JAKARTA, DISWAY.ID - Calon gubernur Jakarta dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Ridwan Kamil (RK) menghadapi penolakan dari beberapa anggota ormas saat mengunjungi kantor Badan Musyawarah (Bamus) Betawi di Jatinegara, Jakarta Timur, pada Jumat pagi.
Beberapa anggota ormas terlihat melontarkan teriakan seperti, 'Betawi Bersatu' dan umpatan lainnya.
BACA JUGA:Pramono Sentil Program Mobil Curhat Ridwan Kamil: Kalau Urusan Curhat ke Diri Sendiri Aja
BACA JUGA:Silaturahmi ke Jusuf Kalla, Ridwan Kamil Tegaskan Tak Masukkan JK dalam Tim Pemenangan
"Bubar lo dari kampung mari. Lah, gak ada ngomong-ngomong," ucap teriakan seseorang saat RK sudah berada di dalam kantor dan berdiskusi dengan Ketua Umum Bamus Betawi, Eki Pitung.
Melihat penolakan itu, anggota ormas tersebut diajak dialog oleh beberapa jajaran Bamus Betawi. Setelah percakapan yang cukup panas, mereka akhirnya pergi.
Meskipun demikian, Ridwan Kamil melanjutkan agendanya di Bamus Betawi tanpa gangguan lebih lanjut dari para anggota ormas yang sempat menolak kehadirannya.
Sebelumnya, pada Minggu, 1 September 2024, Ridwan Kamil menanggapi penolakan yang dia alami dari warga Jakarta Utara. Saat itu ia sempat mendapat penolakan dari beberapa warga yang sedang berziarah di Makam Mbah Priok.
Mendengar ada penolakan warga, dia menyatakan, "Bahwa di sana ada pendukung dari siapapun, itu lah indahnya demokrasi" kata RK.
BACA JUGA:Ridwan Kamil: Perumahan Vertikal Solusi Kemacetan dan Polusi di Jakarta
Mantan Gubernur Jawa Barat ini juga mengungkapkan bahwa ia menerima semua ekspresi dengan lapang dada, menambahkan bahwa pengalaman serupa telah ia alami pada dua kali Pilkada sebelumnya.
Pada kunjungan ke Makam Mbah Priok di Jakarta Utara, Ridwan Kamil juga menghadapi penolakan.
Sejumlah jemaah meneriaki Ridwan Kamil dan meminta agar ia turun dari panggung saat berpidato, dengan teriakan “hidup Anies” menggema sepanjang kunjungannya di area makam.