Paul Scholes mengatakan ia kagum melihat betapa santainya Mainoo di lapangan dan merasa langit adalah batas bagi gelandang itu.
"Ketenangan itu tidak datang secepat yang saya rasakan pada Kobbie," kata Scholes.
BACA JUGA:Beraliansi Bersama Chelsea, Strasbourg Milik BlueCo Rekrut Trio Wonderkid
BACA JUGA:Update Transfer Pemain MU: Manuel Ugarte Ngebet Pindah, PSG Bisa Apa?
"Saya rasa itu datang lima atau enam tahun setelah karier saya dimulai. Itulah mengapa saya takjub. Dia sangat santai,” katanya.
Permainannya sangat mudah baginya, kata Paul Scholes, seperti puisi yang bergerak dengab ketenangan itu akan sangat penting sepanjang kariernya.
"Langit adalah batas bagi anak ini jika dia tetap menundukkan kepalanya. Dan dia tampak seperti tipe orang yang akan tetap tenang,” lanjutnya.
Kobbie Mainoo mencetak lima gol dalam 36 pertandingan Manchester United, sedangkan Scholes mencetak tiga gol dalam sembilan pertandingan di usia 19 tahun.
Tetapi yang terakhir menantang lini tengah yang kuat yang dipimpin oleh Roy Keane dan Paul Ince, alih-alih mencari tempat di tim yang tidak berfungsi karena cedera.
BACA JUGA:Victor atau Viktor? Ini Target Arsenal Memilih Penyerang Berikutnya
BACA JUGA:Manchester United Jadikan De Ligt Sebagai Bek Termahal Sepanjang Sejarah, Sesuai dengan Kualitasnya?
Paul Scholes dan Gerrard rata-rata mencetak kurang dari tiga gol kemenangan dalam satu musim, dan Lampard sedikit lebih dari itu.
Kobbie Mainoo, dengan dua gol musim lalu, di Wembley dan gol menakjubkan di Molineux pada masa tambahan waktu , telah mengawali musim dengan baik.
Ia juga mencetak satu gol melawan Liverpool, meskipun skor berakhir 2-2 setelah momen spesialnya di Stretford End.
Manchester United akan memulai musim 2024/2025 melawan Fulham pada 16 Agustus, Jumat.