JAKARTA, DISWAY.ID – Setelah sempat ditangkap di Paris, Pavel Durov pendiri Telegram dibebaskan pada Rabu 28 Agustus malam.
Sederet tuntutan di siapkan oleh pemerintah Prancis terhadap pendiri dan pemilik aplikasi pesan Telegram tersebut.
Pavel Durov yang berasal dari Rusia ditangkap setelah mendarat di Paris dengan jet pribadi pada hari Sabtu lalu.
Pendiri Telegram tersebut dituding menyediakan aplikasi dan memicu perdebatan antara kebebasan berbicara dan penegakan hukum.
BACA JUGA:Target Baru Chelsea Tomas Araujo, PFA Ingin Meledakkan Skuad The Blues
BACA JUGA:KPK Tak Wajibkan Kaesang Pangarep Lapor Sewa Jet Pribadi: Dia Bukan Penyelenggara Negara
Meskipun berasal dari Rusia, namun Durov merupakan warga negara di beberapa negara, mulai Prancis, Uni Emirat Arab dan negara kepulauan Karibia Saint Kitts serta Nevis.
Dorov ditangkap karena diduga tidak bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan kriminal dan dituding membantu serta bersekongkol dalam tindak pidana di aplikasi pengiriman pesannya.
Jaksa Paris Laure Beccuau mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seorang hakim investigasi menemukan ada alasan untuk menyelidiki Durov dan secara resmi mengajukan tuduhan untuk melakukan penangkapan.
BACA JUGA:Mantap! Ahmad Dhani Bilang Al El Dul Nikah Tahun Depan: Beda Bulan Aja
BACA JUGA:Isi Tuntutan Demo Ojol se-Jabodetabek Hari ini di Istana Merdeka hingga Kantor Gojek dan Grab
Adapun rentetan tuduhan Dorov mulai dari dugaan transaksi terlarang, gambar pelecehan seksual anak, perdagangan narkoba dan penipuan, serta penolakan untuk mengomunikasikan informasi kepada pihak berwenang, pencucian uang hingga menyediakan layanan kriptografi kepada penjahat.
"Hampir tidak ada tanggapan sama sekali" dari Telegram terhadap permintaan kerja sama dari pihak berwenang dalam kasus pidana tersebut kata Beccuau.
Sedangkan penyelidikan terhadap Durov telah dimulai sejak Februari 2024 lalu.
BACA JUGA:Atletico Madrid Gagal Tempel Barcelona, Hasil Lengkap Liga Spanyol 29 Agustus 2024