“Bukan karena hard labour-nya, hadr labour-nya hanyalah dihargai 10 dolar Amerika atau Rp150 ribu,” jelasnya.
“Tapi sisanya Rp10 hingga Rp20 juta, itu lebih pada daya pikirnya," tambahnya.
BACA JUGA:Gus Baha Ungkap Fakta Sejarah Kemerdekaan Indonesia, Ternyata Para Kyai Sudah Memperkirakan
Tentu saja pernyataan dari mantan Menteri Perdagangan Republik Indonesiadi era Susilo Bambang Yodhoyono ini mendapatkan pendapat beragam dari netizen.
Sebagaian mengatakan bahwa mereka tidak percaya kalau modal iPhone hanya Rp150 ribu saja seperti yang diungkap di video Gita yang di repost di akun X @pureblood_4ever.
“10 dolar sih gak mungkin,bahkan kalau itu cuma biaya komponennya doang.Komponen dalam iphone itu gak melulu buatan China.Ada part part tertentu yg produk Samsung dan produk dr Taiwan.Dalam satu Iphone,terdapat ratusan part kecil yg gak mungkin semuanya 10 dolar,” komentar akun @GybrantR53927.
“$10 itu baru labor cost lho, ga termasuk harga komponen dan biaya pengembangan teknologi dll,” tambah akun @orionsama13.
Sedangkan netizen lainnya mencoba untuk menluruskan apa yang disampaikan oleh Gita.
“Point beliau adalah Intellectual Property, Royalty hasil design olah pikir product. Sama halnya di teknologi otomotif pun, jika hitung biaya produksi dalam negeri juga tidak mahal. Tapi pada harga jualnya ada intellectual property dan royalty yang tidak kecil,” tulis akun X@iprijatna.