JAKARTA, DISWAY.ID - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mencegah tidak merokok.
Khususnya bagi para pelajar.
Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri penyuluhan pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi pelajar di wilayah Provinsi DKI Jakarta, di Gedung PKK, Jakarta Selatan pada Senin, 5 Agustus 2024.
BACA JUGA:Ciptakan Kenyamanan, Kemenhub Siapkan Larangan Merokok di Transportasi Umum
"Jadi saya minta yang namanya merokok, yang namanya pengguna rokok elektrik, itu sama saja merokok. Dan beban pemerintah Provinsi Jakarta, beban kita sebagai orangtua sepertinya lebih berat, karena rokok elektrik itu lebih berbahaya," ujar Heru.
Heru menyampaikan, bahwa dari hasil data yang ada, Indonesia menempati peringkat ketiga dunia dengan warganya yang merokok.
"Yang pertama kalau nggak salah China, kedua India dan 3 adalah Indonesia. Maka dari itu kita bersama-sama segala lapisan, kita pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan orang tua harus mencegah tidak merokok," tuturnya.
BACA JUGA:Begini Respon Agensi Usai Jennie BLACKPINK Merokok Vape di Ruangan
Menurut Heru, rokok elektrik lebih berbahaya daripada rokok yang menggunakan tembakau. Pasalnya, vape dan rokok elektrik sejenisnya lebih rentan terkena penyakit.
"Menurut saya lebih rentan untuk di masukan cairan-cairan yang memang tidak patut kita gunakan," imbuhnya.
"Seperti vape, tolong diperhatikan dengan benar. kalau buka YouTube apalagi kalau merokok elektrik yang asapnya lebih banyak," sambungnya.
BACA JUGA:Gus Baha Bahas Hukum Merokok Dalam Islam: Sudah Mbah untuk Jenengan Halal!
Maka dari itu, Heru berpesan kepada orang tua agar putra-putrinya terhindar dari bahaya merokok. Entah rokok tembakau maupun yang elektrik.
"Nah ini kita selaku orang tua, serasa media yang sulit, media gampang bagi menyalurkan narkoba, tapi yang sulit bagi orang tua untuk mengawasi," tukasnya.
Orang nomor satu di Jakarta saat ini menegaskan, jika ada siswa yang kedapatan merokok, pihaknya akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP).