JAKARTA, DISWAY.ID-- Harga beras di sejumlah daerah mengalami kenaikan.
Hal ini berkaitan dengan berkurangnya tingkat produksi akibat kekeringan di sejumlah wilayah.
"Saat ini kering di beberapa daerah, khususnya bagian selatan khatulistiwa, walaupun Indonesia bagian utara la nina," tutur Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi ketika dihubungi pada Senin, 2 September 2024.
BACA JUGA:Berdayakan Petani, Bank Mandiri Hadirkan Fasilitas Pengolahan Beras
Badan Pusat Statistik (BPS) juga melaporkan bahwa harga beras bulan Agustus di tingkat grosir naik sebesar 0,21% dibanding bulan sebelumnya.
Sedangkan secara year-on-year, harga beras di grosiran naik sebesar 10,88% dibanding Agustus tahun lalu.
Begitu pula dengan tingkat eceran, harga beras bulan Agustus naik 0,31% dibanding bulan lalu dan secara year-on-year naik 11,56%.
BACA JUGA:Keunggulan Beras Lokal, Tak Kalah dengan Impor
Lebih lanjut, "Dalam historical trend produksi beras, kita semua harus bersama-sama siapkan stok untuk akhir tahun dan awal tahun. Di mana prediksi produksi akan di bawah konsumsi bulanan setara beras."
Terkait hal ini, Arief menjelaskan bahwa pihaknya Terus berupaya menjaga stabilitas, baik pasokan maupun harga Pangan Strategis, termasuk beras.
Dalam hal ini, ia mengatakan bahwa kementerian dan lembaga terkait sudah mempersiapkan cadangan pangan pemerintah.
BACA JUGA:Indonesia Diproyeksikan Swasembada Beras, Mentan Bandingkan dengan Era Soeharto
BACA JUGA:BMKG Sebut Gempa Gunungkidul Berasal dari Zona Megathrust Akibat Deformasi Batuan