Wiranto Cek Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SDN Sukasari 4 & 5 Tangerang, Tekankan Pentingnya Tingkatkan Kecerdasan Bangsa

Rabu 07-08-2024,15:14 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Wiranto mengunjungi SDN Sukasari 4 & 5 untuk mengecek secara langsung pelaksanaan makan bergizi gratis di Kota Tangerang.

Program ini telah memulai uji coba sejak tanggal 1 dan berakhir pada 9 Agustus 2024.

BACA JUGA:Banggar DPRD DKI Dorong Pemprov Anggarkan Program Makan Bergizi Gratis

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Rp15.000 Per Porsi, Bisa Dapat Ayam Ukuran Kecil di Warung Nasi

Dalam kunjungannya, Wiranto didampingi oleh perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Pj Gubernur Banten Al Muktabar, dan Pj Wali Kota Tangerang Nurdin, serta Ketua DPRD Provinsi Banten Andra Soni.

Program makan bergizi gratis ini, menurut Wiranto, sangat penting untuk menyiapkan generasi yang cerdas dan kompeten untuk Indonesia Emas 2045.

"Kalau generasi Z yang mendominasi dari jumlah usia produktif di Indonesia tidak cerdas, ini akan jadi malapetaka. Dari bonus demografi menjadi beban demografi," ungkap Wiranto kepada wartawan, 7 Agustus 2024.

Hal ini menjadi consent Presiden Joko Widodo serta Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk terus menerus menurunkan angka stunting.

BACA JUGA:Siap Jalankan Program Makan Bergizi Gratis, Gibran Sebut Akan Libatkan UMKM dan Orang Tua Murid

BACA JUGA:Gibran Uji Coba Makan Siang Gratis Seharga Rp15 Ribu, Sudah Dapat Capcay

"Angka stunting bisa turun kalau mendapatkan makanan ang bergizi, nutrisinya cukup, kualitas gizinya cukup, lalu mereka menjadi cerdas," paparnya.

Oleh karena itu, ia mengatakan, upaya tersebut melibatkan pemerintah mulai dari tingkat pusat maupun daerah.

"Para pendahulu kita mencanangkan bahwa visi pemerintah adalah mencerdaskan bangsa, dan menyejahterakan kehidupan umum, baru pemerintah ikut melaksanakan ketertiban dunia," imbuhnya.

Menurutnya, hal ini juga untuk mempertahankan Indonesia di tengah persaingan antarnegara yang semakin ketat.

"Ada suatu persaingan, bangsa yang akan menang bukan bangsa yang paling kuat, tetapi bangsa yang paling cepat. Cepat menangkap peluang yang tersedia," ujarnya.

Kategori :