JAKARTA, DISWAY.ID – Sesuai dengan laporan keuangan konsolidasian Perseroan hingga 30 Juni 2024, WIKA mencatatkan penjualan sebesar Rp7,53 Triliun.
Kontribusi utama penjualan tersebut berasal dari segmen Infrastruktur & Gedung serta Industri yang masing-masing sebesar lebih dari 30%, disusul dengan EPCC sebesar 16,5% dan Properti sebesar 18,3%.
BACA JUGA:Dua Skema Pembiayaan Baru Dukung Pembangunan Infrastruktur Nasional Diluncurkan Pemerintah
Upaya yang dilakukan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) melalui transformasi yang dilakukan yaitu keunggulan eksekusi proyek mulai menunjukkan hasil sesuai dengan rencana Perseroan.
Hal itu tercermin melalui kinerja operasi inti Perseroan yang menunjukkan peningkatan. Terlihat dari Gross Profit Margin (GPM) segmen Infrastruktur & Gedung serta EPCC sebesar 8,4% dan 9,9% pada Kuartal II 2024 meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 8,2% dan 7,9%.
“Perkuatan kinerja operasi WIKA dapat tercapai atas upaya Perseroan dalam menjalankan lean construction dan digitalisasi serta terus mengupayakan efisiensi operasi di seluruh proyek berjalan,” ucap Agung Budi Waskito (BW).
Perseroan juga berhasil mencatatkan penurunan piutang sebesar 15,3% dari posisi Rp8,40 Triliun pada tahun 2023 menjadi Rp7,11 Triliun pada kuartal II 2024. Hal ini sejalan dengan upaya serius Perseroan dalam menjalankan salah satu langkah 8 stream penyehatan yaitu percepatan penagihan piutang.
Berkaca pada Laporan Keuangan Kuartal II tahun 2024, Agung BW menyampaikan bahwa dukungan para stakeholders dan Pemerintah dalam upaya penyehatan keuangan Perseroan selama ini membuat Perseroan optimis untuk menjawab tantangan di masa mendatang.
BACA JUGA:Top! Infrastruktur Strategis Penghubung IKN-Balikpapan Pakai FABA PLN
Perseroan berupaya untuk selalu menjaga kepercayaan para stakeholders dan Pemerintah dengan menjalankan transformasi dan 8 stream penyehatan, serta menunjukkan kinerja yang unggul dalam mengeksekusi setiap pekerjaan.
“Perbaikan kinerja Perseroan juga terlihat dari rasio utang berbunga terhadap ekuitas (Gearing Ratio) dan Debt to Equity Ratio (DER) WIKA yang semakin baik, di mana tercatat sebesar 2,31 kali dan 3,23 kali pada kuartal II 2024 menurun dibandingkan posisi kuartal II 2023 yang sebesar 3,86 kali dan 5,89 kali. Hal ini diraih berkat dukungan seluruh stakeholders dan Pemerintah dalam memperkuat struktur permodalan Perseroan serta upaya Perseroan untuk terus fokus terhadap kas,” ungkap Agung BW.
BACA JUGA:PGN Integrasikan Pengelolaan Infrastruktur & Komoditas Gas, Jawab Kebutuhan Gas di Sektor Hilir
Kepercayaan yang diberikan oleh para project owner kepada WIKA juga terus terjaga, di mana Perseroan berhasil mendapatkan kontrak Pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis, Bali. Agung BW menegaskan bahwa langkah penyehatan dan perbaikan yang tengah dijalankan WIKA saat ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan demi mengakselerasi upaya Perseroan untuk mampu sustain dan bertumbuh dengan baik di masa mendatang.
WIKA Raih Kontrak Pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis