JAKARTA, DISWAY.ID -- Juru Bicara Densus 88 Anti Teror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan orang tua terduga teroris, HOK (19) mengetahui anaknya membuat bom rakitan.
Sebab, kata Aswin, HOK membeli bahan baku peledak itu dikirim ke kediamannya.
"Menurut pengakuannya yang sementara sedang kita dalami, bahwa pemesanan, kemudian pembuatan, pemesanan itu menggunakan alamat di rumah, kemudian juga pembuatan di rumah, dan itu diketahui oleh orang tua atau keluarga yang bersangkutan," ujar Aswin, Minggu, 4 Agustus 2024.
BACA JUGA:Densus 88 Amankan Orang Tua Terduga Teroris di Kota Malang
BACA JUGA:Jadwal Pemeriksaan Saka Tatal Diungkap Bareskrim, Kuasa Hukum Singgung Kesaksian Palsu Aep dan Dede
Menurut Aswin, bahan peledak tersebut dibeli dari uang hasil tabungan HOK.
"Biaya atau dana yang digunakan untuk pembelian bahan bahan ini didapat oleh yang bersangkutan dari ditabung sendiri. Uang jajan, kalau menurut keterangannya, yang diberikan oleh orang tua yang bersangkutan," ucap dia.
Belajar dari Internet
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri telah menginterogasi HOK, pelajar berusia 19 tahun yang ditangkap di Kota Batu, Jawa Timur. Hasilnya, diketahui bahwa HOK belajar merakit bom dari internet.
"Yang bersangkutan mempelajari cara membuat atau merakit bom ini dari internet. Ada website tertentu yang diakses yang bersangkutan dan melalui media sosial,” kata Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar kepada wartawan Minggu, 4 Agustus 2024.
BACA JUGA:Densus 88: Pelajar Terduga Teroris yang Ditangkap di Batu Malang Belajar Rakit Bom dari Internet
BACA JUGA:Calon Paskibraka dari 38 Provinsi Mulai Dilatih di Cibubur
Pada saat penggeledahan, tim berlambang burung hantu itu juga menemukan gudang cairan kimia akan dipakai bahan peledak.
"Setelah dilakukan penangkapan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penggeledahan, kemudian kita menemukan dari tempat penyimpanan beberapa cairan kimia yang memang selama ini digunakan dalam beberapa kasus sebelumnya sebagai bahan untuk membuat bom atau bahan peledak," ucap dia.
Selain itu, ditemukan juga sejumlah gotri yang juga digunakan HOK untuk meningkatkan daya rusak dari bom yang akan diledakkan.