Indonesia Dilanda Inflasi Kesehatan Perusahaan Asuransi Kelimpungan

Jumat 30-08-2024,22:56 WIB
Reporter : Bianca Khairunnisa
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Dilansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS), angka harapan hidup manusia di Indonesia semakin lama semakin meningkat. 

Diketahui, angka harapan hidup manusia sudah mencapai angka 72,13 pada tahun 2023 lalu, setelah sebelumnya berada pada angka 71,85 di tahun 2022.

BACA JUGA:Inflasi Landa Dunia Kesehatan Indonesia, Perusahaan Asuransi Jiwa Terdampak, Apa Penyebabnya?

BACA JUGA:Pilkada Serentak 2024: Ada 48 Wilayah dengan Calon Tunggal, KPU Perpanjang Masa Pendaftaran

Namun, meningkatnya angka harapan hidup manusia di Indonesia tidak ayal juga menjadi penanda bahwa biaya kebutuhan sarana serta prasarana kesehatan akan semakin meningkat dari hari ke hari. 

Hal ini jugalah yang menyebabkan terjadinya inflasi kesehatan, terutama dari segi layanan kesehatan.

Bahkan menurut keterangan Ketua Bidang Literasi & Perlindungan Konsumen Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Freddy Thamrin, saat ini tidak sedikit perusahaan asuransi jiwa yang kelimpungan karena defisit ratio antara klaim dan premi yang diterima akibat inflasi kesehatan ini.

"Ini menandakan tekanan uang yang signifikan, inflasi medis membuat biaya obat dan rumah sakit ikut meningkat," ujar Freddy dalam keterangan tertulis resminya pada Jumat 30 Agustus 2024.

BACA JUGA:KPK Tetapkan 2 Tersangka Kasus Pembayaran Komisi PT Asuransi Jasindo

BACA JUGA:Asuransi Kecelakaan Gratis Bagi Pengendaraa Motor di Indonesia

Kendati begitu, Freddy menegaskan bahwa pihak AAJI akan senantiasa mencari solusi agar seluruh nasabah bisa mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik.

"Kalau klaim asuransi terus naik, maka perusahaan harus ubah strategi," pungkas Freddy.

Sementara itu menurut data riset yang dilakukan oleh Mercer Marsh Benefits (MMB) mengenai Health Trends 2024, skala global biaya kesehatan diproyeksikan akan tumbuh hingga 11,6  persen dan Asia sebesar 11,4 persen. 

Indonesia sendiri diprediksi akan mengalami peningkatan biaya layanan kesehatan hingga 13 persen atau di atas proyeksi tren biaya kesehatan global dan Asia.

BACA JUGA:Asuransi Jiwasraya Tumbang Setelah 100 Tahun Lebih Berdiri

Kategori :