Perum Bulog Dukung Inovasi dan Kolaborasi Boga untuk Para Wisausaha Perempuan

Sabtu 31-08-2024,06:07 WIB
Reporter : Ayu Novita
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID -- Perum Bulog mendukung terselenggaranya acara Indonesia Womanpreneur Conference (IWC) 2024 bertajuk Business Level Up.

Acara ini menjadi wadah penting bagi para pelaku bisnis perempuan untuk memperkuat potensi bisnis mereka di era modern, terutama untuk mereka yang berfokus khusus pada inovasi produk boga yang sesuai dengan tren pasar konsumen muda. 

Berdasarkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Indonesia, sebanyak 65 persen usaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kepemilikannya didominasi oleh perempuan dan 54 persen usaha kreatif juga dimiliki oleh perempuan.

BACA JUGA:Pencalonan Bupati Situbondo Karna Suswandi yang Berstatus Tersangka Tuai Kontroversi, Ini Respons KPK

BACA JUGA:Sunat Perempuan Resmi Dihapus, MUI Minta Istilah dalam PP Nomor 28 Tahun 2024 Dikaji Ulang

Direktur Transformasi an Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, Sonya Mamoriska Harahap mengatakan tantangan dalam berwirausaha pada saat ini adalah kompetisi,keadaan ekonomi, geopolitik, yang berpengaruh pada daya beli masyarakat.

Pentingnya inovasi industri pangan harus dulakukan untuk bisa menyesuaikan trend konsumen yang terus berkembang.

“Perum Bulog siap berkolaborasi dan bahkan menjadi mitra demi terciptanya ketahanan pangan sekaligus dengan kepiawaian dan pengalaman kami pada rantai pasok pangan, kiranya bisa membantu peningkatan usaha para wanita wirausaha,” tegas Sonya pada Jumat, 30 Agustus 2024 di Jakarta.

Kemudian, General Manager Perum Bulog, Topan Ruspayandi mengatakan bahwa konsumen muda lebih menyukai produk inovasi, sehat, dan mudah. Inovasi ini tidak hanya sebatas produk itu sendiri tapi juga mencakup cara penyajiannya.

BACA JUGA:Maju di Pilgub Jakarta, Rano Karno Ngaku Sudah Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR

BACA JUGA:Geledah Rumah Ratu Batu Bara di Surabaya, KPK Sita Dokumen

"Milenial dan Gen Z lebih responsif terhadap produk yang otentik, namun mereka juga menuntut transparansi dalam proses produksi serta keberlanjutan lingkungan,” jelasnya.

Saat ini, kata Topan, pelaku usaha dituntut untuk terus berinovasi baik dari bahan baku, proses produksi, hingga cara pemasaran produk mereka. 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Pemasaran dan Pengembangan Bisnis Direktorat Bisnis Perum Bulog, Bowo Kristiyono menjelaskan bahwa dalam memasarkan erbagai produk selain lewat pasar tradisional, saat ini perum bulog masuk ke retail modern maupun marketplace, termasuk mendirikan jejarung Rumah Pangan Kita (RPK).

"Rumah Pangan Kita merupakan inisiatif yang sangat penting dalam memperkuat distribusi pangan di Indonesia. Program ini tidak hanya mempermudah akses masyarakat terhadap bahan pangan berkualitas, tetapi juga mempermudah dan memberdayakan masyarakat untuk memiliki usaha dengan modal rendah untuk menjadi RPK," tutur Bowo.

Kategori :