Menurut Heru, keberhasilan menjaga inflasi pangan di Jakarta, misalnya, tidak lepas dari langkah 4K yakni, Keterjangkauan Harga, Pasokan, Kelancaran Distribusi, serta Komunikasi Efektif.
“Selama ini kami telah melakukan monitoring pasokan serta harga pangan, baik secara rutin maupun kondisional, di tingkat grosir dan eceran. Selain itu, kami juga melaksanakan pertanian perkotaan serta kerja sama dengan daerah produsen pangan," ungkapnya.
Secara terpisah, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekrertaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati mengemukakan, besaran inflasi di DKI Jakarta cukup terkendali dengan baik.
Dia mengungkapkan, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, pertumbuhan inflasi year on year DKI Jakarta pada Juli 2024 sebesar 1,97 persen.
Lebih rendah daripada inflasi nasional year on year pada periode yang sama, yakni sebesar 2,13 persen.
"Angka inflasi di Jakarta termasuk dalam kategori cukup terkendali. Ini karena terjadi deflasi dari bulan sebelumnya, sehingga inflasi Jakarta pada Juli 2024, dengan adanya deflasi 0,06 persen, membuat ekonomi Jakarta sedang ada di track yang baik. Perlu ada kesinambungan, jangan sampai lengah karena inflasi 2024 masih perlu dijaga betul," tutur Sri.
Menanggapi perolehan penghargaan itu, pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah menilai, kinerja Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meraih nilai tertinggi karena mampu menjaga inflasi dibanding provinsi lain sangat wajar.
BACA JUGA:Jakarta Masih Berstatus DKI, Heru Budi: Ibu Kota Belum Pindah ke IKN
Ini karena Jakarta memiliki Sumber Daya KManusia (SDM) dan infrastruktur yang jauh lebih baik ketimbang daerah-daerah lain.
"Karena Jakarta kan diisi oleh Sumber Daya Manusia yang lebih unggul dari daerah lain. Infrastrukturnya kan beda dari daerah lain. Jadi wajar kalau inflasi lebih baik daripada daerah lain," papar Trubus kepada disway.id.
Meski begitu, tambah Trubus, tugas beratnya adalah bagaimana caranya menjaga inflasi di Jakarta, jangan sampai kalah dengan daerah-daerah lain. Menurutnya, lapangan pekerjaan menjadi faktor penting untuk menjaga inflasi. Dengan tersedia lapangan pekerjaan, otomatis daya beli masyarakat tetap terjaga.
"Itu artinya dia sangat bergantung kepada kemampuan finansial atau keuangan masyarakatnya. Karena itu, Pemprov DKI harus melakukan penciptaan lapangan pekerjaan, biar inflasi terjaga," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menggelar Jakarta International Investment, Trade, Tourism, Small and Medium Enterprises Expo (Jitex) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, pada Augustus 2024.
Event itu bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional serta Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) yang menyajikan beragam produk, di samping mempertemukan produsen dengan pembeli lokal maupun luar negeri.