JAKARTA, DISWAY.ID - International Monetary Fund atau Dana Moneter Internasional menilai bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia terbilang kuat di tengah-tengah gejolak ekonomi global.
Pertumbuhan itu terutama di sektor ekonomi yang resilen dan inflasi yang tetap terjaga pada kisaran nilai yang sudah ditetapkan.
BACA JUGA:Saat 95 Negara Antre Jadi Pasien IMF, Menteri Bahlil Pamer Realisasi Investasi Indonesia!
Atas dasar ini, Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa mereka akan terus berusaha untuk memastikan bahwa kerangka dari kebijakan moneter, fiskal, dan keuangan akan selalu disusun dengah hati-hati demi memperkuat kestabilan ekonomi nasional.
"Bank Indonesia menyambut baik hasil asesmen IMF atas perekonomian Indonesia. Koordinasi kebijakan fiskal juga akan diperkuat demi menjaga stabilitas makro ekonomi," Ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan tertulisnya pada Jumat 9 Agustus 2024.
Selain itu, Erwin juga mengatakan bahwa proyeksi positif IMF sejalan dengan asesmen BI dalam memprediksi perekonomian nasional untuk tumbuh dengan baik ditengah-tengah ketidakstabilan ekonomi global.
BACA JUGA:Terancam BRICS, IMF Khawatirkan Dolar AS Dalam Bahaya
"Bank Indonesia akan selalu memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah untuk memitigasi ketidakpastian global dengan tetap menjaga independensi," Tegas Erwin.
Dalam laporannya, IMF memproyeksikan kinerja ekonomi Indonesia akan tetap tinggi, yaitu 5.0% dan 5.1% di tahun 2024 dan 2025, di tengah beberapa risiko yang perlu diwaspadai seperti volatilitas harga komoditas, perlambatan pertumbuhan negara mitra dagang utama, dan spillover akibat kondisi high-for-longer pada keuangan global.
IMF memberikan rekomendasi untuk mempertahankan kehati-hatian kebijakan fiskal, mengapresiasi stance kebijakan moneter Indonesia, melanjutkan reformasi untuk melindungi ketahanan sektor keuangan dan mendukung pendalaman pasar keuangan, serta menjembatani kesenjangan struktural untuk mencapai potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dan inklusif untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.