Dalam peristiwa tersebut dikatakan bahwa setelah menembak, KKB kemudian membakar jasad Malcolm bersamaan dengan helikopter tersebut.
Brigjen Faizal menjelaskan bahwa peristiwa penembakan terjadi saat Glen dengan helikopternya membawa 4 penumpang ke Distrik Alama.
Adapun 4 penumpang yang dibawa Glen di antaranya tenaga kesehatan serta satu bayi dan satu anak dari Bandara Mozes Kilangin Timika.
BACA JUGA:Heru Budi Bantah 90 Persen Penyandang Disabilitas di Cakung Belum Terima Bansos
Akan tetapi menurut Amnesty International Indonesia membantah keterangan bahwa tubuh Malcolm dibakar.
Tidak hanya itu, Amnesty International Indonesia ajuga menunjukkan foto jenazah korban yang masih utuh begitupun helikopter yang tidak dibakar.
Usman Hadi yang merupakan Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hadi menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga korban dan berjanji akan mengusut tuntas kasus tersebut.
Sejauh ini, Amnesty International Indonesia telah mencatat ada sebanyak lima kasus penembakan terhadap pesawat sipil yang dilakukan kelompok bersenjata di Papua sejak Februari hingga Agustus 2024.