kesusu" membuat napas jadi terengah-engah. Jadi maksudnya ojo kesusu = jangan terengah engah, jangan buru buru

djokoLodang

-o-- SHERLOCK HOLMES Sir Arthur Conan Doyle keluar dari stasiun kereta api di Paris dan memanggil taksi. Sebuah taksi berhenti. Ia masuk dan hendak memberi tahu sopir taksi ke mana tujuannya, ketika sopir taksi bertanya, "Ke mana saya bisa mengantar Anda, Tuan Doyle?" Doyle terkejut karena sopir taksi itu mengenalinya, dan bertanya apakah ia mengenalnya secara langsung. "Tidak, Tuan, saya belum pernah melihat Anda sebelumnya." Doyle bertanya apa yang membuatnya berpikir bahwa ia adalah Conan Doyle. "Koran pagi tadi," katanya, "memuat berita tentang Anda yang sedang berlibur di Marseilles. Ini adalah pangkalan taksi tempat orang-orang yang kembali ke Paris dari Marseilles. Warna kulit Anda menunjukkan bahwa Anda sedang berlibur. Noda tinta di jari telunjuk kanan Anda menunjukkan bahwa Anda seorang penulis. Pakaian Anda sangat Inggris, bukan Prancis. Dengan menggabungkan semua informasi itu, saya menyimpulkan bahwa Anda adalah Sir Arthur Conan Doyle." "Ini sungguh luar biasa," jawab Doyle. "Anda benar-benar seperti Sherlock Holmes, tokoh fiksi ciptaanku." "Ada satu hal lagi," kata pengemudi. "Apa itu?" "Nama Anda tertera di bagian depan koper." --koJo.-

heru santoso

Note 33 (catatan perjalanan) . --- Selama hampir sebulan tinggal di China, aku cuma bertemu tiga sepeda motor bensin. Ya, tiga saja. Sisanya? Semuanya motor listrik. Mulai dari yang bentuknya mungil sampai yang mirip skuter gede. // Motor listrik ini bisa jadi "momok" bagi pejalan kaki. Terparkir berjubel di sepanjang trotoar, terutama dekat gate MRT. Tapi, ya inilah solusi transportasi yang praktis transportasi jarak dekat: pergi kuliah, kurir makanan, atau feeder ke MRT. // Aku selalu pilih MRT utk transport dalam kota. Nyaman, tepat waktu, dan jaringan rutenya luas banget. // Pernah juga naik taksi ride hailing. Dan semua taxi itu mobil listrik. Iya, semua taxi disini EV. Sementara kalau melihat mobil yang berlalu-lalang di jalanan atau yang terparkir, separonya EV. // Merek mobil listrik di sini susah dihafal. Banyak banget dan hampir semua brand lokal. Aku bisa menyebut beberapa yang dominan: BYD, NIO, dan Xpeng. Mereka brand lokal yang memimpin perubahan gaya hidup warga dalam berkendara. Hangzhou sendiri termasuk kota dengan tingkat adopsi EV tertinggi di China.// Kemarin aku jalan kaki di kompleks perumahan, ketemu gerobak sampah. Gerobak roda 3 spt biasa, tapi bertenaga listrik juga. Petugasnya santai, gerobaknya hening, dan tidak meninggalkan bau knalpot. Transisi totalitas. // Melihat semua ini, aku jadi bertanya-tanya: bagaimana nasib masa depan Honda, Yamaha, Toyota di masa depan—terutama di Indonesia?

Pintar Tiap Hari

Hanya ingin berkomentar bahwa tidak ada istilah turun kelas apabila kerjaannya mengurus negara. Semuanya berkelas. Semuanya berperan penting. Yang harus selaras, senada, searah tujuan.

Muh Nursalim

Kesempatan Eric. Kan dia juga banser. bersertifikat pula. tinggal main cantik yang menggugah pemuda jadilah ia idola sepanjang masa. Empat tahun ke depan bisa panen raya. tinggal pilih partai untuk menjadi penghuni istana. Semua sudah ia miliki. Pintar, kaya, tampan, darah biru. tinggal nunggu satu. tiket untuk menjadi orang nomor satu.

Tivibox

Ketua umum Ikatan Pencak Silat Indonesia adalah Prabowo Subianto, yang juga Presiden kita saat ini. Jadi beliau rangkap tugas. Kalau ET sekarang jadi Menpora, apakah harus mundur jadi ketua PSSI ?

MULIYANTO KRISTA

Kalau gak mau salah ketik nama ya ganti nama saja mbak Is. Ganti nama : Ayu Dewe. Dijamin pasti gak akan mungkin salah ketik nama lagi. Wkwkwkkkkkkkkk...

istianatul muflihah

Perihal nama yang salah ketik sudah terjadi berulang kali dalam hidup saya. Dalam absen sekolah pernah di tulis istianul muflihah. Lain waktu jadi istinatul muflihah. Tadi pagi di resi kiriman barang ditulis istianaful muflinah. Amsiong. Dulu saya benci sekali kalau nama saya salah disebut, salah diketik, apalagi sengala di plesetkan. Sekarang juga masih agak gimana gitu, tapi sudah tidak meledak ledak macan mercon seperti dulu.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

JANGAN LUPA PENCAK SILAT..?? Saya tersenyum membaca kalimat di CHDI hari ini: “…dan jangan lupa cabang pencak silat.” Loh, kenapa harus diingatkan khusus? Bukankah semua cabang olahraga otomatis di bawah Menpora? Dari sepakbola sampai senam lantai, dari panjat tebing sampai—nah ini—"catur", yang lebih pas disebut olah otak. Mungkin pak Dahlan ingin kasih penekanan khas Indonesia. Sepak bola sudah ramai, bulu tangkis sudah dunia, maka silat jangan sampai tersisih. Apalagi silat sering dianggap warisan asli Nusantara. Tapi tetap saja aneh. Sama saja seperti bilang “jangan lupa olahraga, termasuk jalan kaki ke warung.” Erick tentu tidak akan lupa. Justru tantangannya bukan mengingat, tapi "membagi" fokus. Bola sudah ribut sendiri. Pemuda lebih ribut lagi. Silat? Itu bisa jadi “jurus cadangan” untuk mendekatkan diri ke kalangan tradisi. Kalau saya yang Menpora? Mungkin saya akan bilang: jangan lupa juga cabang “catur”. Supaya para menteri bisa belajar "olah otak". Bukan hanya "olah lobby".

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

LELUCON CICILAN RESHUFFLE.. 1️⃣ Reshuffle ala Kredit Motor. Di Indonesia, cerita reshuffle kabinet diberi judul “cicilan kedua”. Jadi penasaran: cicilan ketiga kapan jatuh tempo? Jangan-jangan nanti menteri-menteri dikasih STNK sementara dulu, BPKB-nya nyusul kalau berhasil kerja. 2️⃣ Reshuffle ala Amerika. Di Amerika, presiden biasanya reshuffle karena skandal. Di Indonesia, reshuffle karena “cicilan”. Bedanya jelas: di sana menteri diganti kayak kartu kredit yang diblokir bank. Di sini, menteri diganti kayak cicilan Shopee PayLater—“tenang aja, masih bisa ditunda bulan depan.” 3️⃣ Reshuffle ala Jepang. Di Jepang, orang bangga kalau bisa melunasi cicilan rumah sebelum pensiun. Di Indonesia, kabinet bisa kena reshuffle sampai lima kali sebelum periode selesai. Bedanya, di Jepang rumah jadi milik sendiri. Di sini, menteri bisa pindah-pindah rumah dinas sampai bosan. ### Jadi, kalau kita ditawari masuk kabinet, jangan heran. Anggap saja itu paket cicilan: DP dulu waktu dilantik, angsuran berikutnya bisa berupa reshuffle. Yang penting jangan sampai kena “tarik jaminan”..

Macca Madinah

Pengalaman sekitar dua minggu di cina, harga2 sepatu bermerek global seperti nike, mahal juga. yang murah itu sepertinya makanan, juga didi relatif lebih murah dibandingkan transport online di sini. oleh-oleh? mahal wkwkkwkw

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

MBG: INI JUGA CICILAN LHO.. Benar, Makan Siang Gratis (MBG) adalah janji kampanye Prabowo. Tapi, dijanjikan atau tidak, MBG tetap harus berjalan. Alasannya: ini sudah menjadi bagian dari program PBB melalui World Food Programme (WFP) yang mendorong semua negara melaksanakan school feeding. Ketentuan PBB untuk MBG adalah: 1). Memberikan makanan sehat di sekolah minimal sekali sehari. 2). Memprioritaskan anak usia sekolah dasar dan menengah. 3). Menggunakan bahan pangan lokal untuk mendukung petani. 4). Menjamin standar gizi dan keamanan makanan. 5). Menjadi strategi jangka panjang menekan stunting dan kelaparan. Sedangkan yang sudah dilaksanakan dalam program MBG Indonesia adalah: 1). Pemberian makan siang di sekolah dasar dan madrasah. 2). Distribusi susu dan makanan tambahan di beberapa daerah. 3). Uji coba skala terbatas sejak awal 2025. 4). Rencana ekspansi hingga mencakup 80 juta anak. ### Berarti: 1). MBG memang janji politik, tetapi sekaligus kewajiban internasional. 2). Implementasinya bukan sekadar memenuhi janji kampanye, melainkan juga memenuhi standar global untuk kesehatan dan pendidikan anak-anak Indonesia. 3). Dengan kata lain, ini cicilan pembangunan yang tidak boleh ditunda.

farid fatahillah

Pak Luhut pernah menjadi Menkopolkam sebelum jadi MenkoMarves, berarti ada 3 orang Sumatera

Riki Gana S

Golkar tidak kehilangan satu kursi. Menpora tukar guling dengan Men-P2MI, Pak Mukhtarudin. Kalo PAK (Puteri Anneta Komarudin) jadi Menpora, maka Golkar bertambah satu. Tabik! Riki Gana S

Jokosp Sp

Saya sudah tulis satu jam sebelum pelengseran Menteri BUMN kemarin. Dan saya bisa prediksi mantan Menteri BUMN itu mau dikemanakan oleh Pak Pleciden. Tentunya ke Kemenpora yang sebelumnya sudah dikosongkan. Mudah sekali menebaknya : 1. BUMN banyak masalah korupsi, tentunya harus ada cara melengserkan menterinya. Dan Danantara yang menaungi perusahaan BUMN sudah dibentuk, akan jadi polemik jika dilama-lamakan tetap masih ada Menteri BUMN. 2.Kemenpora salah satu kementerian yang disorot karena tidak ada satu prestasipun, dengan tidak ada konstribusi dari menteri barunya. Ada kasus korupsi juga sebelumnya yang belum diungkap oleh KPK maupun Kejaksaan. Jadi ke mana Pak Menteri BUMN dipindah jobkan?. Tentu sesuai kapasitas, kemampuan dan bukti yang sudah ditunjukkan di PSSI. Ya ke Kemenpora. Bagaimana dengan kasus korupsinya di Pertamina yang di bawah Kementerian BUMN saat itu, mungkinkah ada keterlibatan menteri BUMN?. Masih harus lama lagi pengungkapannya. Sementara yang sudah ditangani saja belum ada perkembangan signifikan dari kasusnya. Ya, Pak Pleciden masih harus hitung-hitangan dengan imbal jasa atas kemenangannya kemarin. Dukungan kekuatan financial sebuah konglo besar tidak bisa dihindari. Ujungnya, tebak sendiri.

Taufik Hidayat

Cicilan kedua kali ini membahas ET yang demosi jadi Menpora. Omon omon menpora ada pemuda dan olah raga langsung deh saya ingat akan negeri tetangga yang jarang dibahas abah, Brunei Darussalam. Kenapa ? Boleh dong saya dongeng sedikit tentang Brunei dalam hubungan A dengan Sukan dan belia. Begitu mereka menyebutnya soal pemuda dan olahraga. Tahun 1997 pertama kali saya ke Brunei sekitar 2 minggu. Saat itu menginap di hotel Sheraton utama yang sekarang berubah nama jadi Radisson Utama. Lokasi nya di bandar (begitu mereka menyebut pusat kota BSB atau Bandar Seri Begawan) di jalan Tasek . Tidak jauh dari sini cukup jalan kaki akan ketemu sekolah Tionghua yang namanya Chung Hwa Middle School. Dan jalan sedikit saja ke akan sampai ke Pusat Belia atau Youth Centre di Jalan Kianggeh. Jadi pemuda di Brunei disebut belia dan sedikit beda dengan pemuda di Indonesia karena disini pemudanya bisa saja sudah kolot alias aki aki seperti PP yang terkenal . Kemenpora di Brunei dinamakan KBBS atau Kementeran Kebudayaan, Belia dan Sukan. Jasi FZ akan merangkap ET he he . İstila sukan kuda menarik karena pada kunjungan berikut ke Brunei saya juga jadi saksi SUKAN SEA XX, atau SEA GAMES pada 1999 lalu. Asyik sekali karena baru saat ini ada macet di Brunei . Taufik Hidayat waktu itu sangat top sehingga jika lewat imigrasi saya selalu ditanya mana raket nya? Ini adalah SEA games pertama Brunei jadi tuan rumah dan maskotnya pun sangat tenar yaitu Awang Budiman. Untuk nonton …bers

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 202

  • Tiara Channel
    Tiara Channel
  • Eko Paz313
    Eko Paz313
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • iskan kardap
    iskan kardap
  • suryanto bagelen
    suryanto bagelen
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Pryadi
    Pryadi
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Lègég Sunda
      Lègég Sunda
    • yea aina
      yea aina
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • jelmo superbusa
    jelmo superbusa
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • Bahtiar HS
    Bahtiar HS
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Prieyanto
      Prieyanto
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • heru pujihastono
    heru pujihastono
  • heru pujihastono
    heru pujihastono
  • Windarto
    Windarto
  • rian
    rian
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • Pryadi
    Pryadi
  • Musbi Ayu
    Musbi Ayu
  • Marjan
    Marjan
    • Wilwa
      Wilwa
    • Mada Suradi
      Mada Suradi
  • Tivibox
    Tivibox
  • Nico Gunawan
    Nico Gunawan
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Wilwa
      Wilwa
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Mada Suradi
    Mada Suradi
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
  • Anwar Hamid
    Anwar Hamid
    • Anwar Hamid
      Anwar Hamid
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Anwar Hamid
    Anwar Hamid
  • Nico Gunawan
    Nico Gunawan
  • HONDA CBR150R
    HONDA CBR150R
    • HONDA CBR150R
      HONDA CBR150R
  • Wilwa
    Wilwa
    • sinung nugroho
      sinung nugroho
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Johan
    Johan
    • Wilwa
      Wilwa
    • Johan
      Johan
    • sinung nugroho
      sinung nugroho
    • Johan
      Johan
  • yea aina
    yea aina
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Pryadi
    Pryadi
    • Yushua Lie (Lie ing hua yushua)
      Yushua Lie (Lie ing hua yushua)
    • sinung nugroho
      sinung nugroho
  • Gangsar Romadhon
    Gangsar Romadhon
  • mario handoko
    mario handoko
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • alasroban
    alasroban
    • Yushua Lie (Lie ing hua yushua)
      Yushua Lie (Lie ing hua yushua)
  • Akhmad Nurkholis
    Akhmad Nurkholis
  • Sogia Manom
    Sogia Manom
  • Tivibox
    Tivibox
    • Wilwa
      Wilwa
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • Wilwa
      Wilwa
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • Wilwa
      Wilwa
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • Wilwa
      Wilwa
    • Tivibox
      Tivibox
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Alex Ping
    Alex Ping
    • mario handoko
      mario handoko
  • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • Wilwa
      Wilwa
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Asep Sumpena
    Asep Sumpena
    • alasroban
      alasroban
  • Ariefudin CER
    Ariefudin CER
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • heru santoso
    heru santoso
  • David Kurniawan
    David Kurniawan
  • Pryadi
    Pryadi
    • Wilwa
      Wilwa
  • Ibnu Shonnan
    Ibnu Shonnan
  • Tiga Pelita Berlian
    Tiga Pelita Berlian
  • Taufik Hidayat
    Taufik Hidayat
  • Satya Laksana
    Satya Laksana
    • Sadewa 19
      Sadewa 19
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Tivibox
      Tivibox
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Taufik Hidayat
    Taufik Hidayat
  • Agung Bramanti
    Agung Bramanti
  • Lutfi ꦱꦸꦩꦶꦠ꧀ꦫꦺꦴ
    Lutfi ꦱꦸꦩꦶꦠ꧀ꦫꦺꦴ
  • Liam Then
    Liam Then
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Wilwa
      Wilwa
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • Wilwa
      Wilwa
    • Liam Then
      Liam Then
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Pryadi
    Pryadi
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • Wilwa
      Wilwa
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • Sadewa 19
    Sadewa 19
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Sadewa 19
      Sadewa 19
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • Wilwa
      Wilwa
    • sinung nugroho
      sinung nugroho
    • Wilwa
      Wilwa
  • Prieyanto
    Prieyanto
  • Hananto Saptogiri
    Hananto Saptogiri
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
  • Thamrin Dahlan YPTD
    Thamrin Dahlan YPTD
  • Satya Laksana
    Satya Laksana
    • Satya Laksana
      Satya Laksana
    • Wilwa
      Wilwa
  • Fauzan Samsuri
    Fauzan Samsuri
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • heru santoso
      heru santoso
  • Wilwa
    Wilwa
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • mario handoko
      mario handoko
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Lègég Sunda
      Lègég Sunda
  • Mujiburohman Abas
    Mujiburohman Abas
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Muin TV
    Muin TV
  • rid kc
    rid kc
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Wilwa
      Wilwa
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Nimas Mumtazah
    Nimas Mumtazah
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
  • Nimas Mumtazah
    Nimas Mumtazah
  • Nimas Mumtazah
    Nimas Mumtazah
  • DeniK
    DeniK
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • DeniK
    DeniK
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • djokoLodang
      djokoLodang
    • djokoLodang
      djokoLodang
  • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Thamrin Dahlan YPTD
      Thamrin Dahlan YPTD
  • ra tepak pol
    ra tepak pol
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN