JAKARTA, DISWAY.ID -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mendorong pembangunan infrastruktur gas bumi dan memastikan pasokan gas bumi melalui pipa dengan harga yang kompetitif.
Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas mengatakan, BPH Migas terus mendukung pembangunan interkoneksi jaringan pipa gas bumi Cirebon-Semarang (tahap I dan II) yang tersambung dengan pipa ruas transmisi Gresik-Semarang.
Guna menyediakan dan menyalurkan energi gas bumi kepada industri dan masyarakat.
BACA JUGA:Hasto Sebut PDIP Terbuka Usung Anies Baswedan Asal Penuhi Syarat
"Upaya pemerintah dalam pendistribusian gas bumi melalui pipa pada era transisi energi, saat ini memberikan akses energi yang lebih mudah dan dengan harga yang kompetitif," kata Wahyudi.
Selain itu, Wahyudi melihat adanya nilai tambah, pasca peralihan sistem pengaliran gas bumi yang semula menggunakan Compressed Natural Gas, menjadi pipa yang tersambung pada ruas transmisi Cirebon Semarang Tahap I dan pasokan gas bumi berasal dari lapangan Jambaran Tiung Biru.
“Ini membantu investor di sektor industri dalam mengoperasikan kebutuhan mereka dan untuk meningkatkan pemerataan energi gas bumi kepada masyarakat di seluruh wilayah Jawa Tengah,” imbuhnya.
Di hari yang sama, BPH Migas juga mengunjungi Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, guna memastikan penyaluran gas bumi kepada seluruh konsumen industri berjalan dengan lancar.
Wahyudi menjelaskan bahwa manfaat dari penyaluran gas bumi juga dirasakan secara langsung konsumen yang berada di kawasan industri tersebut.
BACA JUGA:Pelaku Usaha Rental Mobil Rasakan Dampak Positif Pembangunan IKN Saat Momen HUT Ke-79 RI
BACA JUGA:Bursa Ketua Umum PKB, Adung Siap Lawan Cak Imin
"Selain menunjang produksi, penggunaan gas bumi juga tidak mengalami gangguan. Sehingga, pengoperasian perusahaan dapat berjalan dengan baik," imbuhnya.
Wahyudi menambahkan, dengan minimnya kendala yang dimulai dari pemasangan instalasi hingga penyaluran gas bumi melalui pipa ini, konsumen merasa lebih aman.
Jaringan pipa distribusi gas bumi yang dioperasikan oleh Badan Usaha (PT PGN) di Jawa Tengah saat ini, telah dimanfaatkan oleh Pembangkit Listrik Tambak Lorok, 32 sektor industri yang tersebar di Kawasan Industri Demak-Semarang.