Manchester United Kirim Bendera Merah atas Playmaker RB Leipzig: Ego Xavi Simons Sebesar Gajinya

Manchester United telah berpikir ulang mengenai tawaran musim panas untuk playmaker RB Leipzig Xavi Simons-Tangkapan Layar Instagram@xavisimons-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Manchester United telah berpikir ulang mengenai tawaran musim panas untuk playmaker RB Leipzig Xavi Simons.
Meski pemain internasional Belanda itu baru menyelesaikan kepindahan permanen ke klub Bundesliga pada bulan Januari setelah menghabiskan 18 bulan sebelumnya dengan status pinjaman dari PSG, langsung muncul rumor bahwa ia masih bisa pindah pada musim panas.
Leipzig menggelontorkan rekor klub sebesar 50 juta euro untuk Xavi Simons, dengan tujuan menguangkannya sekitar 70 euro juta selama jendela transfer berikutnya.
BACA JUGA:Liverpool Kebingungan Mohamed Salah Umumkan untuk Musim Depan, PSG atau Al-Hilal The Egyptian Messi?
BACA JUGA:Sir Jim Ratcliffe Sindir Pemain Manchester United: Main Jelek dan Gajinya Terlalu Tinggi
Selain minat dari Manchester United, ada laporan bahwa Liverpool dan Manchester City bisa saja melakukan pergerakan, namun tidak satu pun dari klub ini yang terkesan dengan tindakan pemain tersebut berdasarkan laporan yang dibuat oleh Sport Bild .
Sumber Jerman mengindikasikan bahwa Xavi Simons merupakan sumber kekesalan utama di ruang ganti dan ada kekhawatiran lebih lanjut bahwa ia tidak memberikan kontribusi yang cukup bagi tim.
Bahkan, diklaim bahwa ia bahkan merugikan Leipzig saat ini.
Sport Bild mengklaim dia memiliki ego yang paling tidak sebesar gajinya, yang merupakan yang terbesar dalam sejarah timnya karena nilainya diperkirakan mencapai 13 juta euro per tahun.
Namun, ini bukan satu-satunya masalah.
BACA JUGA:Fabrizio Romano Ungkap Pernyataan Mengejutkan Manchester United Pilih Osimhen dan Gyokeres
BACA JUGA:Garnacho Capai Kesepakatan Lisan Tinggalkan Manchester United, Kembali Gabung Atletico Madrid?
Leipzig menggerutu di balik layar bahwa Xavi Simons belum menjadi pemain andalan klub di luar lapangan.
Diklaim bahwa rombongan besarnya memiliki terlalu banyak kendali atas media dan peluang sponsor yang diikuti sang pemain, sementara manajemen klub yakin bahwa ia tidak cukup berusaha.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: