“Dalam 1 tahun pertama beroperasi, Beam Mobility berhasil menekan emisi CO2 sebesar 238 ton, dengan sekitar 3.000 armada Beam Rover yang saat ini beroperasi di berbagai lokasi, memberikan kebebasan layanan transportasi ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia dan berupaya untuk hadir di lebih banyak lagi kota, maupun area-area pendidikan, perumahan lainnya di Indonesia,” tutur Ricky.
“Selain layanan konvensional, Beam Mobility juga memiliki layanan Beam subscriber maupun Beam solo dimana pengguna dapat langsung dengan mudah mengakses armada kami,” imbuhnya.
Layanan Beam Mobility
Seluruh armada Beam Mobility sudah dilengkapi dengan teknologi IoT canggih yang disebut Geofence.
Teknologi ini memungkinkan Beam Mobility untuk memonitor kondisi kendaraan secara real-time, memberi batasan untuk wilayah ataupun area yang bisa dilewati oleh setiap pengendara e-bike Beam, serta secara otomatis dapat mendeteksi jika terdapat permasalahan pada kendaraan Beam.
BACA JUGA:AISMOLI Gelar EV Race 2024, Balap Konversi Motor Listrik di Sirkuit Sentul
Teknologi Geofence juga digunakan untuk mendeteksi ketika armada membutuhkan pergantian baterai.
Armada Beam Mobility memiliki kecepatan yang dibatasi maksimal 25km/jam. Beam Mobility memastikan armadanya dapat diakses oleh penggunanya, setiap armada dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan petunjuk keselamatan dalam berkendara.
Selain itu sebagai upaya untuk pengenalan armada Beam Mobility kepada masyarakat lebih dalam, terdapat program pelatihan armada secara cuma-cuma yang disebut Beam Safe Academy.
Dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia, Beam Mobility juga akan memberikan promo khusus di setiap wilayah Dimana kami beroperasi guna mengajak partisipasi Masyarakat untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
“Kami mengundang seluruh masyarakat untuk bergabung bersama kami dalam merayakan kemerdekaan dengan cara yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab,” pungkas Ricky.