Dua Dolar

Dua Dolar

--

Hotel mahal sekali di Damaskus. Pakai dolar. Warga asing tidak boleh bayar pakai selain dolar. Rp 4 juta/malam.

Itu menandakan ketidakseimbangan antara jumlah hotel dan banyaknya tamu. Khas negara yang ekonominya mulai bangkit.

Hotel tempat saya bermalam di Damaskus, Sheraton, sudah ancang-ancang diperluas. Sudah ada logo Seven Pillars di depan lobinya. Logo itu sempat membuat saya ragu: jangan-jangan ini bukan Sheraton.

Ternyata Seven Pillars adalah nama baru hotel itu kelak. Setelah diperbesar. Sekaligus ganti pemiliknya. Semua aset milik penguasa lama dan kroninya diambil negara. Pemilik baru hotel ini investor dari Dubai.

Ini memang hotel tua: dibangun tahun 1976. Berarti dibangun di awal pemerintahan diktator keluarga Al Assad –yang baru runtuh setelah berkuasa 50 tahun.

Perlu waktu setidaknya dua tahun untuk membuat keseimbangan antara jumlah hotel dan tamu. Membangun hotel tidak bisa cepat. Baru ada lima hotel bintang lima di Damaskus. Lebih banyak yang sedang dan akan dibangun di sana.

Boleh dikata semangat melupakan perang sudah mendominasi Damaskus. Entah di luar ibu kotanya. Itulah sebabnya saya harus ke Aleppo. Itu kota paling utara Syria –berbatasan dengan Turki. Kalau Damaskus adalah Beijingnya, Aleppo adalah Shanghainya.

Berarti saya harus melewati kota Homes, Hama, dan Saraqib. Juga harus melewati wilayah kosong sejauh perjalanan 500 km itu. Sewa mobilnya Rp10 juta. Pajero 3.000cc. Untuk dua hari.

Jarak Damaskus-Aleppo ibarat Makkah-Madinah –selisih hanya 50 km. Profil jalannya juga mirip. Lebar dan lapang. Di tengahnya ada pemisah. Hanya saja kualitas jalan Makkah-Madinah bintang lima. Damaskus-Aleppo bintang tiga.

Pemandangan di kanan-kiri jalan juga mirip. Di Makkah-Madinah yang terlihat gunung-gunung batu. Warna kehitaman. Di Damaskus-Aleppo gunungnya kapur.

Suriah salah satu penghasil fosfat terbesar dunia. Itu bahan baku pupuk. Indonesia lebih banyak mendatangkannya dari tetangga Suriah: Jordania.

Betul. Begitu meninggalkan kota Damaskus, mulailah terlihat sisa-sisa perang lebih nyata. Bangunan-bangunan rumah rakyat tiga, empat, lima lantai porak-poranda. Perumahan itu padat. Hancurnya lebih terkesan masif.


--

Pun di kota-kota yang saya lewati. Kehancuran bangunannya terlihat mencolok. Berarti hanya Damaskus yang seperti tidak tersentuh perang.

Berarti di mana tingkat kehancurannya tinggi di situlah pemberontaknya hebat. Diktator Basyar Al Assad ingin menghancurkan mereka.

Melihat kehancuran yang luas di sepanjang perjalanan ini berarti, sebenarnya, luar kota Damaskus sudah dikuasai pemberontak –mereka yang kini disebut pahlawan. Berarti Assad tinggal menguasai ibu kota.

Maka, bagi pemberontak, menguasai Aleppo menjadi sangat penting. Aleppo bisa jadi ''ibu kota'' tandingan untuk Damaskus.

"Anda boleh kuasai Damaskus, kami kuasai Aleppo". Biarkan Jakarta dikuasai Belanda tapi Surabaya harus direbut. Maka kehancuran bangunan di Aleppo sangat besar –menandakan Assad ingin menghancurkan pusat pemberontakan di Aleppo.

Pun di kota Homes. Waktu saya ziarah ke makam Khalid bin Walid di pusat kota Homes, terlihat begitu masif kehancuran bangunan di sekitarnya. Termasuk bagian-bagian tertentu bangunan masjid itu sendiri: Masjid Khalid bin Walid –makamnya di dalam masjid itu.

Setelah melewati Homes kanan kiri jalan bukan lagi gunung. Terbentang tanah pertanian: pistachio, zaitun, sayur, buah.

Sampai Aleppo langsung ke benteng kuno. Juga di sekitar Benteng Aleppo yang terkenal ini bangunan yang hancur terlihat masif. Saking masifnya sampai terlihat aneh ada satu bangunan sangat bagus yang seperti tidak tersentuh peluru sama sekali: Hotel Sheraton –tempat saya menginap di Aleppo. Mungkin ada pesan khusus dari Assad: jangan sentuh hotel itu –milik kroninya.


--

Maka kelihatannya bangunan hotel berbintang lebih aman dibanding bangunan masjid. Kini bagian-bagian yang hancur dari Masjid Khalid bin Walid sudah diperbaiki. Di makam itu ada dua nisan. Besar dan kecil. Yang besar adalah nisan Bin Walid. Yang kecil adalah nisan anaknya.

Anda sudah tahu: Khalid bin Walid adalah panglima perang yang berhasil menguasai seluruh wilayah Syria –menjadi Islam. Ia memenangkan lebih 100 kali perang –ingin mati di medan perang. Ia sedih ketika akhirnya meninggal akibat sakit di rumahnya –justru sang anak yang tewas di peperangan.

Saya beli kebab di pinggir jalan di seberang Masjid Bin Walid. Sambil memandang ke arah masjid yang berhalaman luas itu. Satu gulung kebab dua dolar Amerika. Dua kebab empat dolar. Saya sodorkan lembaran lima dolar. Kembaliannya uang Suriah –12.000 pound. Berarti pound Syria sedikit lebih kuat daripada mata uang rupiah.

Itulah makan siang kami berempat: saya, Janet, suami, dan Gus Najih Arromadoni. Makannya di atas mobil. Masih 2,5 jam lagi baru sampai Aleppo.

Saya perhatikan caranya membuat kebab. Tiga lembar roti tipis-bundar ditaburi irisan ayam. Lalu diberi kentang goreng French fries. Digulung. Gulungan itu dioleskan ke minyak panas yang menetes dari tandan ayam di atasnya. Sentuhan terakhir itulah yang membuat rasa kebab ini lebih gurih. Atau karena perut yang memang sudah melilit. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 26 September 2025: Orang Penting

rid kc

CHDI edisi kali ini tidak ada komentar pilihan mungkin Pak DI tidak punya waktu atau tidak punya cukup pulsa untuk membaca komentar para perusuh. Pak DI bisa lihat pangkapan militer Rusia di Khmeimim dan Tartus apakah masih ada atau tidak. Apakah rezim Suriah sekarang masih memburu golongan Alawite yang pro Assad itu. Menurut kabar rezim Suriah sekarang memburu dan membunuh golongan Alawite yang pro Assad tersebut. Kabar terakhir mereka berlindung dekat pangkalan militer Rusia. Golongan Alawite ini sekarang bersatu dengan golongan lain melawan rezim Shara'a.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

ORANG PENTING, ORANG BUTIK.. Lucu juga membaca kisah “si butik” di pesawat menuju Damaskus. Dari jeans lusuh berubah jadi gamis putih mengilap hanya dalam hitungan menit. Kalau di Indonesia, paling mirip kisah orang masuk ruang ganti Matahari Department Store—keluar-keluar langsung seperti “pria katalog”. Tapi yang menarik bukan sekadar sulapan baju, melainkan simbol. Suriah tampaknya memang sedang “berganti kostum”. Dari negara perang menuju negara yang mencoba tampil mewah, ramah, dan siap menerima investor. Bahkan bandara pun seperti diposisikan jadi panggung penyambutan VIP. Bedanya dengan kita? Kalau di bandara Soekarno-Hatta, orang penting biasanya dijemput lewat jalur khusus. Di Damaskus, seluruh pesawat rela parkir di apron demi konvoi satu tamu. Itu bukan sekadar hospitality—itu pesan politik dan ekonomi: “Kami sudah buka pintu, silakan masuk.” Dan benar, Suriah sekarang mirip Tiongkok awal 1980-an: semua dukungan tetangga dikapitalisasi. Bedanya, kali ini ada “si butik”. Yang mungkin lebih berperan daripada “buku teks ekonomi”. Jadi, jangan remehkan kekuatan ganti baju di toilet pesawat. Itu bisa jadi tanda babak baru sebuah negara.

Jokosp Sp

Ya.......benar. Karena Indonesia yang katanya demokrasi, demokrasinya masih dikendalikan oleh pemilik partai politik. Dari DPR, dari Presiden, dari Wakil Presiden, dari Menteri, Wakil Menteri, sampai Pejabat Lingkaran Istana isinya semua orang politik dan dari partai. Sampai di BUMN pun penuh diisi Komisaris Utama, Komisaris, Direksi, Wakil Direksi juga orang-orang politiknya dan para team suksesnya. Tidak ada satupun yang murni profesional. BUMN bukan tempat mencari untung, tapi tempat penggarongan para pejabatnya. Pejabat yang tanpa skill dan kompetensi. Apalagi track record yang baik?. Masih sangat jauh. Amsiong.

Er Gham 2

Kemajuan ekonomi Syria akan melampaui Indonesia. Walau negerinya porak poranda akibat perang bertahun-tahun. Lho kok bisa lebih cepat maju. Itu karena Indonesia lebih banyak punya stok maling. Para bangsat koruptor yang belum terdeteksi.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

DAMASKUS DAN PELUANG KEDUA.. Yang saya tangkap dari cerita ini, Suriah sedang menulis bab baru setelah halaman perang yang panjang. Tanda-tandanya sederhana tapi kuat, antara lsin, rute penerbangan makin ramai, investor datang dengan konvoi, dan rakyat tampak ingin cepat-cepat “lari ke depan” mengejar masa lalu yang makmur. Menariknya, semua tetangga dekat—Saudi, UEA, Turki—justru kini jadi penopang utama. Persis seperti Tiongkok dulu, yang terbantu Hong Kong dan Taiwan. Dunia kadang memang memberi “bonus geografi”. Yaitu punya "tetangga" yang bisa menentukan masa depan. Yang membuat saya tersenyum, terminalnya masih peninggalan 1990-an, plafon rendah, pilar banyak—tapi justru itu dilihat sebagai peluang bisnis (dipasangi iklan). Artinya, semangat “jualan” sudah mulai jalan. Suriah jelas sedang diberi kesempatan kedua. Pertanyaannya: apakah kesempatan ini akan dipakai sebaik mungkin? Atau hanya sekadar ganti baju mewah di toilet pesawat—tampak baru, tapi di baliknya tetap lama? Kita lihat nanti. Tapi kalau benar Suriah bisa melesat, mungkin kata pepatah harus diubah: "Bukan hanya “Rome wasn’t built in a day". Ternyata Damaskus pun bisa dibangun ulang dalam satu dekade.

MULIYANTO KRISTA

Analisismu wis persis profesor beneran pak. #efek positif koncoan karo profesor kae.

Prieyanto

MENDADAK PENTING, Tebakaan ayas: Cara “memperkenalkan diri dulu sebelum bertanya balik” adalah bentuk strategi-soft approach- membuka komunikasi; 1. Memberi contoh (leading by example) Dengan lebih dulu menjawab pertanyaan yang belum diajukan, lawan bicara otomatis punya pola untuk merespons dengan cara yang sama. Ini hipnotis ringan untuk mengurangi rasa canggung. 2. Menciptakan keseimbangan (reciprocity) Dalam komunikasi, orang cenderung membalas keterbukaan dengan keterbukaan. Saat kita membuka identitas diri lebih dulu, lawan bicara merasa “adil” untuk membalas dengan informasi yang sama. 3. Mengurangi kesan interogasi Pertanyaan langsung seperti “Anda dari mana?” bisa terasa mengintimidasi atau menyinggung. Dengan didahului “Saya dari Indonesia”, pertanyaan yang sama berubah jadi ringan, seolah-olah hanya ajakan berbagi, bukan penyelidikan. 4. Membangun koneksi cepat Identitas asal sering jadi titik awal kedekatan. Jika ternyata ada pengalaman, pengetahuan, atau hubungan emosional terkait negara/kota asal, percakapan bisa segera cair. 5. Menguji reaksi lawan bicara (probing) Kadang bukan sekadar untuk tahu asalnya, tapi juga untuk membaca sikap lawan bicara terhadap kita. Respon mereka bisa jadi petunjuk apakah percakapan akan hangat, netral, atau bahkan dingin. Nampaknya pak DI mendapatkan reaksi netral cenderung 'dingin' dari orang penting tersebut. bisa jadi ia sudah hapal, jika ada yang 'mendadak' sok akrab itu biasanya ada ke'penting'an minta ditraktir. #prie

Sumartan

Semestinya Abah DI tidak usah menyesal memperkenalkan diri sbg orang Indonesia (harusnya bangga), Abah DI beda dgn orang yg si butik itu tau. Kalau idia tau siapa Abah pasti si butik itu undang dan traktir Abah DI makan masakan Kambing yg paling enak di Damaskus, sehat selalu Abah DI..

Sadewa 19

Semua orang akan jadi orang penting. Terutama saat dia baru saja meninggal dunia. Imam sholat tidak berani sholat duluan, sebelum jenazahnya datang. Jenazah akan ditunggu seberapa lama pun. Ketika datang, jenazah akan ditempatkan di depan orang orang yg sholat, bukan dibelakangnya. Sangat penting, bahkan jika presiden melayat dan ikut sholat, dia tidak berani membelakangi anda. Kurang penting apa coba. Si mayit yg sudah dsiholatkan akan dibawa ke kuburan. Dengan ambulans, semua orang dijalan akan mendahulukannya. Karangan bunga ucapan selamat kepada si mayit juga bertebaran di rumah duka. Selamat anda telah meninggal dunia. Selamat menempuh hidup baru yang sesungguhnya yang kekal dan abadi.

heru santoso

Note 41 (catatan perjalanan) . . . . . . . --- Antrian panjang puluhan orang itu sampai memotong trotoar di Niujie Street. Kulihat petugas harus mengatur agar tidak mengganggu pejalan kaki. Rasa penasaran menghentikan langkahku. Ternyata, mereka antre untuk membeli sate domba seperti yang sering dipamerkan pak DI itu. // Beberapa langkah kemudian, antrian serupa terlihat lagi. Antri beli kue bakpia isi daging domba yang viral. // Aku tidak ikut mengantre, memilih masuk ke pintu restoran. Ternyata didalamnya luas sekali. Ada delapan outlet makanan. Semacam pujasera halal. Aku mendekat dan hanya bertanya: apa menu paling laris?. Anda bisa tebak, dan menu itu yang aku pesan. Kumakan sambil jalan. // Di sebelah restoran itu aku masuk lagi ke gedung yang cukup luas. Pasar oleh-oleh. Semua bedak khusus menjual produk halal. Begitupun deretan ruko berikutnya sepanjang hampir 1km: semuanya jual makanan halal. // Daerah ini menjadi pusat komunitas muslim Hui. Sejak ribuan tahun lalu. Sejak masjid Niujie berdiri tahun 996M --saat itu Prabu Airlangga belum mendirikan Kahuripan--. Kini masjid itu menjadi cagar budaya yg dilindungi. Kelihatan baru direnovasi menjadi lebih gagah dan benar-benar mewah mulai dari tempat wudlunya. // Di negara komunis ini ternyata juga menyediakan anggaran untuk membangun masjid..... panitia tidak perlu halo-halo dan menodong bantuan di jalan raya.

djokoLodang

-o-- SETENGAH BAIK Memberi jalan pada pengendara lain atau penyeberang jalan tapi masih mengeluh ketika tidak diberi jalan oleh orang lain; artinya ia masih setengah baik. Belum sepenuhnya baik. Jika terbiasa mendengarkan perkataan orang lain dengan fokus namun merasa uring-uringan tatkala orang lain tidak fokus dan sering memotong pembicaraan kita; artinya kita masih perlu meningkatkan kesadaran diri. Bila seseorang selalu membuang sampah pada tempatnya tapi meradang saat melihat orang membuang sampah seenaknya; ia perlu membereskan sampah yang masih ada di kepalanya. Kalau merasa sudah sadar dan berharap orang lain mempunyai kesadaran dan kelakuan seperti kita; itu artinya kita masih perlu berlatih lagi. Kita tidak perlu membandingkan kesadaran orang lain dengan kesadaran kita. Tiap orang mempunyai jalannya sendiri-sendiri menuju kesadaran. *) Mendapat kesadaran untuk memberi jalan orang lain, mendengarkan dengan fokus, membuang sampah, lalu berkesempatan mempraktekannya adalah berkah. Kesadaran dan kesempatan seperti itu adalah berkah yang luar biasa, sayang bila harus koyak oleh kemarahan atau kebencian karena melihat orang lain belum sadar. --> Mari mulai berlatih menghilangkan keluhan, mengurangi penghakiman, belajar tidak membandingkan, dan jadikan setiap peristiwa 'tidak nyaman' sebagai guru yang datang untuk mengajar kita menerima apapun yang terjadi. --0--

djokoLodang

-o-- + Aduh! ...Cucu... - Ada apa, Nek? + Aku tidak menemukan ponselku. Di mana, ya? - Akan kucoba meneleponnya. + Percuma! Kita tidak akan bisa mendengarnya. Aku tadi menyetelnya dalam mode getar. Tanpa bunyi. - Biar kucoba saja. "Huuuuuuuu! ... Hiiiiiii! ...." (Kakek menggelinjang di sofa) + Oh, kurasa aku bisa mendengarnya. --koJo.-

Liam Then

Kalau saya tebak, bisa jadi bisnis turbin listrik atau pembangunan pembangkit listrik. Syria kan baru lepas dari perang, pasti banyak pembangkit listrik yang hancur.

Juve Zhang

Bashar al-Assad jatuh ketika Rusia sedang lemah karena perang Ukraina.... perhatian ke Suriah nyaris gak ada...maka lawan mudah menang .... Afghanistan sekarang mau di gebukin Raja Preman ...soal pangkalan Militer Bragham yg dibuat Soviet dulu....menhan Afghanistan mullah Moh Yacob tahu persis buru buru ke Beijing....hanya Beijing yg bisa mengimbangi Raja preman....maka Mullah tidak ke Rusia karena tahu Rusia pun dibantu Beijing....perang perlu dana... senjata dan manusia ....taliban punya manusia ...tak ada senjata....maka Beijing lah tumpuan nya....taliban tahu Pakistan selamat dari gempuran Rafael dan Rafale rontok 4 biji...ini versi jendral pensiun dari Pakistan yg konpers....taliban tahu dia perlu rudal darat ke udara yg canggih Raja preman gak segan segan main gebuk....Mullah Moh Yacob tepat ke Beijing langsung minta nasehat senjata apa paling cocok menahan gebukan Raja Preman....menhan Tiongkok pasti tahu apa senjata terbaik menahan gempuran Raja preman.....

Liam Then

Pikir-pikir, berkat Pak Harto, RI terhindar dari bahaya yang sungguh fatal pada tahun 1998. RI bahkan tidak terjebak oleh model pengambil-alihan kekuasaan oleh militer ketika kondisi darurat terjadi di Indonesia masa itu. Beruntung juga jenderal-jenderal TNI masa itu, taat konstitusi. Tiga dekade lebih pemantaban ideologi Pancasila di era Pak Harto, benar-benar berbuah manis. Sungguh tak terbayangkan jika misalnya Pak Harto menolak mundur, skenario buruk yang mungkin diidamkan oleh "sesuatu" di seberang benua sana bisa saja terjadi. Sungguh amit-amit. Meskipun begitu, penyelenggara negara tetap harus waspada, apalagi DPR-nya, jangan maen joget-joget saja, fungsi pengawasan harus 110% dilaksanakan. Tidak meratanya kemakmuran dan pembangunan, bisa jadi celah ancaman disintegrasi besar untuk muncul kembali.

Bahtiar HS

Dengan menyebut Saudi saya menyesal memperkenalkan diri sebagai orang Indonesia. Ia pasti sudah tahu tampang seperti saya ini orang Indonesia --seperti yg sering ia lihat menjadi sopir di negaranya. ==== Sikap yang dirasakan --atau bahkan ditunjukkan oleh Abah di hadapan si butik Saudi Arabia itu bisa disebut inferiority complex. Sebuah kondisi psikologis di mana seseorang memiliki perasaan rendah diri yg kronis dan terus-menerus. Merasa tidak mampu, tidak berharga, lbh rendah dari orang lain scr signifikan baik fisik, mental, maupun sosial. Inferiority complex tdk muncul sesekali, melainkan perasaan itu telah memengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan seseorang. Bisa disebabkan krn pengalaman masa lalu, lingkungan sosial, kondisi fisik/psikologis, atau kondisi ekonomi. Saya yakin apa yg beliau rasakan itu bukan mewakili dirinya. Ngapain kena inferiority complex sementara duitnya tidak berseri? Kalau mau tampil pakai jubah necis dengan parfum high class, Abah pun bisa. Tinggal panggil ajudan, suruh nyari butik paling mahal di Damaskus. Suruh beli itu butik, dan ambil jubah terbaik buat Abah! Cuman org akan bertanya2, ini orang Arab atau seperti kata Ust Abdus Shomad: Saya ini orang Arab... arabpati nggenah! wkwkwk Saya cuman heran aja. Sepatutnya Abah di Damaskus tdk perlu kena inferiority complex spt ini. Sangat kontras dan jomplang bila dibandingkan Pak Prabowo, Presiden kita, yg berani gebrak2 meja di PBB sana sampai Raja Preman pun takut terkencing2.

pak tani

Dengan keberhasilannya mencapai 8.125 minggu ini, IHSG kita nampak luar biasa perkasa. Rekor baru all time high, Tidak lama, langsung disusul rekor all time high berikutnya. Ya, Kemarin 1 SGD tembus 13.000 rupiah. Selamat datang di ekonomi model baru. Saat stock beras berhasil mencetak surplus tertinggi, harga beras justru naik. Saat jutaan orang sulit mencari lapangan kerja, pejabat justru rangkap2 pekerjaan. Alangkah lucunya negriQ.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 362

  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Ustadz Muntazham
    Ustadz Muntazham
  • Hendro Waluyo
    Hendro Waluyo
  • hanya yotup
    hanya yotup
  • MULYADI PEGE
    MULYADI PEGE
  • Sumartan
    Sumartan
  • MULYADI PEGE
    MULYADI PEGE
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Warung Faiz
    Warung Faiz
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Nusantara Hijau
    Nusantara Hijau
  • Nusantara Hijau
    Nusantara Hijau
  • Thamrin Dahlan YPTD
    Thamrin Dahlan YPTD
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Ustadz Muntazham
    Ustadz Muntazham
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Em Ha
    Em Ha
  • Tivibox
    Tivibox
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Maman Lagi
    Maman Lagi
  • Bahtiar HS
    Bahtiar HS
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Bahtiar HS
      Bahtiar HS
  • Prieyanto
    Prieyanto
    • Prieyanto
      Prieyanto
    • heru santoso
      heru santoso
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Sadewa 19
    Sadewa 19
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Ustadz Muntazham
    Ustadz Muntazham
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Ustadz Muntazham
      Ustadz Muntazham
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
  • Tom Rusdi
    Tom Rusdi
  • Nico Gunawan
    Nico Gunawan
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • bitrik sulaiman
      bitrik sulaiman
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • pak tani
    pak tani
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Nico Gunawan
      Nico Gunawan
    • Liam Then
      Liam Then
  • Marjan
    Marjan
  • mario handoko
    mario handoko
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Tivibox
    Tivibox
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Dacoll Bns
    Dacoll Bns
    • Dacoll Bns
      Dacoll Bns
  • Agung Bramanti
    Agung Bramanti
  • Ibnu Shonnan
    Ibnu Shonnan
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • heru santoso
    heru santoso
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Hasyim Muhammad Abdul Haq
    Hasyim Muhammad Abdul Haq
  • Hasyim Muhammad Abdul Haq
    Hasyim Muhammad Abdul Haq
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • DeniK
    DeniK
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Hasyim Muhammad Abdul Haq
    Hasyim Muhammad Abdul Haq
    • djokoLodang
      djokoLodang
    • Hasyim Muhammad Abdul Haq
      Hasyim Muhammad Abdul Haq
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • DeniK
    DeniK
  • Hasyim Muhammad Abdul Haq
    Hasyim Muhammad Abdul Haq
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Eko Darwiyanto
    Eko Darwiyanto
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Taufik Hidayat
    Taufik Hidayat
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • rid kc
    rid kc
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Re Hanno
    Re Hanno
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Re Hanno
    Re Hanno
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • Muhammed Khurmen
    Muhammed Khurmen
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • bitrik sulaiman
      bitrik sulaiman