Ibu Banting Anak di Jagakarsa Dirawat, Keluarga Mengeluhkan Penanganan Rumah Sakit

Jumat 09-08-2024,14:20 WIB
Reporter : Fajar Ilman
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Seorang ibu rumah tangga berinisial TY (35) tega membanting anak kandungnya yang berusia 1 tahun 6 bulan hingga meninggal dunia.

Peristiwa tragis ini terjadi pada tanggal 4 Agustus 2024, sekitar pukul 16.30 WIB di teras rumah mereka, di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.

BACA JUGA:Begini Kesaksian Orang Dekat Ibu yang Tega Banting Anaknya Hingga Tewas di Jagakarsa

BACA JUGA:Ini Kronologi Detik-Detik Mertua Temukan Anak Tewas Dibanting Ibu Kandungnya

Korban tewas keesokan harinya setelah menjalani perawatan sehari di rumah sakit.

Kerabat korban, Andrea (47), menceritakan bahwa saat kejadian, anak tersebut sempat dibawa ke beberapa rumah sakit.

"Pas kejadian di lempar ke luar sekitar menjelang magrib, kita sempat ke rumah sakit. Pertama kita bawa ke Rumah Sakit Aulia, tidak diterima, lalu ke Rumah Sakit Andika. Akhirnya ada yang menyarankan ke Rumah Sakit Tugu Ibu di Beji, Depok," katanya kepada wartawan, Jumat, 9 Agustus 2024.

Andrea juga mengeluhkan penanganan medis yang diterima. Pasalnya, sesampai dirumah sakit, pihaknya dimintai uang 3 juta diawal dan bertambah menjadi 20 juta di esokan harinya.

"Setelah sampai sana, sekitar jam 9 setengah 10 lah, sampai sana. UGD diperiksa dulu, terus kan saya juga namanya anak, kita minta ditindak. Ternyata tidak ada tindakan, dia pertama minta 3 juta bisa kita tindak, udah gitu, besoknya periksa periksa lagi diangka 20 juta," paparnya.

BACA JUGA:Keluarga dari Ibu yang Tega Banting Anak Tolak Autopsi, Suaminya Juga Kena Kasus Penggelapan

"Dia minta angka segitu, karena ada retak di belakang otaknnya, agak berat. Tapi maksud saya coba ditindak dulu, kalau masalah uang," sambungnya.

Andrea menambahkan bahwa meskipun BPJS kesehatan tidak bisa digunakan untuk kasus kekerasan, keluarga tetap mencari solusi. Sayang, usaha tersebut tidak membuahkan hasil dan korban meninggal pada sore hari.

"Ini uang tidak ada, ya gimana ya kita tetap mencari solusi, sampai tengah hari jam 12 masih kita tindakin masih engga bisa bisa juga. Malah kita dioper, sampai menjelang sore jam 4 almarhum sudah tidak ada nyawannya," pungkasnya.

Kategori :