JAKARTA, DISWAY.ID -- Hingga saat ini, segala upaya masih terus di dikerahkan dalam rangka menumpas angka pengangguran di Indonesia.
Salah satu upaya yang tengah diusahakan Pemerintah adalah dengan menyediakan program pendidikan vokasi.
Hal inilah yang saat ini tengah dilakukan oleh pihak Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
BACA JUGA:Menkumham Supratman Telah Tandatangani SK Kepengurusan PKB
Saat ini, Kemenperin secara konsisten menyelenggarakan program pendidikan vokasi yang link and match dengan industri sesuai dengan kebutuhan.
Program strategis ini telah berhasil mencetak sumber daya manusia (SDM) industri kompeten dan berdaya saing, yang akan menjadi bagian dari 149,38 juta total tenaga kerja di Indonesia (Survei Angkatan Kerja Nasional 2024).
"Seluruh lembaga pendidikan tersebut telah disiapkan dengan spesialisasi dan kompetensi yang spesifik agar lulusannya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mendalam," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya pada Rabu 4 September 2024.
Program pendidikan vokasi industri yang diselenggarakan oleh Kemenperin ini sendiri direalisasikan melalui unit pendidikan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, meliputi sembilan SMK, 11 politeknik, dan dua akademi komunitas.
Salah satu unit pendidikan tersebut adalah Politeknik AKA Bogor yang menyiapkan lulusannya untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja, khususnya di sektor industri kimia dan farmasi.
BACA JUGA:Heboh Dugaan Pelarangan Pakai Hijab, Dirut RS Medistra Sebut Salah Paham
BACA JUGA:Atasi Pengangguran, Kemenperin Dorong Program Pendidikan Vokasi
ini memiliki tiga program studi DIII, yakni Analis Kimia, Pengolahan Limbah Industri, dan Penjaminan Mutu Industri Pangan. Selain itu terdapat Program DIV Nanoteknologi Pangan.
Menurut keterangan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan, keberadaan politeknik AKA Bogor telah menjadi bagian penting dalam pengembangan dunia farmasi.
"Keberadaan mahasiswa Politeknik AKA Bogor menjadi bagian penting dari ekosistem pengembangan industri kimia dan farmasi melalui penyediaan kompetensi kerja yang dibutuhkan oleh sektor industri tersebut," ujar Masrokhan dalam keterangan resminya pada Rabu 4 September 2024.