BACA JUGA:Awas! BMKG Peringati Gempa di 2 Megathrust Indonesia, Berpotensi Tsunami?
Untuk bukti terjadinya tsunami di Selatan Jawa bisa ditemukan lewat katalog tsunami Indonesia yang dirilis oleh BMKG.
Lebih lanjut, menurut Kementerin Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut jika zona megathrust adalah sumber gempa di zona subduksi lempeng yang mempunyai kedangkalan kurang dari 50 km.
Akhirnya zona tersebut dianalogikan sebagai patahan naik yang besar dan disebut dengan zona megathrust.
Dari catatan katalog gempa bumi dari PVBMG (Pusat Volkanologi Mitigasi Bencana Geologi), ada 11 rentetan peristiwa tsunami yang dipicu oleh gempa bumi di Selatan Jawa, antara lain:
- Tsunami Banyuwangi pada 1818
- Tsunami Bantul pada 1840
BACA JUGA:Gempa Jepang Mengerikan, Kemlu Ungkap Nasib WNI di Sana
- Tsunami Tulungagung pada 1859
- Tsunami Kebumen pada 1904
- Tsunami Jember pada 1921
- Tsunami Pangandaran pada 1921
- Tsunami Banyuwangi pada 1925
- Tsunami Purworejo pada 1957
BACA JUGA:Jakarta Akan Lumpuh Akibat Gempa Besar Megathrust? Kepala BMKG Klarifikasi: Itu Adalah Rekaman...
- Tsunami Banyuwangi pada 1994
- Tsunami Pangandaran pada 2006
- Tsunami Jawa Barat Selatan pada 2009
Gempa Megathrust Mentawai-Siberut
Selain Selat Sunda, megathrust di wilayah Sumatera pernah menyebabkan gempa besar dengan kekuatan M 8,5 di Nias tahun 1994.
Kemudian, pada tahun 2000 juga terjadi gempa dengan kekuatan M7,9 di Lampung Bengkulu.
Yang terparah, di tahun 2004 ada gempa melanda aceh dengan berkekuatan M9,3 dan Bengkulu sekitar M 8,7.
Tak sampai situ, megathrust Mentawai-Siberut pernah juga menyebabkan gempa dengan kekuatan M 7,3 yang melanda Kepulauan Mentawai pada tahun 2023 lalu.
Gempa tersebut, menurut Daryono adalah rangkaian gempa yang sudah diprediksi oleh para ilmuwan.
“Karena memang hanya di segmen (zona megathrust segmen Mentawai-Siberut) ini yang energi (gempa bumi) terkonsentrasi dan belum release (muncul) di bagian Sumatera," ungkap Daryono.
Daryono mengungkap jika gempa paling besar yang dipicu oleh megathrust Mentawai-Siberut telah terjadi sejak tahun 1700-an, tepatnya pada 10 Februari 1797.