Damsyik Berseri

Damsyik Berseri

--

Setiap menulis saya selalu berpikir: siapa yang akan membacanya. Tulisan tentang Suriah yang berseri misalnya, pasti tidak disukai yang menunggu tulisan tentang Purbaya. Sebaliknya, tulisan tentang ICOR dan PDB per kapita tidak disukai yang suka gosip.

Maka saya bisa menerima dengan lapang ketika seorang perusuh berkomentar ''artikel hari ini tidak bermutu''. Seperti yang terbaca di komentar Disway pekan lalu.

Saya sendiri belum tentu menyukai yang saya tulis. Bahkan, saat awal jadi wartawan, saya harus membaca banyak artikel yang sangat tidak saya sukai. Zaman itu ada majalah Prisma, terbitan LP3ES Jakarta. Yang dibahas soal yang berat-berat dan berat sekali. Misalnya soal ekonomi keuangan. Dengan banyak angka dan statistik di dalamnya.

Tapi selalu saja saya baca. Sejak awal sampai akhir. Mengerti isinya? Tidak! Tapi terus saja saya baca. Kadang sampai dua kali.

Hari ini saya menurunkan tulisan seorang perusuh perempuan. Dia kirim tulisan itu ke WA saya. Baru dua tahun lalu dia mulai belajar menulis. Awalnyi hanya satu alinea. Saya puji. Lalu dua alinea. Pujian saya tingkatkan. Lama-lama dia bisa menulis panjang. Kalimat-kalimatnyi pun mulai sangat lancar.

Lihatlah tulisannyi berikut ini. Namanyi Yani. Saya memanggilnyi Mbak Yani. Pernah satu kantor. Dia di bagian keuangan. Setelah saya pensiun saya tidak ingin panggil dia ''mbak'' lagi. Saya panggil "Ibu Yani''.

"Apakah saya sekarang sudah tua?" protesnyi lewat WA. Sejak itu saya kembali memanggilnyi Mbak Yani:

Kisah perjalanan ke Suriah beberapa hari belakangan ini, membuat saya ingin menulis tentang beberapa hal. Tentunya tulisan yang berkaitan dengan tema Disway. Namun jika ternyata menyimpang dari tema, anggap saja, ini sekadar ocehan seorang "perusuh". 

Hal pertama, Damaskus (Damsyik), merupakan salah satu kota tertua di dunia yang masih terus dihuni manusia sampai saat ini. Kota yang terkenal indah pada zamannya merupakan Ibu kota Suriah (Aram) layak disebut kota kuno karena keberadaannya telah tercatat dalam Alkitab. Ada pada kitab Yesaya di Perjanjian Lama. Kitab ini diperkirakan ditulis antara tahun 740 hingga 701 SM. 

Kota Damaskus juga tercatat kembali di Perjanjian Baru, dalam kitab Kisah Para Rasul, yang diperkirakan ditulis pada tahun 63 M. Di kitab Kisah Para Rasul 26 ini dikisahkan: Dalam perjalanan menuju Damaskus, seorang farisi bernama Saulus mengalami perjumpaan secara supernatural dengan Kristus, mengalami kebutaan, disembuhkan oleh Ananias -seorang Kristen yang saleh-  di Damaskus, bertobat, kemudian mulai melakukan penginjilan dan menjadi seorang rasul bernama Paulus.

Saya pernah mendengar, salah satu tafsir dalam sebuah agama, Paulus ini diidentifikasi sebagai  Bulus -salah satu dari tiga utusan yang diutus Allah kepada suatu kaum.

Saya jadi ingin tahu, apakah di Suriah, khususnya di Damaskus sekarang, terdapat jejak-jejak sejarah yang menandakan bukti pelayanan Paulus dan berkembangnya Kekristenan, selain sebuah gereja yang kini telah  berubah fungsi menjadi masjid?

Hal ke-2, tentang berfoto dengan penduduk setempat –seorang Ibu dan putrinya– saya pernah melakukannya. Di Orchard Road –Singapura, saya menyapa dan meminta izin untuk foto bersama. Tentu saya memilih seseorang yang memiliki ciri khas sebagai warga Singapura –berkulit putih dan berwajah oriental.

Foto bersama Ibu dan anak itu, membuat kami –Mas Bambang Sukoco, Ghofir, Johan Sompotan, Pak Zulkifli Gani Ottoh, Ibu Ning, dan saya, memiliki bukti bahwa kami pernah berada di Singapura.

Mengapa bukan foto di bawah patung Merlion yang merupakan ikon negara Singapura? Itu karena saya menuruti pesan dari Ibu saya  agar tidak melakukan hal yang aneh-aneh.

Wajar bagi seorang Ibu berpesan kepada anaknya yang sedang mengandung bakal cucu pertamanya. Tentu, pada waktu itu saya menganggap bahwa Merlion itu merupakan patung yang aneh –makhluk berkepala singa tetapi berbadan ikan– padahal bagi sebagian orang, bisa berfoto dengan ikon negara Singapura itu, adalah sebuah kebanggaan.

Begitupun ketika berada di Perth –Australia, saya mendekati seorang Ibu yang sedang duduk sendirian. Dengan berbahasa Inggris ala kadarnya, saya meminta izin untuk foto bersama.

Lucunya, dia hanya tersenyum seolah mengiiyakan, tetapi ketika saya ucapkan "thank you", dia menjawab dengan bahasa lain, mungkin bahasa Rusia. Ha ha.. 

Hal ke-3 tentang baju. Suatu hari, saya diminta untuk membelikan baju bagi pimpinan yang akan bepergian ke luar pulau selama beberapa hari. Bersama rekan sekerja -Mas Ghofir- kami bergegas ke pertokoan Akasia yang terletak di depan kantor, hanya di seberang jalan.

Kami membeli beberapa kaus berkerah. Kalau tidak salah 3 potong. Setibanya kembali di kantor, sang pimpinan sudah tidak terlihat, dicari di setiap lantai tidak ada. Ternyata beliau sedang meninjau gedung berlantai 12 yang pembangunannya hampir selesai.

Mas Ghofir segera menyusul, langsung menuju ke lantai 10 sesuai informasi yang didapat. Lift belum terpasang, maka tangga darurat ia naiki secepat mungkin. Ternyata pimpinan yang dicari sudah tidak ada. "tadi di sini tapi hanya sebentar, katanya mau ke bandara" demikian jawaban dari seseorang yang ada di sana.  

Mengejar ke bandara, takut tidak bertemu, pergerakannya serba cepat, sat-set-sat-set. Ya sudah..kami pun berharap di tempat tujuan sana ada yang bisa dipinjami baju...

Hal terakhir –Sahabat baru. Ada ungkapan yang mengatakan "satu sahabat lebih baik dari banyak teman." Maka beruntunglah kita jika ada seseorang yang menjadikan kita sebagai sahabat.

Saya pun teringat pada sebuah ayat yang berbunyi demikian: "Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara". (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 6 Oktober 2025: Ayat-ayat AI

djokoLodang

-o-- HATI dan EMPATI ... Maka seru juga perdebatan itu. Utamanya soal 人工 kan tidak punya hati dan perasaan. "Padahal dakwah harus dengan hati dan empati," kata mereka. ... *) Apa bedanya? Aku menyukaimu Aku mencintaimu --> Ketika kamu menyukai bunga, kamu langsung memetiknya. Ketika kamu mencintai bunga, kamu menyiraminya setiap hari. *) Mencintai, menyayangi. itulah hati dan empati. --> Mereka yang memahami hal ini, melakoni kehidupan --koJo.-

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

@pak Denik.. TANGGAPAN ATAS MUSIBAH DI PONPES AL KHOZINY SIDOARJO.. 1). Bangunan mushala tiga lantai di Ponpes Al-Khoziny runtuh akibat kegagalan struktur total. Beberapa faktor penyebab yang teridentifikasi: pondasi lama tak mampu menyokong beban tambahan lantai atas, proses pengecoran lantai empat yang dilakukan tanpa izin dan tanpa perhitungan teknis memadai. 2). Solusi. A. Perlu segera lakukan audit struktur semua bangunan pesantren, khususnya yang melakukan perluasan atau renovasi. B. Pastikan semua pembangunan memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) dan dirancang oleh ahli konstruksi profesional. C. Terapkan standar teknik bangunan yang kuat: fondasi, kolom, balok, bahan bangunan harus sesuai spesifikasi. D. Pengawasan dari pemerintah daerah dan instansi terkait agar renovasi yang ada dihentikan terlebih dahulu sampai dinyatakan aman. 3). Saran. A. Lakukan edukasi kepada pengurus pesantren dan masyarakat tentang pentingnya keselamatan bangunan, tidak hanya lebih mengutamakan kecepatan pembangunan. B. Bentuk tim ahli konstruksi independen yang turut memantau proyek-proyek pesantren. C. Pemerintah wajib menegakkan regulasi, termasuk sanksi tegas bila ada kelalaian yang menyebabkan korban. D. Pesantren perlu pertimbangkan audit berkala tiap beberapa tahun agar struktur tetap layak dan aman. ### Semoga tragedi ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar tidak terjadi lagi hal serupa.

Taufik Hidayat

Waduh kalau cerita soal santri dan bahasa mandarin bikin saya jadi merenung. Merenung sekaligus malu, sedih dan gembira alias sejuta rasanya. Sejak muda akhir thn 70 hingga awal 80 saya sudah sangat hobi belajar bahasa. Ketika kuliah dulu saya hobi belajar bahasa apa saja dengan pinjam buku di perpustakaan Teach Your Self …. …. …, bukan hanya Bhs Inggris , ada bahasa Jerman Belanda Spanyol bahkan arab Rusia dan chinese. Walau mandarin dulu haram dipelajari bahkan tulisannya aja diharamkan di republik ini kecuali harian Indonesia raya. Tapi kalau bahasa yg lain kita bisa membaca dengan belajar abjadnya mandarin kita gak bisa dan hanya dengan menghafal gambar gambar .. akibatnya walau sudah belajar puluhan tahun karena belajarnya on off dan Self study yah gak bisa bisa. Bahkan kalau di Hong Kong saya beli buku buku pelajaran mahasa mandarin dengan pembayar busa inggris keliatan beijjng foerign language . Lumayan sih punya kısa kaya 500-1000 kata. Tapi harus menyerah karana masih sulit ketika omong atau mendengar dan harus membedakan antara 四十 dan 十四 apalagi antara 马 妈 dan Ma Ma Ma yg lain dengan intonasi berbeda. Akhirnya saya hanya bisa menghafal nama nama kota seperti 北京 中国 atau kata kata sederhana seperti 我爱你 boro boro mau pidato . Ngomong sama sopir taksi aja sulit he be. Beda sama bahasa yang ada abjadnya he he lebih mudah loh sehingga bisa baca СССР MOCKBA atau Ленин . Sampai skrg masih coba belajar sendiri Bhs mandarin melalaui Duolingo, ,,,

djokoLodang

-o-- Thought dan Mind Pikiran dan Akalbudi Thought dan mind dua-duanya biasa diindonesiakan sebagai "pikiran". Sejatinya dua hal itu berbeda. Baru-baru ini sudah ada upaya mengindonesiakan "mind" menjadi "akalbudi". *) Pendapat saya, pikiran (thought) terlintas setiap saat, belum mendapat tanggapan dari "diri" kita. Baru sekedar melintas dan diamati, tanpa persepsi. Bila sudah ditanggapi, jadi akalbudi (mind). "Mind" berupaya mencari bukti atas apa yang Anda yakini. Jika Anda mengatakan segala sesuatunya selalu salah, 'akalbudi' Anda akan terfokus pada setiap kemunduran dan ketidaknyamanan yang telah Anda alami untuk mengonfirmasi hal tersebut. Bukan berarti hidup lebih buruk -- mind Anda hanya sedang menjalankan tugasnya: memperkuat narasi yang telah Anda pilih. Namun, inilah kabar baiknya: ia juga bekerja sebaliknya. Jika Anda mulai bertanya, "Bagaimana keadaan bisa menjadi lebih baik?" atau "Apa hal baik yang terjadi dalam hidup saya?" akalbudi Anda akan mencari jawaban-jawabannya. Ia akan memperhatikan hal-hal kecil, momen-momen pertumbuhan, serta peluang, yang akan menggeser perspektif Anda menuju harapan dan hal-hal positif lainnya.. Inilah bias konfirmasi yang sedang beraksi. Akalbudi Anda berupaya menemukan bukti yang sesuai dengan kenyataan yang Anda yakini. *) Jadi, perhatikan hal-hal yang Anda beritahukan kepada diri sendiri. Cara Anda membingkai pengalaman Anda hari ini akan membentuk bagaimana Anda memandang hidup Anda di masa depan. --k

Muh Nursalim

AI lebih pintar. Iya, dia bisa baca setiap naskah yang ada di dunia maya. Lalu menyughkan kepada manusia yang meminta layanannya. Sementara manusia hampir tidak mungkin membaca semua buku dan makalah yang ada di dunia maya. Memang agak kering naskah yang disuguhkan. Tidak bisa jenaka. seperti disway. Tidak bisa menghadirkan narasi yang menyentuh hati. Karena memang dia tidak punya hati.

Nimas Mumtazah

Hebat.. Tema debat bagus. Untuk siswa/ siswi tingkat SLTA. Santri di ajak berfikir kritis. Intelektual dan spiritual imbang. Hebatnya lagi. Dengan bahasa mandarin. Santri yg kesehariannya identik dg kitab kuning berbicara di depan publik, disaksikan banyak mata dan telinga.. Bahasa mandarin yg dulu di anggap asing, di kalangan santri kini membumi di pesantren. Selamat kepada para santri istimewa

Sadewa 19

Ketika Tuhan menciptakan manusia, Malaikat khawatir, manusia hanya akan menumpahkan darah di Bumi. Ternyata manusia nggak cuma doyan berantem. Bertengkat pakai bahasa mandarin atau apapun. Manusia jg lebih pinter dari Malaikat, ia bisa menyebutkan benda-benda yg malaikat tidak bisa menyebutnya. Malaikat pun sujud "Tuhan, Ilmuku hanya sebatas apa yg Engkau berikan kepada Ku". Malaikat hormat kepada manusia. Kini manusia menciptakan AI. Justru manusia takut AI akan lebih pinter darinya. Akan mengambil sebagian pekerjaannya. Akan mendominasi Dunia miliknya. Akankah manusia menyembah ciptaannya sendiri ?. Padahal AI mungkin akan berkata "ilmu yg saya miliki hanya sebatas apa yg diberikan oleh manusia, sebatas prompt yg diminta oleh mereka". Sebatas colokan listrik, karena kalau listrik mati, internet mati, maka AI gak ada fungsi. Manusialah yg tetap punya kuasa.

Bahtiar HS

Ini menanggapi pertanyaan Bu Nimas Mumtazah di CHI Santri Mandarin bbrp hari lalu. Terkait masukan utk pesantren dlm kaitan dengan bhs Mandarin khususnya dan tentu dakwah umumnya yg mrpkan salah satu tujuan pesantren. Kita coba lihat data. Worldometer mencatat jml penduduk T 1,415 milyar th 2025. Survey 2023 mencatat jml yg memeluk Islam 1,6%, smtr yg atheis/tdk beragama 25,2%. Sisanya Budha, Taoisme, Kristen, kepercayaan. Bahkan analisis demografi terkini mencatat 73,56% penduduk T atheis/tdk beragama. Di sisi lain, pemerintah T lg gencar kampanye agar 85% warganya bs berbhs Mandarin pd 2025 ini. Tujuan akhirnya menjadikan bhs Mandarin hampir universal digunakan di 2035. Chatgpt memberi data 40-50% dari warga T hanya bs Mandarin saja. Nah dlm konteks dakwah, negara T dg demografi dan posisi bhs Mandarin yg spt itu tentu mrpkan ladang dakwah. Para santri yg kelak jg meneruskan dakwah para Nabi, dituntut untuk mampu menyentuh obyek dakwah yg blm beragama terutama (25% dari 1,4 M itu sangat banyak) dg bahasa mereka (yakni Mandarin!). Sbgm firman-Nya "Kami tdk mengutus seorang rasul pun, melainkan dg bhs kaumnya, agar ia dpt menjelaskan (ajaran Alloh) kpd mereka." (QS 14:4). Mk menguasai Mandarin bg santri spt ini menjadi sangat diperlukan kalau bukan malah wajib. Krn "maa laa yatimmul waajibu illa bihi fahuwa waajib". Sesuatu kewajiban tdk akan sempurna kecuali dg sesuatu, mk sesuatu itu menjadi wajib hukumnya. Jadi kewajiban dakwah ke warga T jd wajib kuasai bhs Mandarin!

Prieyanto

AI PURBAYA, Diella dan Purbaya diangkat jadi menteri diwaktu yang hampir bersamaan, pada bulan September lalu. Anda sudah tahu, Pak Purbaya langsung trending begitu diangkat jadi Menkeu RI. Masih terkait topik CHD hari ini, Artificial Intelligence (AI) yang tidak beriman itu. Dari negara Albania muncul berita yang menghebohkan dunia, yakni penunjukan menteri Anti Korupsi, bernama Diella. Siapa dia ?, silahkan lihat dan baca sendiri pada link di bawah; #prie https://youtu.be/a60E0mLhbvA?si=r-6onMkSq3bYyDxc ~~~ Harian Disway juga memuat reportase oleh Hasyim Ashari, dan link berita lainnya; https://disway.id/read/898557/albania-tunjuk-ai-jadi-menteri-anti-korupsi-komdigi-soroti-peluang-dan-risiko https://www.tempo.co/internasional/albania-tunjuk-menteri-ai-pertama-di-dunia-untuk-hindari-korupsi-2069198 https://marinews.mahkamahagung.go.id/serba-serbi/memberantas-korupsi-ketika-negara-mengangkat-ai-0zq

Bahtiar HS

Mungkin ini contoh kasus realnya. Anak lanang saya. Secara tingkat pendidikan saat masuk ke PP Al Anwar Sarang adalah lulusan SMA. (disclaimer dulu: Ijazahnya ASHLI (pakai Shod) ya? Bukan ijazah palsu.) Tp begitu tes placement masuk ke pondok itu, dia baru setara kelas 6 SD kira-kira. Baru tahun ini dia naik selevel SMP kelas 1 (Marhalah 1). Lha memang yg dipelajari lain. Di SMA/pondok sebelumnya belajar apa sampai di mana. Di pondok yang baru belajar apa di level apa. Karena kurikulum beda, standar beda. Jadi nggak apple-to-apple. Kayak kita jago nembak dengan senjata. Begitu suruh menembak dengan panah, mbleset terus. Levelnya kalah sama anak2 yang sudah mahir. Makanya begitu dites, ya jelas jatuh levelnya krn tidak pernah dipelajari sebelumnya. Cuma saya juga tidak tahu, apa perlu dibuat standar begitu? Toh fokusnya lain-lain. Di SMA belajar ilmu2 umum. Mungkin akan ke perguruan tinggi. Ke industri setelah lulus. Sementara di pesantren jelas fokus belajar ilmu agama. Mungkin akan kuliah, tp yg kira2 serumpun. Kelak akan berdakwah, berbisnis. Kayaknya kok nggak bakal bekerja di industri sbg profesional. Jadi mmg beda jalur. Beda tujuan.

Imam Subari

Yang belum banyak kita sadari adalah sisi gelap AI. Bantuan dan pilihan solusi yang ditawarkan AI itu tidak semuanya baik dan benar. Hasil kerja AI sifatnya prediktif alias tebak-tebak berdasar data besar yang diserap. Kadang benar kadang salah alias ngawur. Anehnya, respon ngawur bin sesat AI itu dikemas dan disajikan dengan sangat meyakinkan. Sisi gelap itulah yang dikenal sebagai halusinasi AI. AI menyodorkan respon meyakinkan seolah seperti kebenaran, padahal faktanya tidak ada. AI bisa menjadi alar bantu sekaligus bisa menjerumuskan pengguna AI yang tidak menggunakan akal fikiran dan perasaannya. Waspadalah-waspadalah.

Wilwa

@Liam. Setuju bahwa Indonesia itu Janna(h) atau Garden alias “Firdaus” yang diserap dari bahasa Persia “Pardis” yang artinya juga “Garden” . Yang mana “Pardis” itu berasal dari bahasa Persia yang lebih kuno yaitu “Pairidaeza”. Yang kemudian diserap ke dalam bahasa Yunani “Paradeisos”. Lalu dari Yunani ke Latin/Romawi Kuno menjadi “Paradisus”. Dan akhirnya ke English “Paradise”. Hutan tropis Indonesia yang masih alami adalah Janna, Firdaus, Paradise, Garden yang indah di muka bumi. Hutan tropis terluas ketiga di muka bumi. Saingannya hutan tropis Amazon di Brazil (terluas #1) di benua Amerika dan hutan tropis Republik Demokratik Kongo (terluas #2) di benua Afrika. Keindahan alam tropis ini mestinya bisa menarik wisatawan asing kalau dikelola dengan baik. Dan harus didukung pula oleh keunikan budaya lokalnya dan dukungan penuh rakyatnya. Yang mana ini pula yang menjadi kendala. Budaya lokal dan rakyat ramah tamah yang terkenal di persepsi turis asing selama berpuluh tahun ini adalah Bali. Bahkan kadang turis asing tak tahu bahwa Bali bagian dari Indonesia. Memelihara budaya lokal itu tak mudah. Solo dipromosikan sebagai Spirit of Java saja dapat dikatakan belum bisa mengalahkan popularitas Bali sebagai ikon pariwisata Indonesia. Karena budaya Jawa boleh dikatakan mati suri. Faktanya begitu.

imau compo

Dulu, Habibie membuat kredo, Memulai diakhir dan berakhir di awal. Maksudnya, kita mulai dengan pengembangan industri produk-produk industri tepat guna seperti reverse technology atau memberi sedikit variasi pada produk industri yg sudah ada bahkan yg langsung dibutuhkan masyarakat banyak. Bila proses industri ini sdh kita kuasai kita maju lebih ke hulu bahkan ikut berebut hadiah Nobel. Ternyata kredo itu dilakukan Cina. Sekarang ini mereka sejajar dengan barat di posisi paling hulu dari ilmu dan teknologi. Mari ramai-ramai ke sana meskipun dalam hati terbersit andai dulu.......

Imam Subari

AI itu sama dengan teknologi pada umumnya. Hanya sebagai alat bantu untuk mempercepat proses atau menawarkan alternatif solusi. Bantuan yang diberikan benar atau salah, bukan urusan AI. AI gak punya otak gak punya perasaan. Manusia pengguna AI lah yang harus bertanggungjawab terhadap semua tindakah dan keputusan yang dalam prosesnya menggunakan bantuan AI. Kesimpulannya, AI itu netral, kayak pisau. Mau dipake ngiris tempe atau menusuk orang, tergantung penggunanya. Demikian juga kaitannya dakwah Islam di era AI. Apakah AI mau digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas iman atau sebaliknya, tergantung para ustadz dan ulamanya.

yea aina

Pada hari minggu, seorang anak laki-laki turut ayah ke kota. Naik delman istimewa, dengan kuda penarik, serta Pak kusir yang mengendalikannya. Di tengah perjalanan, kuda penarik delman mengeluarkan suara buang angin (kent*t). Mendengar suara itu, si anak berkata kepada ayahnya, "Ayah, itu kudanya masuk angin". Belum sempat dijawab Ayahnya, Pak Kusir menyahut , "kamu keliru dek, itu kudanya justru keluar angin". " Tapi menurut ayah saya, kalau aku buang angin, tandanya lagi masuk angin" jawab si anak dengan sedikit ngotot. "Iya kan yah... " sambungnya, seperti minta dukungan kepada ayahnya. Merasa paling tahu hal perkudaan, Pak Kusir membantah lagi, "Tidak, ini namanya keluar angin". Setelah itu terjadi perdebatan tanpa argumen yang jelas, antara anak laki-laki dengan kusir kuda. Si Ayah cuma bisa berguman, " debat kusir berebut kent*t kuda, tak ada guna dan sungguh sia-sia belaka".

Bahtiar HS

Bang @imau compo Ini pekerjaan besar kita. Bagaimana membanjiri big data dunia maya dengan hal2 yang benar, yang shahih. Apalagi soal agama (Islam). Bagaimanapun canggihnya AI, dia gak punya agama. Gak punya otak dan hati yg bs membedakan benar dan salah. AI itu goblok. Dia akan mengeluarkan output sesuai data yang diberikan kepadanya, sesuai algoritma. Maka benar dan salah akan tergantung data yang ia terima/miliki dan bgmn dia dirancang utk mendiagnosa, memecahkan masalah, dan memberi solusi. Garbage IN, maka Garbage pula OUT-nya. Setuju banget kalau Maktabah Syamilah atau kitab2 rujukan lainnya membanjiri big data dunia sbg sumber informasi untuk AI.

imau compo

Sepulang dari takziyah teman yg meninggal, saya kirim swafoto kami ke teman di seberang 2500 km sana. Si teman balas, apa aktivitas Ikhsan sekarang? Saya jawab, "Dia membuat interface Maktaba Syameela dengan AI. "Dia khawatir, publik sekarang suka nanya masalah agama ke AI, padahal data yg bisa disedot AI berasal dari komentar-komentar publik yg gak paham agama di media sosial."

Kalender Bagus

Awal-awal AI muncul, ketika dia ditanya apa agama yang benar dan apakah ia percaya Tuhan, masih mau menjawab. Belakangan jika pertanyaan yang sama di tanyakan, AI memilih cari aman dengan ga mau menjawab.

Gregorius Indiarto

AI lebih objektif. Ya.. Sebelum menjawab pertanyaan, AI tidak bertanya kepada penanya, kamu tinggal dimana ; Madura, Surabaya, Padang, atau Yogyakarta? Yang jelas objektif versi AI.

Gianto Kwee

A I Harus tidak ber Hati atau Tidak punya Hati, karena kalau punya hati A I bisa Mencintai juga Membenci, bisa menyayangi tapi juga mendendam ! Jadi biarlah A I kita terima apa adanya ! Ada yang tanpa hati tapi Enak bila ditumis ! Dia adalah "Kong Sim Cay" Sayur tak berhati alia kangkung !

Everyday Mandarin (Study in Taiwan & China)

Sepuluh tahun lagi mereka akan bertengkar dalam Mandarin? Komen: Apakah Mandarin terlihat sesepele itu? Sedangkan WNI yg sudah kuliah di English speaking countries aja masih 90% lebih yg ga fasih bertengkar pake English. Padahal itu abjad Latin. Apalag ini huruf Hanzi yg keriting². Bertengkar itu hati berikut otak biasanya panas. Otak kl lg naik suhunya, susah mikir. Nyusun vocab dan grammar akan kacau kl otak lg mendidih. Akibatnya tengkaran akan terbata² (kalau bukan native) dan gampang dipatahkan lawan. 0-1 atau 0-5 skornya. Malu. Mau bertengkar dlm Mandarin cocok utk org yg sejak orok sudah bicara Mandarin. Dan ga banyak org yg bisa Mandarin lewat sekolah (non-native speaker), bs tengkar dlm Mandarin. Anyway, pada akhirnya paling bagus kyk hidup Pak Dahlan: jgn bertengkar, sebisa mgkn. Sprt kata pepatah China kuno -yg akhir² ini sering dikutip presiden Prabowo: 冤家宜解不宜结 (Seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh kebanyakan).

Leong Putu

Buat adek-adek pemenang debat, penting untuk adek-adek mulai belajar debat dalam kehidupan sehari-hari. Debat di panggung, kadang jauh beda dalam kehidupan sehari-hari, misal : kelak bagaimana mendebat istri yang jawabannyi "Ndak boleh....pokok ndak boleh... titik!!!!". Bagaimana coba?

Johannes Kitono

Thai Food Festival. Thailand selain terkenal dengan buah-buahan yang serba Bangkok. Seperti Pepaya dan Durian Bangkok. Juga terkenal dengan Thai Street Food yang eksotik seperti : Tom Yam Kung, Khao Pad, Sam Tom, Hoy Tod dan Mango Sticky Rice dessertnya. Saat ini para pencinta Kuliner bisa menikmati beragam Thai Street Food di Lobby Mall TA, Jakarta yang berlangsung dari 30/9 - 12/10. Dan stand yang paling ramai adalah Naimong yang sajikan Oyster Omellet = Hoy Tod. Terdiri dari 3 topping ( oyster, udang dan cumi ) dengan harga 1 tooping = 75 K, 2 = 100 K dan 3 = 120 K.Kemarin minggu terlihat antri panjang dan tidak jadi beli. Pagi ini usai ngopi di Starbuck langsung ke kios Naimong. Jadi pembeli perdana tapi yang masak masih otw. Terpaksa Chandra sang toke asal Surabaya turun tangan sendiri. Dengan lincah aduk adonan, ambil oyster/ tiram, udang, cumi dan Telur ayam. Chandra masih muda dan sudah 5 tahun tekunin bisnis yang tidak butuh Chef. Simple dan hasil masakan enak lebih mirip ala Taiwan. Gurih dan renyah, katanya berpromosi. Supplier oyster dan cuminya dari daerah yang lautnya bersih seperti di Banyuwangi. Udangnya jenis Vannamei size 20 = 50 gram/ekor. Bukan udang dari 400 container yang ditolak FDA- AS.Now, selain di Surabaya omellet Nai Mong buka di Gandaria City. Mungkin akan ekspansi ke Bali. Harga tidak bisa murah karena harus stor 30 % dari hasil penjualannya. Ayo silahkan nikmati Hoy Tod Naimong disana. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.

heru santoso

Tahun 2021 anakku daftar kuliah via ITCC. Dapat beasiswa 4 tahun. 1 tahun kuliah online. 2022 berangkat sendiri ke Hangzhou ikut pesawat carter (belum ada penerbangan reguler pasca covid). Banyak drama dan bullying: dikasih fasilitas beasiswa untuk dipapar paham pemerintahan komunis. Atau ada agenda diplomasi tersembunyi. Sempat bimbang juga.....ternyata bukan itu semua. // Kini kita saksikan perusahaan-perusahaan China melakukan expansi besar2an di luar China, termasuk Indonesia kini. Kebutuhan SDM untuk mendukung expansi itu sangat vital. Kualifikasi yang diperlukan adalah SDM lokal rasa internasional (budaya dan termasuk kemampuan bahasa Mandarin). SDM lokal rasa internasional itu yang disiapkan kampus2 China dengan tebar beasiswa. // ITCC sudah menghantarkan calon SDM unggul itu. Semestinya kerjasama dengan PPi menyisir kepulangan mereka juga. ITTC devisi SDM, agen rekruitmen tenaga kerja dengan spesialis pemasok perusahaan China di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 110

  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • pak tani
    pak tani
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Bu Guru
    Bu Guru
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Bahtiar HS
      Bahtiar HS
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • pak tani
    pak tani
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Thamrin Dahlan YPTD
    Thamrin Dahlan YPTD
    • Thamrin Dahlan YPTD
      Thamrin Dahlan YPTD
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Kujang Amburadul
      Kujang Amburadul
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • HONDA CBR150R
    HONDA CBR150R
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Beny Arifin
    Beny Arifin
  • Sugi
    Sugi
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Prieyanto
    Prieyanto
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Sadewa 19
    Sadewa 19
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Liam Then
      Liam Then
  • Fra Wijaya
    Fra Wijaya
    • Liam Then
      Liam Then
  • Nimas Mumtazah
    Nimas Mumtazah
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Gerring Obama
    Gerring Obama
    • Gerring Obama
      Gerring Obama
    • Gerring Obama
      Gerring Obama
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • Someone Random
    Someone Random
  • Taufik Hidayat
    Taufik Hidayat
  • ALI FAUZI
    ALI FAUZI
  • DeniK
    DeniK
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
    • Kalender Bagus
      Kalender Bagus
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
    • Liam Then
      Liam Then
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
    • Bahtiar HS
      Bahtiar HS
  • hikends
    hikends
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • xiaomi fiveplus
    xiaomi fiveplus
    • Liam Then
      Liam Then
  • Wong Krian
    Wong Krian
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • djokoLodang
      djokoLodang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Liam Then
      Liam Then
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Dwi Bianto
    Dwi Bianto
  • Bahtiar HS
    Bahtiar HS
  • rid kc
    rid kc
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • hanya yotup
    hanya yotup
    • Liam Then
      Liam Then
  • Hasyim Muhammad Abdul Haq
    Hasyim Muhammad Abdul Haq
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Hendri Ma'ruf
    Hendri Ma'ruf
  • hanya yotup
    hanya yotup
    • alasroban
      alasroban
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • ra tepak pol
    ra tepak pol
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN