JAKARTA, DISWAY.ID -- Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) meminta masyarakat siap siaga karena bencana besar gempa "Megathrust" jadi momok saat ini.
Hal ini dijelaskan oleh Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BKG Daryono.
Ia menyebut ada kekhawatiran di antara ilmuwan Indonesia mengenai seismic gap Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.
BACA JUGA:Frenkie de Jong Reuni Bersama Ten Hag di Manchester United, Barcelona Tetapkan Harga Rp 1,1 Triliun
BACA JUGA:Terungkap! Ini Alasan Edward Akbar Belum Mau Kembalikan Mobil kepada Kimberly Ryder
Sebagaimana diketahui seismic gap merupakan kawasan yang berada di sepanjang batas lempeng aktif.
Wilayah ini lebih dari 30 tahun belum pernah mengalami gempa. Namun Daryono mengatakan sudah satusan tahun dua segmen ini belum pernah terjadi gempa besar.
Ilustrasi. Gempa besar selama ratusan tahun akibat Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentai-Siberut belum terjadi. Tapi kata BMKG hanya tinggal tunggu waktu-chandlervid85/Freepik-
Hanya saja BMKG dapat memperkirakan bencana gempa besar tengah mengintai Indonesia. Khususnya di pesisir Selat Sunda dan Mentawai.
Pasalnya Megathrust Selat Sunda dapat memicu terjadinya gempa dahsyat berkekuatan Magnitudo 8,7 dan Megathrust Mentawai-Siberut Magnitudo 8,9.
BACA JUGA:Kemenkes Pastikan Kualitas PPDS Hospital Based Setara Internasional
BACA JUGA:Merosotnya Harga CPO Berdampak pada Kesejahteraan Petani, Ini Solusinya
Skala yang sangat besar untuk sebuah bencana alam gempa bumi. Daryono menyebut masalah ini hanya soal waktu saja.
"Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata tinggal menunggu waktu.
"Karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar," paparnya melalui keterangan resmi, Ahad, 11 Agustus 2024.