Kaget Pilihan

Kamis 15-08-2024,04:00 WIB
Oleh: Dahlan Iskan

BAGAIMANA cara menyikapi perkembangan yang terjadi di tubuh Golkar yang begitu dahsyat sekarang ini?

Pilihan 1: Prihatin.

Ini adalah pilihan di kalangan masyarakat yang menjunjung tinggi moralitas. Mereka prihatin bagaimana moralitas politik tercampakkan begitu nyata.

Pilihan 2: Cuek.

Ini adalah peristiwa di dalam internal Golkar. Tidak semua orang terlibat di Golkar. Sebagian besar kita bukan Golkar. Maka mayoritas merasa tidak terpanggil untuk menegakkan moralitas di rumah tangga orang lain.

Pilihan 3: Apatis.

Politik ya begitu. Sudah biasa. Hoping ciak kuping. Saling serobot kursi. Serobot suara. Jegal-menjegal. Tipu menipu. Etika? Gombal. Partai yang paling ideologis pun membuat Anies Baswedan limbung. Apalagi partai yang memang sudah terbiasa pragmatis.

Pilihan 4: Iri-Dengki.

Ini pilihan orang yang kalah. Tersisih. Golongan ini merasa terlibat dalam pertarungan tapi kalah. Bisa kalah karena kurang nekat, kurang menjilat, kurang sogok, kurang edan, dan kurang uang. Jumlahnya tidak banyak tapi terbaca. Apa pun alasannya, yang jelas mereka kalah dalam pertarungan.

Pilihan 5: Wait and See.

Ini datang dari kelompok yang bukan aliran optimistis tapi masih memiliki sedikit hope. Mereka percaya Gusti Allah mboten sare. Tuhan tidak tidur. Siapa tahu masih akan lahir kebaikan.

Pilihan 6: Tebak-tebak.

Mereka bertanya-tanya apa motif sebenarnya dari rangkaian peristiwa itu: apakah bermotif kepentingan kekuasaan semata atau ada motif kepentingan ideologis kenegaraan.

Misalkan motifnya semata untuk kepentingan kekuasaan. Di situ ada unsur harga diri, pengamanan diri, nepotisme, membangun oligarki, dan seterusnya.

Kalau motifnya ideologis kenegaraan di situ ada unsur misi kelangsungan pembangunan, stabilitas keamanan, kemajuan negara.

Bisa saja aslinya motif kekuasaan semata lalu dibungkus ideologis kenegaraan. Bisa juga memang benar-benar demi stabilitas jangka panjang.

Golkar adalah partai tengah yang pernah berkuasa lebih 30 tahun.

Kredo kenegaraannya adalah: trilogi pembangunan. Lalu: akselerasi pembangunan untuk bisa tinggal landas menuju kemakmuran negara.

Bagi yang punya aliran ideologis kenegaraan seperti ini etika bukan nomor satu. Dalam proses pencapaiannya, kalau harus ada yang jadi korban itu konsekuensi biasa. Di mata mereka menguatnya ideologi kanan dan kiri itu ancaman.

Anda termasuk pilihan yang nomor berapa? Atau punya pilihan sikap sendiri? ( Dahlan Iskan)

Komentar  Dahlan Iskan di  Disway Edisi 14 Agustus 2024: Kaget Melongo

Iqbal

Seingat saya Airlangga Hartarto, Bamsoet & Bahlil adalah alumni HMI. . itu saja Salam hormat dari Lombok (Iqbal)

Jokosp Sp

Karena usahanya mau menjinakkan banteng beberapa waktu lalu tidak berhasil, maka usahanya coba menjinakkan psi.... berhasil. Cuma tidak ada dukungan rakyat kecil. Usaha terakhirnya di waktu yang sudah mendekati finis ya merobohkan pohon beringin yang rimbun dan kuat akarnya itu, kebetulan ada momen, dan bisa diatur-atur dengan sedikit tekanan karena mumpung masih banyak kekuatan yang bisa dipakainya, Sepertinya berhasil....sang anak akan jadi "putra mahkota".

djokoLodang

-o-- KULON PROGO Suami istri dari Garut sedang berkendara melewati area dekat Yogya, dalam perjalanan ke Surabaya. Sengaja lewat jalur selatan menikamti pemandangan alam. Selang beberapa lama, jelaslah bahwa mereka telah mengambil jalan yang salah dan tersesat. Sang istri memeriksa peta jalan tetapi tidak dapat menemukan di mana mereka berada. Mereka meneruskan menyusuri jalan pedesaan dan melihat seorang petani berdiri di pinggir jalan. "Saya akan turun dan bertanya padanya," kata sang suami. Dia keluar dari mobil dan bertanya kepada petani itu. "Rupanya kami telah mengambil jalan yang salah. Bisakah Anda memberi tahu di mana kami berada?" "Kulonprogo! ... Kulonprogo!!...," jawab petani itu. Suami kembali ke mobil. "Nah, di mana kita?" tanya istri. "Saya tidak tahu. Dia tidak bisa bahasa Indonesia," jawab sang suami. "Dia bilang kulon atau kulo...apa itu tadi... Kalau kulon, barat, ... kita kan datang dari barat...masak balik ke barat lagi ... Kalau kulo --saya, ...entah apalagi maksudnya?" --jL-

djokoLodang

-o-- BAHENOL NERKOM Bobby, seorang duda berusia 65 tahun yang sangat kaya, datang ke Country Club bersama seorang gadis bahenol nerkom berusia 25 tahun yang sangat cantik. Gadis bahenol nerkom yang membuat semua orang terkesima karena daya tarik dan pesona gadis muda belia yang sedang ranum-ranumnya. Dia menggelayut erat pada lengan Bobby dan mendengarkan setiap kata-katanya dengan penuh perhatian, serta melayani semua kebutuhannya. Semua teman Bobby di klub itu tercengang. Mereka menariknya ke sudut ruangan dan bertanya. “Bob, bagaimana kamu bisa mendapatkan pacar yang hebat itu?” Jawab Bobby. “Pacar? Dia istriku!” Mereka terpana, dan terus bertanya. “Lalu, bagaimana kamu bisa membujuknya agar mau menikah denganmu?” Bobby berkata: “Aku berbohong tentang usiaku.” Teman-temannya berseru: “Apa? ! Kamu bilang padanya kamu baru berusia 50 tahun?” Bobby tersenyum dan berkata: “Tidak, aku bilang padanya usiaku 94 tahun." --jL-

herry isnurdono

Bahlil rumornya mengantikan AH sebagai Ketum Golkar. Berarti kalau kata Bambang Pacul, ini baru Korea Ketum PG. Sepak terjang Bahlil menjadi Meninvest/Kepala BKPM tidak kaleng2. Target yg ditetapkan Jokowi, terlewati. Thomas Lembong, menteri sebelumnya yg lulusan Harvard, menyerah. Tidak berhasil mencapai target. NU dan Muhammadiyah aja bersedia menerima hibah hak kelola tambang. Itu dijaman Bahlil. NU dan Muhammadiyah, 2 ormas Islam yg punya anggota jutaan di Indonesia. Bahlil ini rumornya jadi Mentri di Kabinet PS & GR. Endorse Jokowi. Satu2nya Menteri, Bahlil juga yg memperjuangkan kenaikan Tunjangan Kinerja (Tukin) di Kementriannya. Coba tanya ASN/PNS di Kementrian lain, mana ada Korea2 yg bela mati2 an utk kesejahteraan anak buah. Bahlil yg langsung 'nodong Jokowi, dipembukaan Rakernas Kemeninvest/BKPM yg dihadiri pada Menteri, Gub./Walkot/Bupati se Indonnesia. Tetapi syarat Ketum Golkar, jelas2 punya logistik. Juga didukung DPD2 seluruh Indonesia. Tidak kalah penting akses politik ke RI 1. Bahlil jelas pasang badan utk Jokowi. Usulan 3 periode utk Jokowi, Bahlil lantang mengusulkan. Akses ke PS Presiden Terpilih, tidak perlu ditanyakan. Diacara debat capres 2024, dikursi tim capres paslon no. 2, ada Bahlil dan ET yg jadi tim hore PS. Penasehat debat utk Gibran, itu Bahlil juga. Jangan lupa sebentar lagi Bahlil ini mau maju ujian S3 di UI Jakarta. Tidak kaleng2 Korea satu ini. Rata politisi yg selesai S3 itu di luar UI/UGM. Kebanyakan dari Unpad (Bandung).

Ahmed Nurjubaedi

Saya jadi teringat dengan kisah Hideyoshi, sang Taiko yg akhirnya menjadi penguasa yg berhasil menyatukan Jepang setelah keruntuhan era keshogunan. Merintis karir dari posisi pengambil sandal Oda Nobunaga, penguasa Owari yg berpengaruh, Hideyoshi perlahan menjadi pengurus kuda, pemimpin regu pasukan, pengelola rumah tangga, penasehat utama Nobunaga, hingga akhirnya menjadi suksesor Nobunaga ketika sang penguasa Owari terbunuh. Hideyoshi sangat disegani dan ditakuti oleh kawan dan lawan politiknya karena kecerdasan, taktik, strategi, dan keberaniannya. Atau per satu penguasa-penguasa di seantero Jepang ia taklukkan dengan negoisasi ataupun intimidasi, nyaris tanpa perang. Berikut adalah fragmen yg menggambarkan Hideyoshi sebagaimana tertulis di novel Taiko yg ditulis Eiji Yoshikawa: Bagaimana jika seekor burung tidak mau berkicau? Nobunaga menjawab, "Bunuh saja". Hideyoshi menjawab, "Buat burung itu ingin berkicau". Ieyasu menjawab, " Tunggu. " Dan Hideyoshi lah yg mampu menyatukan kembali Jepang setelah 120 tahun tercerai-berai.

Mirza Mirwan

Bahlil Lahadila didukung 34 DPD. Itu kata berita. Meski tak disebut secara eksplisit, kayaknya itu DPD provinsi. Tapi pemilik suara terbanyak dalam munas (juga munaslub) Partai Golkar adalah DPD Kabupaten/Kota yang jumlahnya 514 suara. Jadi kalau ada calon ketua umum lain, apalagi kalau sekelas Bambang Soesatyo yang Ketua MPR dan pernah menjadi Ketua DPR, yang juga waketum DPP Golkar, belum tentu Bahlil yang terpilih. Ada suara yang mengatakan bahwa Bahlil tak memenuhi syarat sebagai calon ketua umum, karena tak pernah masuk dalam kepengurusan DPP Golkar. Orang tersebut mungkin bukan kader Golkar, atau kader Golkar tapi tak pernah membaca AD/ART Golkar. Dalam ART Golkar (kalau tak salah ingat pasal 12) disebutkan bahwa syarat menjadi ketua umum harus pernah menjadi pengurus DPP atau DPD I, atau organisasi pendiri Golkar, selama satu periode. Walau belum pernah menjadi pengurus DPP, Bahlil pernah menjadi pengurus DPD I Papua sebagai bendahara di zaman Aburizal Bakri sebagai Ketum DPP. Golkar. Jadi Bahlil memenuhi syarat. Soal mengubah AD/ART, itu sudah biasa dalam parpol. Juga ormas. Jadi tak usah heran. Bahkan keputusan besar bisa diambil hanya lewat rapim, kok. Di PDI-P, misalnya, kepengurusan DPP 2019-2024 diperpanjang hingga 2025. Ganjar Pranowo yang gagal jadi presiden tiba-tiba menjadi Ketua DPP, bidang pemerintahan dan otonomi daerah. Siapa pun yang nantinya jadi Ketum Golkar, tak ada pengaruhnya buat saya, kok.

DeniK

Lima puluh satu Pohon beringin ternyata sudah lapuk. Ke bawah tak berakar,ke atas tak perpucuk. Tak punya Marwah. Sekali tebang oleh tukang kayu langsung tumbang.

Alex Ping

Membaca judul CHD hari ini kok saya merasa Pak DI jadi lebay, kok kayak ga tau nyemplung di dunia politik aja. Yang membuat kaget dan melongo itu harusnya keputusan hakim yang memvonis bebas ronald tanur. Bagaimana mungkin para hakim itu punya keberanian seperti itu, sedangkan disaat kejadian, video buktinya sudah banyak beredar di media sosial. Sungguh tidak bisa dipahami.

Marjan Marjan

Sebesar-besar pohon bisa ditumbangkan oleh tukang kayu. Papatah Sunda: Nu gagah eleh ku nu rongkah. Nasehat ayah saya, dulu, sewaktu saya aktif di organisasi pengkaderan Golkar: "Kalau mau terjun ke politik harus siap digantung atau ditembak"

Muh Nursalim

Dudu sanak dudu kadang, yen mati melu kelangan. Saya bukan dari keluarga golkar, juga belum pernah nyoblos golkar tetapi bila ia diambil alih oleh orang yang tidak berhak rasanya ikut kehilangan.

Yellow Bean

Eyang ku juga pernah jadi ketua umum Golkar lho. Tapi tidak perlu merasa di tumbangkan. Karena rotasi dalam organisasi atau pun jabatan adalah hal biasa. Apalagi Pak Airlangga juga sudah cukup lama memimpin. Ambillah setiap kebaikan dari orang yang anda kenal. Maka damailah hidup kita Aamiin

Warung Faiz

Di Netflix ada film series politik cukup bagus,judulnya "Designeted Survival" Menceritakan bahwa ketika pidato kenegaraan ada satu anggota kabinet dibawa ke lokasi rahasia jika terjadi penyerangan fatal pd pemerintahan dan akan otomatis jd presiden apabila itu terjadi.. Sang menteri yg tak menyangka akan terjadi serangan,akhirnya di jadikan presiden.... Rupanya penunjukan beliau sebagaipresiden ternyata sdh ada yg mengatur_by design.. Sebenarnya penunjukan bukan karena kompetensi,dia dipilih justru karena dialah anggota kabinet paling lemah,sehingga nantinya ketika jd presiden gampang diatur.. Seiring waktu ternyata sang presiden di kelilingi dan dibantu orang2 yg mumpuni.. Paham tentang politik,tahu cara bermain.. Presiden sadar kalo begitu banyaknya orang yg ingin memanfaatkannya_Perlahan2 dia bangun timnya sendiri yg kuat,tanpa campur tangan yg lain_Dan dgn tim yg solid_Presiden akhirnya terpilih kembali pd periode berikutnya..

Rihlatul Ulfa

Menebang pohon beringin jika dalam sebuah tradisi, itu cukup sakral, karena biasanya disebut pohon yang dihuni oleh makhluk-makhluk astral. Biasanya tidak semua orang bisa menebang pohon beringin, harus ada spesifikasi khusus, berapa lama pengalamannya dalam menebang pohon, jiwanya katanya harus lebih kuat dari kekuatan makhluk-makhluk astral dipohon beringin tersebut. Penembangnya juga, biasanya harus berkomat-kamit, agar tidak diserang oleh penghuni pohon beringin tersebut. Ternyata pohon beringin asli lebih sulit untuk ditebang.

Jokosp Sp

AH tiba-tiba agag deg degan juga gemetar. Sebagai Pak Mentri dipanggil Boss besarnya menghadap tidak seperti biasanya. AH : ada apa boss kok tiba-tiba memanggil saya?. Boss : ya kan dah biasa sebagai atasan memanggil bawahan, itu juga kewajiban dan bagian dari pekerjaan. AH : ada yang penting boss?. Boss : ya jelas ada yang penting. Kalau tidak ada yang penting kenapa aku harus panggil pembantuku. AH semakin dag dig dig serrrrrr. AH : intinya boss?. Boss : ini di atas mejaku ada masuk dua laporan. Pertama laporan eksport minyak goreng. Yang ke dua tentang eksport nikel. Detail penyimpangan dan nilai kerugian negara ada tertulis jelas, juga sangsi pidananya. AH semakin gelisah, keringat sejagung-jagung jatuh tanpa disadarinya, pantat terasa duduk di atas perapian. Tiba-tiba AH : boss saya ngikut apa yang diinginkan boss, yang penting saya tidak masuk pengadilan dan masuk hotel prodeo. Boss : oke saya bisa atur, namun ada konskwensinya. AH : saya nu.. nu... nurut boss saja ( gagap ). Boss : kamu mengundurkan diri dari ketua golkar ! ! ! ! !. AH : apa boss...... Boss : tadi kamu katanya apa kata boss. AH : iya boss. Boss : aku kasih keringanan, mentri tetap kamu jabat. Tapi ketua golkar harus kamu mundur. AH : baiklah boss. Boss : aku kasih waktu 3 hari ini clear. AH : ya boss. Boss : atur yang jadi PLT dan segera lakukan munaslub. Atur orangku kamu jadikan di situ, ini saya kasih nama-namanya. AH : ya boss. Boss : oke pertemuan selesai, silahkan atur. Jangan banyak ngomong.

yea aina

"Kutitipkan bangsa dan negeri ini kepadamu!" ungkap Bung Karno. Tentu pesan tersebut ditujukan kepada kita semua, karena Bung Karno dikenal sebagai bapak bangsa yang mewariskan bangsa dan negeri kepada semua anak negeri ini. Tanpa kecuali. Berdasar pesan tersirat berbagai peristiwa politik akhir-akhir ini, mungkin pesan si bapak infrastruktur kepada anak-anaknya. "Kuwariskan kekuasaan dan jabatan ini kepada kalian semua. Pertahankan!".

djokoLodang

-o-- SAYANG ISTRI Dalam perjalanan ke luar kota, sepasang suami istri mampir di restoran untuk makan siang. Usai makan, mereka kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan. Setelah mengemudi selama duapuluh menit, suami baru menyadari bahwa kacamatanya tertinggal di meja restoran. Berikut buku notes kecil serta pulpen kesayangannya. Dia memberi tahu istri, dan mereka harus berkendara cukup jauh sebelum dapat menemukan belokan untuk berputar balik. Dalam perjalanan kembali ke restoran untuk mengambil kacamata suami, istri berubah menjadi wanita pemarah yang sesungguhnya. Dia mengomel, mengeluh, dan memarahi suaminyi tanpa henti. Merasa bersalah, suami diam saja. Akhirnya, suami merasa lega saat tiba kembali di restoran. Dia segera keluar dari mobil dan bergegas melangkah. Tepat saat dia tiba di pintu masuk, istri menurunkan kaca mobil dan berteriak, “Sampai di sana sekalian ambilkan topi, manset, dan sarung-tanganku.” --jL-

Liam Then

"Kepala banteng tak lagi geleng-geleng karena tak punya leher" Dalam hati saya ; "emangn!! Badan banteng itu sudah berpuluh tahun terkubur, hanya nampak kepalanya saja. Kepala Banteng lupa, tanpa badan yang kuat , bagaimana bisa dulu ia tumbangkan pohon besar itu?" Banteng itu, seperti mengulang sejarah pohon besar yang di tumbangkannya. Lain lagi dengan ribut pohon beringin sekarang, disangkut pautkan dengan kuatnya dan mahirnya tukang kayu ceking. Memori banyak orang lupa, tukang kayu ceking ini, ndak ada seupilnya penguasa Beringin tempo dulu. Banyak yang ribut, khawatir, haraplah maklum, itu trauma masa lalu. Jika benar isu tentang tukang kayu, alih-alih salahkan tukang kayu, bagaimana kalau pakai sudut pandang yang lebih segar , ada banyak misalnya : maen kartu gaplek, tidak dipegang dengan baik, sehingga kartunya keintip lawan, walhasil sepanjang permainan, selalu tercucuk hidung. Misalnya lagi, tukang kayu sebenarnya sudah tiwikrama,jadi mutant politik, dalam dunia fiksi, mutant adalah spesies yang istimewa, punya kelebihan diatas rata-rata. Ibarat orang pikir satu langkah kedepan, dianya sudah mikir didepan nanti mau langkah kemana. Tapi sehebat-hebatnya tukang kayu zaman sekarang, masih belum apa-apalah dengan yang tempo dulu. Yang bikin seisi negara trauma karenanya. Tukang kayu sekarang sungguh belum apa-apanya dibanding yang zaman dulu. Yang dulu itu sampai dibikinin lagu, teleponnya kelar pemilu, selalu ditunggu-tunggu, karena dulu tak ada hengpon.

Achmad Faisol

hasil pileg dpr 2019: 1. pdip: 27.503.961 (19,33%) 2. gerindra: 17.596.839 (12,57%) 3. golkar: 17.229.789 (12,31%) hasil pileg dpr 2024: 1. pdip: 25.387.279 (16,72%) 2. golkar: 23.208.654 (15,28%) 3. gerindra: 20.071.708 (13,22%) anomali, kok capres dari gerindra, tetapi yang dapat untung besar di 2024 malah golkar...? apa iya murni hasil usaha golkar sendiri...

Kategori :

Terkait

Kamis 15-08-2024,04:00 WIB

Kaget Pilihan