JAKARTA, DISWAY.ID -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) peringati potensi gempa dari dua megathrust di Indonesia yang sudah lama tak melepaskan energi besarnya.
Hal itu disampaikan usai gempa besar dengan kekuatan 7,1 Magnitudo melanda Jepang, yang bersumber dari Megathrust Nankai, Jumat, 8 Agustus 2024.
Gempa yang sudah diprediksi ini menimbulkan tsunami dengan tinggi kurang dari setengah meter di Pantai Miyazaki, Jepang.
BACA JUGA:Hati-hati! BMKG Ungkap 23 Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Ada Jakarta Hingga Papua
"Akhirnya terkonfirmasi, memang tsunami terjadi di Pantai Miyazaki Jepang dengan ketinggian 31 cm dan tidak merusak," pungkas keterangan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Sebagai informasi, megathrust ini merupakan pertemuan antar lempeng tektonik bumi yang berpotensi menimbulkan gempa dengan kekuatan besar hingga memicu tsunami.
Menurut Daryono, megathrust nankai yang terjadi di Jepang termasuk salah satu zona seismic gap atau zona sumber gempa potensial namun belum terjadi gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan tahun terakhir.
Zona ini ini diduga sedang mengalami proses akumulasi medan tegangan atau stress kerak bumi.
BACA JUGA:BMKG Ungkap 5 Wilayah Indonesia yang Masih 'Basah' Meski Masuk Puncak Musim Kemarau
BACA JUGA:Prediksi BMKG Terkait Datangnya La Nina Berubah, Cukup Mengkhawatirkan, Hati-hati
Indonesia Berpotensi Diguncang Gempa Megathrust
Selain itu, Daryono menyebut Megathrust Nankai sama persis dengan megathrust di Indonesia yang sudah lama tak melepaskan energinya.
Para ilmuwan merasakan Megathrust Nankai senasib dengan Seismic Gap Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Siberut (M8,9).
"Gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata tinggal menunggu waktu karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar," ungkap Daryono.