Momentum Tol

Selasa 06-08-2024,04:53 WIB
Oleh: Dahlan Iskan

BAGI Anda yang sudah berumur 50 tahun sempatkanlah membayangkan lewat jalan tol baru Semarang-Sayung. Siapa tahu Anda tidak sempat lewat –tahun 2027 kelak.

Tentu Anda tidak akan merasakan beda dengan jalan tol lain. Tidak akan terasa bahwa di ruas 10 km itu fondasinya dari sembilan juta bambu.

Bahkan mungkin Anda sudah melupakan informasi unik itu. Perhatian Anda mungkin sudah beralih ke yang serbabaru di jalur itu. Anda tidak akan lagi melihat rumah yang tenggelam sampai atapnya. Tidak akan melihat lagi jalan penuh kubangan. Tidak akan merasakan sesaknya kemacetan di Jalan Kali Gawe. Debu di musim kemarau. Lumpur di musim hujan.

Pandangan Anda akan langsung ke bentangan laut Jawa di sisi utara. Tentu hanya ada air, air, dan air. Satu-satunya pandangan yang muncul dari permukaan laut hanyalah ini: makam.

"Itu makam Syekh Abdullah Mudzakir," ujar Ir Yayan Suryanto, manajer operasi di lokasi proyek. Kang Yayanlah yang mendampingi saya ke lapangan. Ia orang Majalengka yang menjadi insinyur sipil saat menangani proyek pelabuhan Kali Baru Jakarta –yang juga berurusan dengan laut.

Kiai Mudzakir meninggal tahun 1950 ketika kawasan itu belum menjadi laut. Waktu itu makam tersebut berada di sebuah bukit kecil. Berarti penurunan tanah di sana sangat cepat.

Beliau dianggap sebagai wali. Masih terkait dengan pesantren terkemuka di luar kota Demak, yakni Pondok Mranggen.

Makam itu akan tetap begitu: terisolasi oleh laut. Yang ke makam akan tetap naik perahu. Tidak ada underpass untuk perahu lewat. Tentu tidak akan ada pula overpass.

Kalau saja jalan tol ini dibangun di utara makam, mungkin air di sekitar tanah makam akan menghilang. Fungsi lain jalan tol ini adalah tanggul laut. Semua yang di selatan tol tidak lagi tergenang.

Tapi kalau tol dibangun di utara makam biayanya bisa lebih mahal dari makam itu sendiri.

Lalu apa lagi yang bisa dilihat di sebelah utara tol?

"Akan ada rest area yang terindah di Indonesia," ujar Pramusinto SE MM. Ia direktur keuangan dan manajemen risiko di perusahaan yang membangun satu ruas di tol Semarang-Sayung.

Perusahaan yang membangunnya adalah PT PPSD (Pembangunan Perumahan Tol Semarang Demak), anak perusahaan BUMN PT PP.

Kini Pramusinto lagi menempuh S3 di Universitas Islam Indonesia. Di bidang manajemen, khususnya di sumber daya manusia untuk jalan tol.

Waktu di SMPN 5 Yogyakarta, Pramusinto satu bangku dengan Anies Baswedan. Di SMAN 8 Delayota, Yogyakarta ia sekelas dengan Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo, MSi.

Lalu ia kuliah S1 akuntansi di UII dan S2 MM di Universitas Andalas, Padang. Yakni saat ia mendapat penugasan PT Wijaya Karya di wilayah Sumatera. Proyek yang ia ikuti adalah pembangunan PLTU Ombilin, pembangunan jalan Solok, terowongan danau Singkarak, bypass Bukittinggi, rel kereta api Teluk Bayur - Sawahlunto dan pengendalian banjir di Padang. Termasuk proyek di Semen Padang.

"Kalau 10 doktor baru mestinya bisa lahir dari proyek ini. Banyak sekali penemuan baru di sini," ujar Pramusinto.  ”Kemampuan rekan-rekan kontraktor sekarang ini sudah selevel doktor. Mereka menemukan metode kerja baru, teori baru, alat baru, sistem baru," ujar Pramusinto.

Rest area terindah itu nanti luasnya bisa lebih 50 hektare. Menjorok ke laut. Bisa merangkap hotel dan arena apa saja. Semoga tidak akan menjadi seperti umumnya rest area sekarang. Mulai lusuh. Kotor. Tidak terawat.

Lalu apa yang bisa dilihat di selatan jalan?

Ribuan hektare air genangan (rob) akan hilang. Tanah baru yang luasnya ribuan hektare muncul. Tanpa bangunan. Tanpa pohon. Tanpa pagar pembatas.

Ini perkara besar. Jangan sampai ribuan hektare tanah baru ini menjadi kawasan yang tidak tertata.

Selain itu akan ada dua kolam raksasa. Yang satu luasnya 70 hektare lebih. Satunya lagi sekitar 1000 hektare.

Fungsi kolam ini Anda sudah tahu: untuk menampung air dari dua sungai di kawasan itu.

Kelak kolam ini akan menjadi kolam air tawar. Bayangkan kekayaan baru apa yang akan muncul di dua kolam raksasa tersebut.

Rasanya Jakarta-lah yang sudah lama memimpikan punya tanggul laut. Ternyata Semarang Timur yang menyalip di tikungan.

Anda masih ingat rencana tanggul laut Jakarta itu. Anda juga tahu mengapa sulit dimulai.

Inilah yang disebut nasib. Tanggul laut Jakarta tidak memiliki faktor ''pemicu''. Tanggul laut Semarang Timur menemukan momentum yang sendiri.

Momentum kadang tidak seirama dengan perencanaan jangka panjang. Tidak ada rencana konkret tanggul laut di Semarang Timur. Tiba-tiba mulai dikerjakan.

Itu hanya karena momentum: ada proyek jalan tol. Bisa dikata tanggul laut tersebut berkah lain dari rencana jalan tol.

Ibarat Anda yang lagi mengincar gadis cantik, ternyata Anda sekalian dapat kakaknyi yang tidak kalah cantik. Lalu umur Anda lebih panjang. Anda tidak perlu lagi membayangkan jalan tol itu. Anda pasti sempat menikmatinya. (DAHLAN ISKAN)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan pada Tulisan  Edisi 5 Agustus 2024 Berjudul:  Pipa Pipih

Hari Purwanto

Pipo londo kacang dioncekki/ Aat lunga, sopo sing goleki/

Amat K.

Aat menghilang. Tenggelam di lautan asmara. Terlalu dalam. Terlampau berat beban cintanya. Tak mampu menahan, tak bisa lagi mengambang.

Sri Wasono Widodo

Di jalur itu, Anda semua sudah tahu, ada semacam sungai di sepanjang utara jalan. Tiga dasawarsa yang lalu serombongan ulama akan pergi ke sebuah pertemuan di ibu kota propinsi, rombongan dalam sebuah minibus. Karena suasana pagi, banyaklah pengguna sungai itu. Salah seorang kiai khost dalam rombongan itu beberapa kali mengucap "Alhamdulillah". Setiap ditanya oleh anggota rombongan yang lain, Pak Kiai mengatakan:"Pemandangannya bagus". Namun suatu saat Pak Kiai Khost mengucap "Subhanallah". Dengan agak kaget salah seorang temannya bertanya:"Apa yang dilihat Mbah?". Pak Kiai Khost menjawab:"Kacamata Saya tampaknya expired".

Hery Purwanto

Bang Juve, kita sebagai orang teknik menempatkan kekuatan konstruksi, keselamatan, umur pakai dan variabel teknis lainnya atas proyek infrastruktur. Disisi lain, orang akuntasi menempatkan effisiensi ekonomi sebagai variabel prioritas. Untuk proyek tol Sayung ini, orang akuntansi kayaknya bisa memenangkan tender proyek ini sekaligus hati pemberi proyek

Gregorius Indiarto

Bambu di susun saling silang hingga terbentuk kotak, namanya kerangkeng, untuk memelihara jangkrik. Kenangan masa nan lalu, memelihara jangkrik untuk "unen unen".

Juve Zhang

Tol 10 km itu kalau pakai Tiang pancang beton cepat selesai nya...pasti tak risau konsolidasi lagi...yg agak lama memancang Sheet pile beton yg membentengi kiri kanan tol ...katakan lebar tol 50 meter...maka kiri dan kanan tol di pasang sheet pile beton...berjejer memanjang seoanjang 10 km ...nah di dalam nya di urug tanah urugan...jangan pasir...tapi tanah urugan yg punya daya lekat...atau istilah nya tanah merah...baru di padatkan dengan alat...sheet pile beton ini di rangkai jadi balok beton di atas nya lebih mantap lagi kalau balok beton ini di hubungkan ke balok beton diatas tiang pancang beton membentuk satu kesatuan rangka beton....semua beton harus pake semen tipe 5 khusus penggunaan semen tipe 5 karena di tepi laut...supaya tahan korosi....itu terbaik...terkuat...teraman..semua geotex membran tak di perlu karena pondasi Tiang Beton sudah mantap bertumpu di tanah dalam...aman..kuat...gak lapuk di makan usia..tentu saja kalau diatas 100 tahun...sudah cukup lah.

Yellow Bean

Yang Aku ingat tol Sayung - Demak. Tertulis ulang tol Sayung - Semarang. Masih harus sabar menunggu sampai 2027. Untuk kami yang di pesisir selatan mungkin entah kapan bisa melihat atau melintas di atas tol tepi laut. Secara sederhana bisa di sebut tol unik Formasi pemadatan Tanah dengan menggunakan bumbu tentu tidak biasa . Bambu ampel yang merupakan bambu idola saya karena selain bisa di fungsikan pagar hidup juga tunas nya enak untuk di masak. Sifat alami bambu tidak mudah mati kalau mendapatkan air. Tapi yang di pakai untuk formasi pemadatan pasti kemungkinan besar sudah mati terlebih dulu karena lama mengantri dalam tumpukan tanpa mendapatkan air. Sifat liat dan kokoh seperti besi tulang yang pasti menjadi para insinyur menerapkan nya dalam struktur formasi jalan tol pinggir laut yang memiliki resiko abrasi sangat tinggi. Penguatan tanggul bukan lagi pada tepi yang hanya sekedar menjaga. Tapi pada formasi badan langsung. Yang menjadikan badan jalan menyerupai tanggul raksasa penahan abrasi. Jika terwujud dan sukses. Bisa di jadikan percontohan dalam mengatasi gempuran abrasi di tepian pantai yang pengikisannya mirip ketika mengisi bak air. Tidak tampak gelombang yang besar seperti di pesisir selatan.tapi tau tau tepian habis terendam air laut.

Mbah Mars

INTERMEZZO Jabrik, si pengacara laris sedang berburu di pinggir hutan. “Dor”, senapan menyalak. Seekor burung tertembak. Sempat terbang sebentar. Jatuh di kebun bambu milik Mbah Bolkin. “Permisi. Saya mau ambil burung hasil buruan”, kata Jabrik. “Enak saja. Apa yg sudah masuk di kebun menjadi hak pemiliknya”, kata Mbah Bolkin. “Hukum mana yang mengatur itu ?” “Hukum adat sini” “Hukum yang tidak adil" “Sudah sejak jaman kakek saya hukum itu berlaku” “Saya pengacara. Akan saya buktikan secara hukum siapa pemilik sah burung itu”, kata Bolkin. Mendengar lawan bicaranya adalah pengacara Mbah Bolkin melunak. “Kalau begitu, kita selesaikan saja dg cara orang sini”, kata Mbah Bolkin. “Bagaimana caranya ?”, tanya Jabrik. “Dengan cara menendang. Secara bergiliran masing-masing diberi kesempatan menendang tubuh lawan tiga kali sampai salah satunya menyerah” “Oke”, jawab Jabrik. Dia berfikir kakek renta ini bisa apa. Lagian ia juga menguasai ilmu bela diri dengan baik. “Karena kejadian hukum terjadi di tempat saya, maka saya berhak menendang dulu”, usul Mbah Bolkin. “Oke”. Mbah Bolkin mengeluarkan segenap kekuatannya. Menendang perut, dada dan pinggang Jabrik. Jabrik sempoyongan. Matanya berkunang-kunang. Dengan susah payah Jabrik berdiri. Untung tidak pingsan. Ia tidak menyangka tendangan kakek tua itu masih kuat. “Sekarang giliran", kata Jabrik. “Saya menyerah. Ambillah burungmu di kebun bambuku. Itu sudah halal menjadi milikmu”, jawab Mbah Bolkin.

alasroban

mbah JM, Kalau telkomsel 'pemberani' harusnya sudah membuka layanan MVNE/MVNO. nyatanya tak berani. M1 yang beroperasi di negara kota Singaparna aja berani buka layanan MVNE/MVNO. Telkomsel yang beroperasi di nagara nan luas bisa menutupi seluruh 'benua' eropa, masih tak berani juga buka layanan MVNE/MVNO.

Fiona Handoko

selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, ka nimas, bp jz dan teman2 rusuhwan. "indihome kini punya telkomsel. sudah lepas dari telkom per 1 july 2024." demikian berita di liputan 6.com. menurut analisis para pakar ekonomi. indihome dilepas ke telkomsel, agar laporan keuangannya tidak babak belur. akibat kerugian investasi di saham goto. yang sudah mencapai 5,12 ton. jika indihome masih sebagai anak telkom. maka laba indihome 100% masuk telkom. namun dengan dimergerkannya indihome ke telkomsel. maka laba indihome bagian telkom tinggal 70%. yg 30% jatah singtel. karena singtel juga pegang sahan telkomsel 30%. kasihan. sudah menggendong goto, masih pula bagi laba indihome ke singtel. apa telkom tidak tahu. bahwa goto sebentar lagi akan dapat rejeki nomplok? menurut insight. kontan. co. id. "goto berpotensi raup pendapatan 1,5 ton per tahun berkat program makan bergizi gratis." skenarionya pemesanan makanan gratis akan dilakukan lewat aplikasi. yg artinya ada lonjakan volume pemesanan. dari situ akan ada tambahan GMV 30 ton. dari 30 ton itu, diperkirakan ada tambahan pendapatan bersih goto 1,5 ton. karena volume pemesanan melambung. maka butuh driver gojek baru, butuh motor baru, leasing asuransi spare parts dll dll. jika itu berhasil. indonesia akan memikat di mata investor asing. pionir program sosial yang full digital. aduh duh. belum juga murid menyendok makan gratis. tapi keuntungan goto dari program andalan pemerintah (yg belum dilantik). sudah dihitung2.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

DOKTOR TEKNIK - EXPERIENCE BASED..? "BISA jadi 10 doktor baru akan lahir dari proyek jalan tol tersulit di Indonesia ini: Semarang-Sayung –akan tersambung kelak menjadi Semarang-Kudus" "Tentu semua itu doktor baru bidang teknik. Segala macam teknik: sipil, mesin, geologi, geomembrant, ilmu kelautan pun sampai ke ilmu bambu," begitu tulis Abah DIS di CHDI hari ini. Jadi, kalau dalam pendidikan dokter spesialis, sekarang ada jalur "hospital based". Mungkin, dalam pendidikan doktor teknik sipil, mesib, geologi, geomembrant, juga bisa ditambahkan jalur baru, yang kuliahnya "direct experience/field based", langsung nulis disertasi. Ujiannya, mungkin tetap di Universitas dan atau institut tertentu.. ### Yang ditunjuk pemerintah..

Hery Purwanto

Biar gampang bayangin proses pembuatan kerangka bambu dan timbunan tanah pembuatan tol Sayung ini, mirip pembuataan kue lapis legit Surabaya Lapisan diatasnya ditambahkan, setelah lapisan dibawahnya matang Cuma masalahnya, penahan kue lapis legit biar nggak meluber kesegala arah ada cetakan kue yg menahan. Kalau urugan tanah ini gimana? Kondisi blm berbeban sama berbeban pasti beda. Semoga salah satu kandidat Doktor teknik bisa menjawab ini, sekalian ahli teknik negeri tirai bambu yg lg studi tol ini..

Udin Salemo

10 kilometer biaya 10 triliun, woooowww.... juragan bambu dan yang punya tanah urugan pasti kaya mendadak berkat proyek ini. demikian juga calo tanah urugan dan calo penjual bambu. tentunya gak ketinggalan para petinggi..... dari toll mbz saja bisa cuan ratusan ember. padahal itu tol pakai baja. susah dapat bajanya. lha, ini dari bambu dan banyak tanah urugan. wooowww... tapi dari semua itu belum akan menandingi orang buang sampah got. buang sampah got gak perlu kerja keras dan keluar keringat. setelah sampah got hanyut dipungutnya di Pebble Beach, wkwkwk...

Juve Zhang

Bambu di hamparkan dst....artinya saat surut air laut ini daratan...ada metode membuang air dan udara proses konsolidasi cepat...yaitu penemuan ahli tanah Shanghai ....shdah di patenkan...di terapkan di Pltu punya PLN...tanahnya super lunak ..caranya tanah yg akan "di keraskan" ditutup terpal khusus lalu di gelembungkan terpal itu sehingga udara menekan tanah...kalau terpal bocor ada suara bising mirip peluit...segera ditambal...ada alat lain dan kompresor besar...sangat praktis dan bagus hsilnya konsolidasi dipercepat sehingga PLN tak menunggu lama.....dengan tekanan kompresor air mengalir lancar...tanah jadi mampat...tanah ini bekas tambak bandeng jadi sangat lunak...yg jelas duit PLN pinjaman Bank....gak bisa nunggu lama...bunga bank Argo jalan terus...kita pun dikejar jadwal...pak Bos hadir ke proyek ini...gak paham sulitnya kami tukang aduk semen...lahan bekas tambak bikin kami babak belur...yg melarikan diri banyak dan rugi secara finansial...pemilihan tanah tambak bandeng jelas salah besar....tapi nasi sudah jadi bubur....kami masuk lumpur....lumpur derita.....wkwkwk

Jokosp Sp

Pripun Mbak banjir wingi?. "Nggih mpun biasa Om, biasa menerima nangsib". Loh kan mpun ditinggikan tiga kali rumah dan jalan depan rumah?. "Yo wis Om gag kurang-kurang biaya". "Dapet pensiunan Mas No karo aku yo habis ngge naikkan rumah dan nimbun jalan itu". Rob nya masih sampai rumah lagi?. "Ya masih Om, sekarang jalan malah lebih tinggi dari rumah". "Jadi kalau masuk rumah ya turun rumah namanya". Hmmmmm untuk menyahut dari HP. Banjirnya masih masuk rumah Mbak?. "Ya masih Om, jadi kalau tiba-tiba datang Rob ya sudah disiapkan yang di lantai barang yang mudah mengambang dan bukan barang elektronik yang bisa konsleting listrik, kan lebih bahaya kesetrum dibanding banjir robnya". Nggak pingin pindah dari Kec. Sayung Mbak?. Boro-boro untuk pindah Om, ini rumah dulu KPRBTN potong gaji pegawai negeri yang baru lunas kemarin setelah masuk pensiun". Oh ngoten Mbak?. "Nggih nyuwun pandonganipun mawon Om mugi diparingi tetap sehat, tetep kewarasan". Nggih Mbak sagete namung paring dongo kewawon, mugi diparingi tetep sehat. Itulah gambaran ribuan keluarga di Sayung yang penderitaannya sudah puluhan tahun dan tidak pernah dapat solusi dari pemerintah yang nyata dari musibah banjir rob dari laut utara Semarang Demak itu. Belum kemacetan parah lalu lintas yang bikin warga dan yang lewat jalur itu stress berat. Harus berebut jalan dengan truk-truk trailer pabrik di sekitarnya. Lengkap sudah penderitaannya.

thamrindahlan

Selamat Petang. Awak kehabisan kosa kata untuk memberikan komentar terkait pembangunan jalan tol Semarang. Mohon izin menyampaikan berita 500 influencer hadir di IKN. Tidak juga menyesal bersebab awak bukan bagian dari Projo or Artis. Namun seperti warga lain menyesalkan mengapa mereka yang dapat perhatian istimewa. Masih ingat 2 saudara awak dari Jambi dalam kapasitas Teladan Bidan Dan Guru di undang Presiden Soeharto. Mereka bagian dari teladan teladan profesi lain perwakilan setiap Provinsi mendapat kehormatan hadir di Istana Negara pada Acara HUT RI. Ya sudahlah apakah program penghargaan untuk para teladan itu masih ada atau tidak awakpun tak paham jelanjutannya paska Orde Baru. Yes lebih nyaman ber profesi perusuh saja. Tidak berresiko di bully karena tidak sedikitpun menerima bansos apalagi dana APBN untuk dihadirkan pada Acara persiapan Kenegaraan. Kato wong kito galo "apalah awak ini" Salamsalaman.

djokoLodang

-o-- SAPI dan BANTENG Seorang gadis muda dari keluarga petani-peternak telat datang ke sekolah. Bu Guru bertanya mengapa dia terlambat. Dia menjawab bahwa pagi tadi dia bersusah payah menuntun sapi betina ke kandang banteng. Guru terkejut. Ia marah karena gadis muda itu diberi tugas berat ketika anggota keluarga dewasa lainnya masih ada. Jadi, ia bertanya kepada anak itu, “Apakah ayahmu tidak bisa melakukannya?” Gadis kecil yang polos itu menjawab, “Tidak bisa, bu guru. Ayah tidak bisa melakukannya. Hanya banteng yang bisa." --jL-

Liam Then

Usut-usut tentang tanggul laut, saya jadi ikut kepo, bertanya-tanya, apakah tanggul laut itu memang mahal biaya bangunnya? Sampai-sampai, di Semarang Timur ini, banyak yang menderita, sampai hilang harta, pabrik. Sambil bertanya-tanya ini, saya menghela nafas dalam hati. Kayaknya hari ini, hitung bakal duit orang lagi. Langsung saya mluncur ke internet ketik kata kunci "seawall". Ternyata ada banyak sekali, proyek "dinding laut" yang sudah dikerjakan. Salah dua-nya akan saya tulis disini ringkasan infonya. Di Belanda, ada tanggul laut yang namanya bikinlidah keplintir, coba deh anda eja ; The Afsluitdijk. Tanggul laut ini mulai dibangun, 1927, kelar 1932. Panjang 32km. Digelari sebagai "The Seawall that saved a nation". Ini tanggul diatasnya mobil bisa wara Wiri juga, hebatnya bukan sekadar menguruk lahan , ini asli teluk laut, diuruk, potongan dibelakang seawall, menjadi danau air tawar buatan terbesar di Eropa. Saya cari-cari info biaya proyeknya, eh ndak ketemu, Eh, Ada satu informasi nyelip, satu upaya renovasi yang bernilai 617jt dollar, itu hampir 10 triliun rupiah. Di Korea juga ada proyek serupa, tanggul laut ini, sekarang pegang rekor sebagai "seawall" terbesar di dunia. Namanya rada gampang, sesuai lidah orang Sunda ; Saemangeum Seawall. Biaya pembangunan dan peningkatan fungsi, total kira-kira 3 miliar USD , sekitar 48,602,600,447,847.91 rupiah. Kang Sabar, mari bayangkan sambil ngeces, kalo cetakan saldo kertas ATM kita angkanya sepanjang itu.

Wilwa

@Liam Then. Numpang nanya. Juve Zhang di komentar di bawah sana ada mengutip istilah BO LUI. Apakah ini bahasa Tiociu untuk No Money? Alias Mei Qian 没钱 (baca: Mei Chien) untuk Mandarinnya? Thanks sebelumnya.

 

 

 

Kategori :